Bab 18 (fakta Baru)

27 6 0
                                    


*****

 Pagi ini seo joon sedikit terkejut mendapati sooji dengan seragam sekolahnya bersama bibi choi sedang sibuk menyiapkan sarapan, sebenarnya hal tersebut bukanlah pemandangan yang asing, namun melihat bagaimana sang adik yang terpuruk beberapa hari belakangan ini membuat seo joon merasa takjub meski sebenarnya seo joon tau bahwa sooji tidak sepenuhnya baik, tentu saja bahkan dirinya sendiri juga tidak baik-baik saja. namun terpuruk terlalu lama tidak akan mengembalikan ayah dan ibunya dan yang bisa ia lakukan saat ini adalah melanjutkan hidup meski terasa asing.

mengunyah sarapanya dalam diam, mencoba menahan diri untuk tidak menanyakan beberapa pertanyaan yang bersarang di kepalanya, ah tidak sepertinya ia harus menanyai myungsoo, apa yang terjadi tadi malam saat ia turun dari kamar hanya ada myungsoo di ruang tv sementara sang adik sudah memasuki kamarnya, apa yang sahabatnya itu katakan pada sooji sehingga sang adik terlihat lebih baik pagi ini, seo joon akui dia merassa bersyukur dan juga penasaran.

****

sooji menatap jalanan dalam diam, tidak jauh berbeda dari sang kakak yang juga menatap ke arah berbeda, sesekali sooji melirik seo joon dengan ekor matanya, hendak berbasa-basi entah kenapa sooji juga merasa canggung.

'oppa?' memberanikan diri sooji memanggil sang kakak pelan, mendengar panggilan pelan itu seo joon segera menatap sang adik yang kini menatapnya ragu-ragu

'hari ini aku akan menemui dokter yang samchoon insung kenalkan..' menjeda kalimatnya sooji beralih menunduk sambil memilin-milin roknya, seo joon masih mendnegarkan dalam  diam.

'sebenarnya aku sedikit takut, karena itu bisakah oppa menemaniku nanti?' pada akhirnya sooji kembali menatap sang kakak yang masih menatapnya takjub juga penuh kelegaan, meski tidak ada respon cepat namun, sooji mengerti bahwa sang kakak sangat-sangat bersyukur atas ucapannya dan sepertinya butuh waktu beberapa saat bagi seo joon untuk mencerna kalimatnya, sooji cukup mengerti atas sikap sang kakak, baginya hal tersebut sangatlah wajar mengingat bagaimana sikapnya beberapa hari belakangan ini, myungsoo benar bahwa dirinya terlalu memaksakan diri dan tanpa sadar bahwa ia membuat khawatir banyak orang termasuk orang yang paling tidak ingin ia buat cemas yaitu sang kakak.

'bae sooji, k-kau benar-benar' melihat seo joon yang terkekeh pelan membuat sooji ikut tersenyum lega seolah beban yang berada di pundaknya luruh, sesak di dadanya melebur bebas, ia sangat-sangat bersyukur, meski tidak menjawab pertanyaannya namun sooji mengerti bahwa sang kakak setuju dan akan menemaninya.

dibalik kemudi,  sopir choi tersenyum kecil melihat nona dan tuannya yang kini menyunggingkan senyum ke arah satu sama lain. semenjak meninggalnya Tn dan Ny Bae rasanya senyuman dua manusia yang duduk di kursi belakang terasa seperti barang langka.

*****

'sooji' panggilan ceria itu membuat sooji menghentikan langkahnya, berbalik menatap hyeri yang dengan santainya langsung menggandeng lengannya selepas ia berhasil menyamai langkah sooji. meski merasa tak nyaman namun menghindari sentuhan ramah hyeri akan sangat tidak sopan lagi pula tidak ada salahnya membiarkannya dengan begitu sooji tidak terlalu gugup untuk memasuki kelas, karena sedikit aneh baginya kembali berangkat sekolah setelah meliburkan diri beberapa hari.

'akhirnya kau kembali, aku sudah menunggumu begitu lama' meski tak ada balasan hyeri berceletuk menyuarakan kelegaannya atas kembalinya sooji, pertemuan terakhir mereka kurang menyenangkan padahal ia sangat ingin dekat dengan gadis di gandengannya namun, semua tidak sesuai rencana karena begitu banyak pria-pria gila yang berurusan dengan targetnya.

'kau tau, aku sudah meminta jinyong untuk meminjamkanmu catatannya agar  kau tidak tertinggal pelajaran' sooji kembali menghentikan langkahnya mendengar ucapan gadis di sampingnya, tentu saja sooji sangat bersyukur atas kebaikan gadis tersebut, namun sebenarnya motif apa yang membuat gadis seperti hyeri mendekati orang sepertinya, tentu saja sooji mengenal hyeri dia merupakan gadis yang terkenal, satu tahun lebih tua darinya sekelas dengan minhyun, merupakan putri satu-satunya dari perusahaan yang bergerak di bidang hiburan tanah air. HB entertaiment perusahaan yang menaungi banyak aktor terkenal seperti gong yoo bahkan hyunbin, dan ada rumor mengatakan bahwa gadis disampingnya senang mengumpulkan koleksi  namun sooji tidak begitu mengerti apa maksudnya. 

merasa ditatap sooji lekat hyeri mengerucutkan bibirnya kemudian mencibir pelan

'dibanding menatapku seperti itu seharusnya kau berterimakasih saja, aku akan dengan senang hati menerimanya' 

'kenapa?'

'ne?'

'kenapa sunbae baik padaku?' 

'emmmm, karena kau cantik? kaya?' jawaban hyeri sama sekali tidak memuaskan,  sehingga sooji masih terus menatapnya lama, masih mendapati tatapan lekat sooji hyeri menghela nafas pelan.

'awuh, memang benar kau berbeda, tapi aku menyukainya' hyeri kembali tersenyum ceria, tidak berniat menjelaskan lebih jauh, hyeri menarik sooji untuk kembali bergerak.

****

disinilah sooji sekarang di ruangan yang sooji sebelumnya tidak tau bahwa ada ruangan seperti ini di sekolah elit ini namun, melihat sosok orang-orang yang duduk di hadapannya membuat ia sedikit mengerti. pertama ada Park jiyeon meski sama sekali tidak terlalu mengenal gadis bermata tajam namun tak menghilangkan kesan cantik di wajahnya , park jiyeon merupakan salah satu putri dari kalangan chaebol korea lainnya, lebih tepatnya merupakan putri  terakhir dari pendiri park's art collection perusahaan yang menyediakan pameran-pameran besar yang melibatkan beberapa pelukis-pelukis hebat dan terkenal dengan karya-karya terbaiknya. dan yang kedua ada lee jieun gadis dengan badan lebih mungil kesan ayu di wajahnya membuatnya menjadi terlihat lebih manis bahkan terlihat lebih muda di antara mereka meski faktanya gadis itu merupakan seniornya seumuran dengan park jiyeon keduanya teman sekelas dan sekelas dengan Myungsoo dan seo joon. dan terakhir park minyong, gadis yang juga merupakan seniornya namun berbeda dengan jiyeon dan jieun minyong merupakan gadis beasiswa berasal dari keluarga yang tidak sekaya koleksi hyeri sebelumnya, gadis dengan senyum cerah kulit putih dan rambut bergelombang  itu merupakan yatim piatu, karena minyounglah sooji menjadi bertanya-tanya sebenarnya koleksi apa yang hyeri maksud.

'eonni, bukankah dia cantik?, aku tidak salah kan?' hyeri masih belum menurunkan rasa antusiasnya menatap jiyeon yang menatapnya jengah sementara kedua gadis lainnya hanya diam, masih memperhatikan sooji yang lucunya malah menampakkan wajah bingungnya

'yak, kau membawanya kemari dan membiarkannya membolos di jam pertama?'

'eonni!!..' hyeri tidak terima mendengar jawaban jiyeon.

'awuh aku sangat lelah dengan kelakuanmu..' jiyeon menggerutu pelan namun tidak memperpanjang gerutuannya. minyoung yang menatap sooji yang kebingungan menampakkan senyum ramahnya.

'hai, kau sooji kan?, kenalkan aku park minyoung, kau bisa memanggilku dengan santai' 

'ini jiyeon dan itu jieun' sambil menunjuk ke arah gadis-gadis yang masih menatapnya tertarik sooji menganggukkan kepalanya sebagai balasan.

melihat sooji yang masih bersikap canggung membuat hyeri merasa gemas kemudian menceletuk' sooji, mulai sekarang kau harus selalu kemari setiap istirahat karena sekarang kau adalah anggota hyeri's collection' 

'oh iya kau juga akan menjadi adik ipar minyoung, kau tau kakakmu dan minyoung eonni itu sedang berpacaran' oke ini sangat mengejutkan dan sekarang fakta yang ini lebih mengejutkan sooji beralih menatap ketiga gadis dihadapannya dan berakhir pada minyoung yang menatap hyeri jengah.

ingatkan dia dia akan bertanya langsung pada sang kakak, ini sangat mengejutkan.

******

Bersambung.....



LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang