MANIAC ➺[𝗘𝗡𝗗]✔

48.

══✶══╡°˖☠︎︎ᶜʳᵘˢᵗʸᶜʳᵃᵇᵇ☠︎︎˖°╞══✶══
꙳
꙳
꙳
➤; ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴍʏ ʙᴏᴏᴋ.↶
⪻☠︎︎ᴍᴀɴɪᴀᴄ☠︎︎⪼
꙳
꙳
꙳
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚ᵉⁿʲᵒʸ˚₊‧꒷꒥꒷︶꒷
•
•
•

Felix berjalan mondar-mandir dengan tangan yang terus gemetar tanpa henti.

Perasaannya benar-benar campur aduk. Ia kacau.

Felix tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini. Semuanya benar-benar kacau dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata

Orang yang berlalu lalang melewatinya tentu langsung memberikan tatapan bingung ke arah Felix yang tidak berhenti berjalan mondar-mandir didepan rumah sakit itu

Ya. Saat ini Felix sedang berada dirumah sakit dimana Jeongin sedang dirawat. Begitupun Joshua

Semua suaminya sudah masuk untuk menemani Jeongin diperiksa, dan Felix? Namja itu memilih untuk tetap berada diluar rumah sakit untuk menenangkan dirinya

Felix sangat mengkhawatirkan Jeongin dan itu tidak lah bohong. Tapi saat ini, pikiran Felix tidak bisa teralihkan dan terus saja memikirkan tentang bagaimana keadaan Seonghwa sahabatnya.

Felix benar-benar tidak bisa berpikir jernih. Ia akan hancur jika terus seperti ini

Perkataan Joshua beberapa jam lalu sungguh membuat Felix merasa bersalah sekaligus prihatin dengan apa yang telah menimpa kakaknya tersebut.

Felix tidak membenarkan tindakan kakaknya itu, tapi ia benar-benar bisa merasakan betapa menderitanya Joshua selama ini atas apa yang telah ayah nya lakukan padanya.

Felix sungguh tidak menyangka kalau Ayahnya benar-benar sebejat itu. Selain dirinya, ternyata masih ada anak haram lainnya yang telah ia sia-siakan didunia ini.

Dan sialnya, Felix tidak mengetahuinya sama sekali sampai dimana Joshua yang datang padanya dengan perasaan hancurnya

Lelah dengan semua beban yang ia rasakan, Felix pun akhirnya menjatuhkan tubuhnya ke sebuah bangku yang ada didepan rumah sakit itu. Ia menundukkan kepalanya dan mengusap wajahnya dengan kasar

Hembusan nafasnya terdengar frustasi. Sesak didadanya membuat Felix tidak bisa bernafas dengan normal, ia ingin menangis, berteriak, marah, memaki, atau apa saja yang mampu meredakan sesak didadanya saat ini. Felix ingin melakukan semua nya.

Tapi, meski dipenuhi dengan ribuan rasa sakit dihatinya, Felix masih mampu menahannya. Ia tidak bisa terlihat lemah didepan dunia yang kejam ini, apalagi didepan para suaminya.

"Felix?"

Mendengar suara yang familiar itu, sontak membuat Felix mengangkat kepalanya untuk melihat sang pemilik suara.