11

16.9K 1K 17
                                    

"Kevin hidup cuman buat jadi pengawalnya Kevan yah?" Gumam Kevin sambil memandang kearah papan dengan tatapan kosong.

Saat ini Kevin berada di kelas yang sedang menfokus kan arah pandanganya ke papan tapi tidak ke fikirannya.

Rasa malu nya sampek sekarang masih bisa Kevin rasakan saat Papanya membentaknya di depan umum.

Dia tidak masalah di marahi, bahkan di pukul dia akan menerima tapi soal di bentak di depan umum? Mungkin akan sulit menerima.

Beberapa menit kemudian bel sekolah berbunyi menandakan waktu istirahat datang. Kevin yang sedang melamun yang untung saja tidak di perhatikan guru. Memilih pergi kearah kantin untuk membeli sesuatu.

Biasanya dia membawa bekal sendiri dari rumah, tapi Papanya bilang harus mengawal Kevan bukan? Maka dari itu mau tidak mau harus ke kantin.

Mungkin biasanya jika anak kembar akan satu kelas, tapi teruntuk Kevan dan Kevin tidak karena semua orang tidak tau jika mereka kembar. Terlebih lagi jika di sekolah tidak pernah terlihat berinteraksi.

***

Sesampai di kantin Kevin memilih bangku paling pojok dan memesan beberapa makanan yang sekirannya cukup dengan prosinya.

Saat Kevin sedang makan dan arah pandangnya fokus ke kembarannya tiba-tiba seseorang dari arah timur datang membawa makanan panas yang terlihat ingin menyiram Kevan dengan makanan panas itu.

Melihat itu tanpa pikir panjang Kevin langsung menghampiri orang itu dan menghalanginya yang justru malah makanan itu terkenak punggungnya karena posisinya dia sedang menghadap kearah Kevan.

"Ada apa ini?" Ucap kaget Kevan saat melihat kembarannya ada di depannya.

"Dia ingin menyirammu." Ucap singkat Kevin sambil berusaha menahan perih punggungnya.

"Enggak kamu jangan fitnah aku, nggak mungkin aku mau siram Kak Kevan dengan kuah panas." Ucap seseorang tadi yang di ketahui bernama Alnara.

"Iya Vin nggak mungkin Alnara mau nyiram aku, dia gadis polos aku kenal dia dari SMP." Ucap Kevan yang tidak percaya dengan kembarannya.

Karena sejak awal kenal Alnara di Luar Negeri dia bisa menilai jika gadis itu cewe pendiam dan cukup polos. Sedangkan untuk kembarannya? Dia tidak tau sifat aslinya karena baru mengenal awal masuk SMA saat dia ke indonesia.

Kevan memang sudah mengenal Alnara cukup lama dari dia di Luar Negeri, Alnara juga yang selalu menemaninya saat dia kesepian ketika Kevan tidak bisa beradaptasi awal SMP lalu Alnara datang dan menawarkan dia menjadi temannya.

"Aku nggak bohong dia beneran mau nyiram kamu pakek kuah panas itu." Ucap Kevin membela diri, dia tidak berbohong.

"Aku punya salah apa sama kamu sampek kamu fitnah aku justru kamu yang dorong aku waktu mau ngasih makanan ke Kak Kevan." Ucap Alnara dengan tangisannya.

"BOHONG!!" Bentak Kevin dengan marah beraninya gadis di depannya membalikan fakta.

"VIN CUKUP!!" Bentak balik Kevan,

"Kamu yang salah disini kalau mau caper jangan disini Vin, dan lagi jangan sekali-kali kamu bikin Alnara nangis lagi." Ucap Kevan dengan nada marahnya, yang tak lama Kevan terdiam saat merasakan sakit di bagian jantungnya.

"Kenapa Kak?" Kata Alnara melihat muka Kevan sedang menahan rasa sakit.

"Van lo gapapa kan?" Ucap pemuda yang sedari tadi diam Hendra Wijaya teman Kevan.

"Aku gapapa." Setelah mengatakan itu tak lama Kevan pingsan, yang untuk sigap di tangkap Hendra dan langsung membawa nya pergi Kevan ke uks.

"Awas aja kalau Kevan kenapa-kenapa lo orang pertama yang gue cari." Ucap marah Ikbal Yustio salah satu teman Kevan, setelah itu pergi menuju ke uks.

"Lo cowo tapi caper ya, kenapa nggak bisa dapetin perhatiannya keluarga milih di tempat lain? Oh ya emang lo ada keluarga." Ucap remeh Satrio Mahendra yang memang pemuda itu di ketahui memiliki ucapan pedas jika berbicara, lalu pergi begitu saja.

"Kakak jahat banget, kalau Kakak emang nggak suka sama aku seharusnya Kakak jangan buat Kak Kevan kek gitu dong. Jahat aku nggak suka sama Kakak." Ucap Alnara menangis sambil pergi dari sana.

"Tapi aku beneran liat dia mau nyelakai Kevan." Ucap Kevin dalam hati lalu pergi dari sana yang setelah itu terdengar suara cemohan.

"Kasian Kevan yah."

"Iya woy gara-gara cowo gajelas itu Kevan jadi sakit emang dasar cowo sialan."

"Iya tu cowo sialan banget bikin Kevan sakit."

"Cowo kok caper jijik banget deh lihatnya."

"Lari dari apa? lari dari cowo yang caper."

"Baru kali ini gue nemu cowo caper, biasanya kan cewe."

***

"KAMU APAIN LAGI KEVAN?!!" Ucap marah Gio yang benar-benar tak bisa menahan rasa amarahnya langsung di lapiaskan ke Kevin.

Sedangkan Kevin yang terkena amarah Gio memilih diam karena dia rasa memang tidak berguna membela diri yang ujung-ujungnya tidak di dengar.

"Kamu tau saya berusaha melindungi anak saya dari bahaya apapun tapi orang kek kamu buat anak saya masuk rumah sakit dua kali?" Kata Gio masih menggunakan nada amarahnya.

"Sialan, saya menyuruh kamu untuk melindungi Kevan bukan malah menyelakainya."

"Untuk apa Papa nyuruh anak tidak berguna ini ngelindungi Adik yang ada dia justru malah menyelakai Adik." Ucap Areksa menghampiri sang Papa.

"Sakit." Batin Kevin menahan sakit hati dari ucapan sang Kakak yang tidak bisa di saring dulu.

"Ikut gue." Ucap dingin Areksa menyeret tubuh Kevin kearah gudang tidak memperduli kan raut kesakitan yang di tunjukan Kevin.

Setelah sampek di gudang Areksa mendorong tubuh Kevin.

"Lo harus di kasih pelajaran, setelah bikin Adik gue masuk rumah sakit kedua kalinya lo kira bakal selamat dari gue?"

"Jangan mimpi, tengkurep dan buka baju lo." Perintah Areksa dingin.

Kevin menurut untuk tengkurep tapi tidak membuka bajunya.

"BUKA BAJU LO BODOH!!" Bentak Areksa marah.

"Oke itu mau lo," Kata Areksa merasa tidak di dengar oleh Kevin dengan segera mengambil cambuk lalu memukul tubuh Kevin dengan keras.

Awalnya memang Areksa ingin memberi tiga cambukan saja tapi karena Kevin tidak menurut perkataanya dia memilih menambah cambukannya.

Setelah puas memukul tubuh Kevin, Areksa memilih pergi tak lupa menutup pintu.

***

sksksk:v
aku dah mood gaes😁😁 udh ada ide jga
makasi dah mau baca
janlup vote yaa krn vote menambah semangat dalam diri aku...
komen juga sie yg positif aja jang negatif krn this is ceran (cewe baperan) ga canda gapapa pokok jngn melewati batas...
btw sad amat dah setelah kehilangan eren sekarang :(

Different (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang