syiapin lagu bunga terakhir - romeo
kita bikin kevin metong di detik-detik end 🔥🔥
arigatou udaa mauu votee lop you poreper 🫰🏼🫰🏼***
Kevin berjalan di pinggir jalan menendang kecil kerikil yang ada di depannya. Hari sudah mulai sore masih bingung cari kendaraan dimana lagi.
Heran sebenarnya bagaimana bisa Kevan masih di luar rumah jam segini? Bukan nya keluarganya itu sangat posesif dengan Kevan, kenapa di biarkan keluar rumah.
Saat sibuk meneratapi nasib arah pandangannya tiba-tiba mengarah ke empat orang dan sialnya mereka juga melihatnya. Orang yang pernah memberikan trauma di masa kecilnya Doni, Aldi, Yoga, dan juga Deki.
Tanpa pikir panjang Kevin memilih melarikan diri dari mereka berempat di banding harus menerima rasa sakit seperti dulu, lebih baik berusaha mencegah rasa takut yang bersalah di hatinya. Bohong jika dia tidak takut sampek sekarang dia bingung cara mencegah rasa takutnya bagaimana jika berhadapan dengan mereka.
"Bos lari tu anaknya," Ucap Yoga saat tau mangsa nya yang sedari kecil dia dan teman-temannya membully habis-habisan.
"Kejar, lumayan bisa nyembuhin luka di hati dengan cara mukulin dia." Mereka berempat langsung berlari mengejar Kevin yang terlihat berusaha mencari persembunyian.
"Ketangkep,"Senyum Deki muncul saat bisa menangkap mangsa nya yang selalu menghibur dia sedari kecil.
"Lepasin,"Berontak Kevin berusaha melepaskan diri dari orang di depannya, selalu saja seperti ini dia selalu lemah jika berhadapan dengan mereka berempat.
Luka yang mereka toreh ke hati dan fisiknya membuat rasa takut dan trauma selalu muncul di dalam dirinya secara tiba-tiba, mati-matian Kevin menahan rasa takutnya berinteraksi dengan orang dulu sekarang justru rasa traumanya kembali dengan mudah.
"Liat sekarang dia udah berani ngelawan, dulu aja engga pernah lari waktu kita bully, menarik." Ucap Aldi tertawa dengan keras.
"Langsung habisi engga si bos,"
Tanpa fikir panjang tubuh Kevin di seret ke tempat sepi seperti biasanya lalu mereka mulai memukul dan menendang Kevin mulai dari pipi, perut dada.
"Lemah," Batin Kevin marah kepada dirinya sendiri, selalu saja pasrah jika di pukul mereka berempat padahal dia sudah mengikuti Taekwondo sia-sia mengikuti kegiatan itu.
"Pukul dia sampek puas, gue udah puas kalian lanjutin."
"Baik bos," Ujar mereka masih terus memukul tubuh Kevin.
"Kami udah puas, kapan-kapan kalau ketemu jangan lari lagi yah. Atau lo bakal ngerasain sakit lebih dari ini." Ujar Doni lalu pergi dari sana di ikuti teman-temannya.
***
"Dari mana saja kamu," Ujar Gio marah, kenapa dia selalu saja di buat marah dengan anak di depannya ini.
Kevin tidak menjawab dia hanya menundukan kepala, selalu saja dalam keadaan begini di marahin habis-habisan oleh Papanya sendiri.
"Vin, kamu benar-benar yah, sial." Frustasi Gio mengunjang pundak Kevin lalu pergi dari sana. Dia ingin sekali memukul Kevin tapi saat melihat wajah babak belur itu dia urung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (END)
Teen Fiction"Jadi gini rasanya jadi anak kandung, tapi di anak tirikan." Kevin. "Sampai kapan kamu mau ngehindar terus Vin? aku pingin deket sama kamu, pingin ngenal kamu lebih jauh," Kevan. Mereka kembar akan tetapi Kevan dan Kevin itu beda... Kevan yang sela...