MANIAC ➺[𝗘𝗡𝗗]✔

16.

══✶══╡°˖☠︎︎ᶜʳᵘˢᵗʸᶜʳᵃᵇᵇ☠︎︎˖°╞══✶══
꙳
꙳
꙳
➤; ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴍʏ ʙᴏᴏᴋ.↶
⪻☠︎︎ᴍᴀɴɪᴀᴄ☠︎︎⪼
꙳
꙳
꙳
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚ᵉⁿʲᵒʸ˚₊‧꒷꒥꒷︶꒷
•
•
•

Seonghwa menatap Felix khawatir, sahabatnya itu tampak sangat gusar sekarang. Tangan dan kedua kakinya pun terlihat gemetaran seolah ia akan segera tumbang

Ia tau, ini pasti karena Felix mendengar kabar bahwa ayahnya telah tiada. Apalagi namja itu terlihat seperti tidak tahan dengan suara tangisan dari saudara-saudara nya didalam sana. Itu pasti membuatnya sedih

Seonghwa hendak menghampiri Felix ketika melihat sahabat nya itu hendak berlalu pergi dari sana. Namun langkahnya terhenti saat Johnny tiba-tiba saja menarik tangannya

Seonghwa menoleh dan menatap calon suaminya itu bingung

"Why?"

"Beri dia waktu" bisik Johnny

Seonghwa kembali menatap Felix yang telah pergi melangkahkan kakinya meninggalkan area ICU. Tidak bisa dipungkiri, Seonghwa benar-benar khawatir dengan keadaan Felix sekarang

Tepat disaat yang bersamaan, tiba-tiba ponsel Johnny berdering. Johnny segera menjawab panggilan itu

"Ya?"

"....."

"Katakan bahwa aku tidak bisa."

"....."

"Tck. Oke"

Johnny mengakhiri panggilan itu. Ia menghela nafas kasar

"Ada apa?" Tanya Seonghwa pada Johnny

"Ada masalah dikantor. Aku harus kembali" ucap Johnny gelisah

"Kembali saja" ucap Seonghwa

"Tapi Felix-"

"Jangan khawatir. Aku akan menemaninya disini. Jika situasi nya sudah lebih baik, aku akan segera pulang" ucap Seonghwa dengan senyuman tipisnya

Johnny menghela nafas berat dan akhirnya mengangguk pasrah

Disisi lain,

Felix rupanya pergi ke depan rumah sakit dan mendudukkan dirinya di sebuah bangku yang ada disana. Wajahnya tertunduk sangat dalam

Meski beberapa kali mencoba untuk mengabaikan semua ini, Felix rupanya tak mampu untuk melakukan nya. Ingatan tentang apa yang Ayah nya ucapkan sebelum kematiannya membuat Felix merasa terbebani

Entah kenapa tapi Felix sungguh merasa kacau sekarang.

Ada sesuatu yang begitu memekakkan dada nya. Rasanya sangat sakit...

Entah karena Ayah nya tiada, atau karena dia telah membuat saudaranya menjadi yatim piatu, Felix sungguh tidak mengerti.

Mendengar suara isak tangis dari ketujuh saudaranya, membuat hati nya menjadi sangat sakit. Felix tidak tau, apakah kematian dari Ayahnya hal yang paling ia ingin kan atau malah sebaliknya?