pulang [13]

18 1 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 11 malam, sore tadi mereka bermain cukup lama hingga lelah dan tertidur hingga malamnya. Ella terbangun, perutnya berbunyi minta diisi.

Ella mendudukkan dirinya, berencana untuk segera mandi dan mengambil beberapa makanan kecil di dapur.

"Mau kemana" tanya Kaivan dengan suara beratnya setelah merasakan pergerakan.

Mendengar itu Ella kembari membaringkan tubuhnya memeluk Kaivan hangat kemudian menatapnya penuh harap.

"Makan diluar yuk" ajak Ella.

"Udah malem, besok lagi ya?"

"Tapi laper"

"Di dapur banyak makanan sayang"

"Gamau, ayo night ride"

"Dingin Ella, nanti kamu sakit" Kaivan mengelus lembut rambut Ella.

"Tinggal pake jaket, yaudah kalo gamau aku kumpul sama fallen angel aja!" Ujar Ella kesal.

"Kamu ga cape apa?"

"Kan capenya tadi sekarang udah ngga"

"Yaudah"

Kaivan tiba tiba saja mengungkung tubuh Ella lagi. "Saya bikin kamu cape lagi" goda Kaivan dengan senyum miringnya.

Ella memerah, nampaknya hari ini Kaivan sudah membuat Ella seperti bunglon dengan kelakuannya.

"Gamau, laperr Kai"

"Saya masakin kamu"

"Ih mau jalan jalan"

Kini Kaivan sudah menciumi leher Ella ralat bukan hanya leher ia menciumi seluruh tubuh Ella. "Besok lagi" ujar Kaivan final.

Ella menggembungkan pipinya kesal, kemudian melepaskan pelukannya. Ella turun dari kasur dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Kaivan menggelengkan kepalanya, ia harus menambah stok sabarnya menghadapi sang kekasih yang tingkahnya seperti anak kecil.

Kaki Ella sedikit bergetar, tidak ada rasa sakit, hanya saja pelepasan yang terlalu banyak tadi membuat kakinya lemas. Cepat cepat Kaivan turun dari kasurnya kemudian menggendong Ella bak koala.

"Turunin!" Ujar Ella masih kesal dengan pria itu.

"Kita berenang dulu" ujar Kaivan tidak membiarkan Ella berbicara lagi.

"Nanti bibi liat!!"

"Bukan kolam yang dibawah"

Kaivan membuka jendela besar yang terdapat di kamarnya, ternyata selama ini terdapat kolam renang yang cukup luas di balkon lantai dua. Pemandangannya langsung mengarah ke kota yang semakin indah di malam hari dengan cahaya gedung gedung yang menghiasi. Pinggir kolam itu terbuat dari kaca sehingga siapapun dapat melihat tubuh mereka yang berenang renang.

 Pinggir kolam itu terbuat dari kaca sehingga siapapun dapat melihat tubuh mereka yang berenang renang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EstellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang