Ruangan itu cukup luas terdapat beberapa peneliti disana. Estellar diletakkan di sebuah aquarium kecil yang hanya diisi air hingga sepaha. Tubuhnya tak berdaya dan tampak lelah.
"El!"
"Kai.."
Kaivan sontak berlari kearah aquarium itu menghampiri Estellar yang tampak tidak ada harapan lagi untuk bebas.
"Emang udah saling kenal ternyata" ujar Vincent melihat kedekatan keduanya.
"Saya beli berapapun harganya, lepasin dia"
"Sayangnya saya pikir memamerkan dia setiap hari bakal lebih menguntungkan daripada menjualnya dengan harga tinggi"
"1 triliun oke? Lepasin Ella"
"Wow santai dulu tuan Cortezan"
"Bagaimana kalau anda menyerahkan perusahaan anda pada saya untuk melepaskan dia"
"Perusahaan? Ga, apapun asal bukan perusahaan yang sudah ayah saya bangun sejak dulu"
"Well kalo gitu anda gaakan dapetin putri duyung itu lagi"
"Ck, yang lain, saya pasti bisa penuhin kemauan anda"
"Saya hanya mau perusahan Archio, bukankah nyawa kekasih anda lebih penting?"
"Sampai kapan pun tidak akan saya berikan"
"Wah wah kalau begitu sepertinya putri duyung ini akan tetap disini sampai akhir hayatnya, bukan begitu tuan Cortezan?"
"Licik"
"Saya beri waktu sampai minggu depan, pilihannya ada di tangan anda, kemarilah kalau sekiranya anda berubah pikiran" ancam Vincent dan tentunya tidak mendapatkan jawaban dari Kaivan.
"Sepertinya anda hanya membuang buang waktu saya" Vincent menepuk tangannya dua kali, membuat dua orang pria tinggi berbadan besar yang sedari tadi menjaga di pintu depan datang dan menarik tubuh Kaivan menjauh.
"Lepas, aghh"
"Kai.. maafin Ella" ujar Estellar lirih.
Kaivan dilempar keluar ruangan, ia merasa kesal dengan dirinya sendiri karena gagal menjaga Estellar.ia melihat pintu menuju ruangan itu penuh dendam. Tiba tiba saja suara perempuan dari belakangnya yang terdengar tidak asing mengagetkannya.
"Kai" panggil wanita itu.
Arabella datang dengan raut bingungnya mengenai semua yang telah terjadi."B-Bella? Lo ngapain disini" ujar Kaivan gugup.
"Jelasin semuanya Kai"
"Lo liat? Dari kapan lo disini?"
"Gw liat, gw udah lebih dulu dateng kesini"
"Ella emang bukan manusia ya?"
Kaivan diam sejenak. "Iya bel" ujarnya pelan. "Lo udah tau dari awal? Kenapa ga pernah ngasih tau gw?" Lanjut Arabella sedikit kesal dengan semua rahasia yang Kaivan tutup tutupi.
"Gw cuma takut lo gabisa nerima Ella"
"Jadi selama ini lo ga pernah percaya sama gw?"
"Ga gitu bel"
"Lo pikir cuma lo yang bisa nerima Ella apa adanya? Cih egois"
"Ck gw gaada waktu untuk debat"
Kaivan berjalan melewati Arabella hendak pergi ke parkiran dan melajukan mobilnya. Namun tangannya ditahan oleh Arabella, hingga ia terpaksa untuk berbalik dan menatap Arabella lagi.
"Kita kerja sama buat nyelametin Ella" ujar Arabella.
Kaivan yang mendengar itu langsung terkejut, ternyata sepupunya ini benar benar dewasa dalam mengambil keputusan. Kaivan mengangguk, ia merangkul pundak Arabella sebagai bentuk kepercayaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Estellar
FantasyTidak ada yang tahu Putri duyung itu nyata atau tidak, bahkan peneliti belum bisa mengidentifikasi 100% lautan. Estellar gadis kecil yang terlahir sebagai putri duyung, bertemu dengan manusia baik yang selalu membantunya