Bab 16 (tidak percaya diri)

35 6 0
                                    

*****

setelah memastikan sang adik telah kembali tidur Seo joon menutup pintu kamar sooji dengan hati-hati, sedikit terkejut mendapati keberadaan park insung yang berdiri tidak jauh dari kamar sang adik saat ia berbalik mendapti wajah terkejut seo joon insung tersenyum kecil.

"bagaimana keadaan sooji?" seo joon menatap insung sebentar kemudian beralih menatap langit-langit ruang tamu keduanya berpindah ke ruang tamu mengetahui sang paman mendatanginya malam-malam begini cukup membuat seo joon mengerti bahwa ada hal yang perlu dibicarakan

"aku harap bisa menggantikannya" Bergumam pelan namun, insung bisa mendengarnya dengan jelas.

"paman bisa mengenalkannya dengan dokter Yang "

"aku tidak ingin memaksanya, lagi pula dia juga pasti akan menolak karena tidak ingin membuatku khawatir " Insung terdiam mendengar balasan pria yang sudah ia anggap seperti putra sendiri, menunduk pelan mengusap wajahnya keras seo joon mencoba menyadarkan dirinya yang terlarut.

"paman tenang saja aku akan mengatasinya, lalu apa yang membuat paman kemari selarut ini?."menatap lama seo joon kemudian membuang nafasnya pelan.

"paman tau tidak seharusnya paman membahas ini di situasi sekarang tapi kiita juga tidak bisa membiarkannya karena in tentang BS " Mendengarkan dalam diam

"para pemegang saham sedang ricuh mempertanyakan siapa seharusnya yang memimpin BS sekarang beberapa kurang yakin jika harus membiarkanmu mengambil alih untuk saat ini, beberapa pemegang saham menyarankan agar  menyerahkannya pada Tn lee karena memiliki saham terbesar ketiga setelah paman" yah seo joon tau benar maksud ucapan insung kedatangannya pagi tadi pagi ternyata masih meninggalkan perdebatan  dan itu sangat merepotkan.

"kenapa tidak paman saja?"

"seo joon-ah..."

"aku tau bagaimana perusahaan sekarang, sedikit banyaknya aku mengerti apa yang para pemegang saham takutkan lagi pula aku tidak bisa mempercayakan perusahaan yang ayah bangun ke sembarang tangan"

"dan jika paman mengkhawatirkan SoSa fashion bagaimana menurut paman jika kita berbicara pada kim ahbonim, aku rasa Teri ahjumma bisa menghandlenya" insung terdiam sejenak merasa jikalau saran seo joon tidak terlalu buruk.

"istirahatlah  disini, samchoon jangan memaksakan diri seperti itu " seo joon tersenyum kecil bangkit meninggalkan insung yang menghela nafas sendirian.

*****

 Minhyun menyikut myungsoo pelan mendapati seo joon yang mengaduk-aduk makanannya, ketiganya sedang berada di kantin, menikmati waktu istirahat namun sepertinya seo joon tidak begitu menikmati makanannya ia hanya mengaduk-aduknya pelan, sama sekali tidak memasukkannya ke dalam mulut.

Melirik minhyun sekilas kemudian menatap ke seberangnya tempat seo joon duduk dengan wajah muram, sebenarnya myungsoo cukup menyadari hal tersebut, sedari tadi sahabatnya itu terus menghela nafas pelan bahkan ia tidak begitu memperhatikan pelajaran di kelas tadi.

"apakah ada hal yang mengganggumu?" myungsoo bertanya dengan santai sementara minhyun hanya mendengarkan.

"tidak apa-apa, aku baik-baik saja" seo joon berusaha tersenyum menenangkan menolak untuk bercerita, namun myungsoo tau bagaimana sahabatnya, seo joon adalah pria yang baik hanya saja sikap lelaki itu yang selalu tegar kadang membuatnya khawatir.

"apakah itu masalah perusahaan? " masih berusaha myungsoo mencoba kembali bertanya, seo joon menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, yah meski sempat bingung dengan masalah perusahaan karena pemegang saham utama telah pergi para petinggi perusahaan sempat ribut tentang bagaimana nasib perusahaan selanjutnya sedangkan pewaris satu-satunya masih berada di tingkat SMA, namun hal itu sudah selesai dengan bantuan ayah myungsoo yang berusaha meyakinkan untuk pemegang saham saat ini dialihkan kepada sekertaris pribadi ayahnya namun,  masih atas nama seo joon.

"kau tau, kim ahbojie juga sudah menyelesaikannya" menambahi ucapannya seo joon berujar, myungsoo kembali mengangguk-anggukan kepalanya, ia tau itu sang ayah sempat berbicara dengannya soal itu.

"baguslah jika kau benar tidak apa-apa " menyudahi introgasinya myungsoo kembali melanjutkan makan siangnya yang sempat terhenti dan seo joon juga mulai memakan makanannya, namun minhyun merasa tidak terima karena myungsoo hanya bertanya sampai situ saja seolah tidak peduli..

Menyikut myungsoo kembali dan bersuara dengan pelan.." kau akan membiarkannya saja..?"  minhyun menatap myungsoo tidak percaya, sementara myungsoo menatapnya santai kemudian beralih kembali pada makanannya, myungsoo bukannya merasa tidak peduli seo joon pasti butuh waktu untuk menceritakan banyak hal pada mereka dan ia tidak berniat memaksa sahabatnya untuk bercerita.

*****

"sunbae!.." panggilan itu membuat myungsoo berbalik, cukup percaya bahwa panggilan itu ditujukan padanya karena koridor sekarang hanya ada dia, waktu pembelajaran masih berlangsung namun wali kelas mereka meminta bantuannya tadi.

Park jinyoung, myungsoo tau pria yang memanggilnya, lebih tepatnya ia tau jinyoung karena terlibat beberapa hal tentang sekolah dan berhubungan dengan suzy jinyoung adalah ketua kelas dari kelas 1-2 kelas suzy berada.

"oh jinyoungie..." myungsoo menyapa ramah

"sunbae? apa seo joon sunbae masuk hari ini?, aku tidak menemukannya sejak tadi pagi.." jinyoung bertanya dengan santai pada myungsoo, ia tidak perlu takut karena tidak ada image yang menakutkan tentangnya, orang-orang hanya segan mendekatinya karena karisma dingin lelaki itu, namun setelah mengenalnya myungsoo adalah pria yang ramah.

"seo joon? " myungsoo mengulang pertanyaan jinyoung dengan wajah berpikir, "dia masuk,kenapa?.."

"aaa...tidak apa-apa sunbae, aku hanya perlu menyampaikan beberapa hal kepada sooji tapi ia tidak membalas pesanku karena itu aku ingin menanyakannya pada seo joon sunbae"myungsoo cukup terkejut mendengar jawaban jinyoung.

"sooji tidak masuk?" mendapat pertanyaan heran dari myungsoo, jinyoung merasa heran 

"ne?...yah sooji tidak masuk" meski merasa heran jinyoung tetap menjawab pertanyaan myungsoo.

****

Murid-murid terlihat berlarian kecil di depan pintu gerbang, hari masih terasa cerah meski sudah cukup sore.

"apa itu berhubungan dengan suzy?" seo joon sedikit terkejut ia dan myungsoo sedang berjalan beriringan menuju parkiran sekolah, sementara Minhyun pergi berpamitan lebih dulu, myungsoo benar-benar, ia tidak bisa menyembunyikan apapun dari sahabatnya itu.

Tersenyum kecil masih berjalan pelan. "aku hanya semakin tidak percaya diri," seojoon berujar pelan

"kehilangan appa dan eomma adalah mimpi buruk yang tak pernah kubayangkan,.meski aku terus merasa kehilangan namun melihat sooji di sisiku aku menjadi sedikit lebih baik, hanya ada sooji, satu-satunya keluarga yang kumiliki, aku ingin menjaganya dengan baik tapi melihat sooji kesulitan membuatku tidak percaya diri,aku menjadi meragukan diriku sendiri apa aku bisa menghadapinya?" myungsoo tidak menyela sama sekali ia hanya sesekali melirik seo joon membiarkannya terus berbicara.

"sooji tidak baik-baik saja, mendengar ia terus berteriak kesakitan dalam tidurnya membuatku merasa terluka, dia selalu bilang bahwa dia baik-baik saja karena tidak ingin membuatku khawatir " seo joon tidak bisa memaksa sooji untuk mengunjungi dokter bahkan ia meminta insung  untuk tidak terlalu memaksa sang adik, ia tidak tau harus bagaimana ia sangat merasa sangat tidak berdaya.  myungsoo akui dia sedikit terhenyak, sooji adalah gadis yang ceria meski dengan orang baru gadis itu akan menjadi pendiam, selama ia mengenal sooji gadis itu hampir tidak pernah terlihat bersedih, bahkan saat sooji diganggu karena latar belakangnya gadis itu sama sekali tidak pernah mengambil pusing. namun mendengar cerita seo joon myungsoo akui bahwa sepertinya gadis itu masih punya sisi yang tidak pernah ia tunjukkan.

****

bersambung...

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang