Estellar, gadis cantik periang itu, tengah berenang cepat mengejar sahabatnya yang bernama Darla, seekor lumba lumba permata yang sudah menjadi sahabat Estellar sejak kecil. Mereka saling mengejar satu sama lain dalam permainan yang mereka mainkan itu.
Darla bertepuk tangan saat Estellar tak dapat menangkapnya, dan kebingungan mencarinya yang bersembunyi di balik batu karang. Estellar mendengus sebal, ia mencari kesana kemari temannya itu.
Boo..
Darla mengejutkan Estellar dari balik batu karang itu. Estellar yang terkejut sampai membentur batu karang di belakangnya. Darla tertawa puas dengan reaksi Estellar tadi. Melihat itu Estellar ikut tertawa.
Kilau kilau terlihat dari bawah sana, membuat gadis dengan rasa ingin tahu itu memperhatikannya dalam dalam. Ia menunjuk benda tersebut, memberi tahukan apa yang ia lihat pada Darla. Mereka saling pandang sebelum kemudian berenang menuju benda itu.
Sebuah gelang terbuat dari mutiara indah yang membalut dengan sebuah kerang kecil sebagai hiasan membuat gelang tersebut terlihat begitu cantik. Estellar terkesima melihat itu. Ia mengambil gelang tersebut dan memakainya pada lengan kecilnya itu. Begitu pas, tampak cantik ketika dipakai olehnya.
Estellar tersenyum ia menunjukkan lengannya yang dihiasi gelang baru yang ia temukan itu pada Darla. Darla mengangguk antusias sambil membalas senyuman itu.
Darla kembali menyentuh lengan Estellar bermaksud untuk melanjutkan permainan mereka. Darla langsung saja berenang cepat dari Estellar, mengerti, Estellar langsung saja mengejar Darla antusias.
Wush..
Sebuah jaring nelayang muncul secara tiba tiba di depan Darla. Darla terkejut ia berusaha berbalik dan berenang cepat namun nyatanya jaring nelayan itu lebih cepat. Estellar terkejut dengan kejadian itu ia bersembunyi dibalik batu karang takut.
"Wah lumba lumba permata!! Ini langka banget, kalo kita jual, harganya bisa mahal" ujar nelayan tersebut pada temannya.
"Angkat angkat, jangan sia siain kesempatan" lanjut temannya
Estellar begitu ketakutan melihat itu, ia bingung harus menolong sahabatnya atau tidak. Masa bodoh, Estellar mengejar perahu dengan bahan bakar mesin itu. Perahu itu berhenti di tepi suatu pantai, melihat tangkapan nelayan nelayan itu beberapa orang langsung heboh mengerubungi kapal mereka.
Estellar bersembunyi dibalik kapal. Rasanya sedih melihat sahabatnya di jadikan bahan tontonan orang orang tak bertanggung jawab itu. Estellar bingung bagaimana caranya ia menyelamatkan Darla?
Estellar berenang ke tepi pantai di dekat batu karang besar yang memang tidak ramai pengunjung. Ia menepi sebentar memikirkan caranya ia menyelamatkan Darla di daerah yang tak ia kenali ini. Jari telunjuknya mengetuk ngetuk dagunya, salah satu kebiasaan lucunya ketika berpikir.
Tiba tiba ekornya berubah menjadi kaki secara perlahan. Membuat Estellar bingung, ekornya yang indah berubah menjadi kaki, alat berjalan yang sama yang digunakan orang orang yang menangkap Darla tadi, pikirnya.
Kaum laut atau putri duyung ini memang jarang sekali mengeluarkan suaranya. Mereka lebih sering menggunakan ekspresi dan bahasa tubuh di air.
Tubuh polos Estellar terkespos. Kulitnya yang putih bersih dapat dilihat menghiasi seluruh tubuhnya. Ia berjalan kaku, tanpa mengenakan sehelai pun pakaian ia mulai berjalan menelusuri pantai sambil melihat ke kanan dan ke kiri, melihat pandangan orang orang yang tampak aneh.
Bugh..
Ia menabrak dada seseorang laki laki tinggi yang sedang menelpon seseorang disitu. Bahkan dihari libur? Laki laki itu tampak terkejut sesaat namun ia segera meninggalkan Estellar yang terjatuh akibat tabrakan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Estellar
FantasyTidak ada yang tahu Putri duyung itu nyata atau tidak, bahkan peneliti belum bisa mengidentifikasi 100% lautan. Estellar gadis kecil yang terlahir sebagai putri duyung, bertemu dengan manusia baik yang selalu membantunya