2. Meow: "Awas, kucing galak!"

794 115 6
                                    

= Meow, Paw! =

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

= Meow, Paw! =

















































































































"Vanessa, ayo makan siang bareng!"

Suara panggilan itu sukses membangunkan Vanessa dari tidur singkat nya. Gadis bermata kucing itu menyipitkan matanya sejenak, guna membiasakan sinar matahari yang terasa begitu menyilaukan pandangannya. Maklum saja, ia memilih bangku di dekat jendela yang rawan sekali terkena teriknya sang Surya.

Lalu, kepalanya dengan perlahan menoleh kearah Helena— si teman satu kelasnya yang selalu saja berusaha mendekati Vanessa. Gadis jangkung itu bahkan rela membagikan cemilan yang ia bawa dari rumah kepada Vanessa, dengan harapan si cuek nan dingin seperti kulkas ini meluluhkan hatinya.

Anehnya, Vanessa selalu mengiyakan ajakan gadis itu— maksudnya, biar ia tidak perlu mengantri di kantin seorang diri, karena ada Helena yang siap sedia memesankan makanan untuknya.

Tidak, Vanessa tidak bermaksud licik. Kenyataan nya, Vanessa dan Helena akan membagi tugas; si jangkung yang mengantri memesan makanan, dan si kucing memilih meja yang akan mereka berdua tempati. Tentu saja hal ini berdasarkan kesepakatan mereka sebelumnya.

Toh, Helena pun tidak merasa keberatan. Justru, ia melakukan itu dengan sukarela karena ia tahu, jika Vanessa si introvert akut itu tidak bisa terjebak di dalam gerombolan manusia.

Lagi pula, Vanessa memiliki tujuan lain mengapa biar ia saja yang bertugas memilih meja. Si gadis berponi itu akan memilih meja yang pastinya tidak jauh dari meja yang biasanya Hanaya dan teman-temannya tempati.

Bukan tanpa sebab, ia hanya ingin memastikan jika teman-teman Hanaya memperlakukan sang tetangga dengan baik.

Yah, meskipun keberadaan nya berujung jadi bahan pembicaraan murid-murid disekitarnya sih. Contohnya seperti ini.

"Loh tumben Hanaya duduk sendiri?" Tanya salah seorang murid yang rambutnya dikepang dua.

Seorang murid lainnya pun ikut menimpali. "Itu bukan Hanaya buset."

"Hanaya yang itu loh— yang lagi makan bareng Maira dan Diana," balas seorang murid lainnya.

Sudah bisa dipastikan, jika Hanaya pun turut mendengar percakapan itu. Lantas, kedua iris semanis madu miliknya pun mencoba menelisik sekitar— dan mendapati keberadaan Vanessa yang saat ini tengah melihat kearahnya juga.

Tatapan itu tak lagi hangat seperti dulu. Kedua mata kucing itu masih memancarkan rasa kecewa seperti hari dimana Vanessa menepis tangannya dengan begitu kasar.

Meow, Paw! | KittyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang