21+[3]

154 4 0
                                    

Warning, chapter ini terdapat adegan 21+ harap bijak memilih.

"gw mau nyamperin Bella" ujar Kaivan

"Ella ikut"

"Hm ayo"

Kaivan sudah mengenal Arabella sejak kecil ia tau, setiap Arabella merasa kesal atau sedih, ia akan pergi ke taman belakang kantornya. Kaivan dan Estellar berjalan kearah taman itu, benar dugaan Kaivan Arabella tengah duduk di kursi taman sendiri sambil mengelus seekor kucing berbulu putih yang tampak manja pada Arabella.

"Bel" panggil Kaivan

Sontak saja Arabella menoleh ke belakang melihat Estellar dan Kaivan yang sudah berdiri di sana "ngapain ke sini" ujarnya malas

Kaivan menghela nafas panjang "Lo tau? it's ok kalo lo suka cewe, itu pilihan lo" Kaivan duduk di samping Arabella membuat kucing yang berada di pangkuan Arabella pergi seolah memberikan ruang untuk mereka berbicara.

"Lo ga marah?" Tanya Arabella

"Gw ga pernah ngebenerin penyimpangan tapi gw ga ngelarang juga, ini hidup lo gw gaakan ngatur lo harus suka siapa"

"Ella yang ngasih tau?" Tanya Arabella pada Estellar yang duduk di sampingnya. Posisi mereka kini adalah Arabella, Estellar dan Kaivan.

"Kai nanya Ella gimana Ara cium Ella tadi"

"Terus Ella ngapain"

"Terus Ella-" Langsung saja Kaivan membungkam mulut Estellar dengan tangannya, menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

"Mphh"

"Dia jelasin doang" elak Kaivan

"Kenapa lo nutup mulutnya"

Kaivan langsung melepaskan bungkamannya "ih kenapa Kai gitu" kesal Estellar.

"Lupain, jadi lo udah tau?" Tanya Arabella

"Tau"

Arabella menghela nafas beratnya mendengar itu "Ella, Ella ga marah kan Ara cium?" Tanya Arabella mencoba mencairkan suasana. Estellar menggeleng mantap, "Ara orang pertama yang cium Ella tauu".

Arabella membelalakkan matanya, jadi ia adalah first kiss dari gadis polos tak tau apa apa ini. "Ara yang pertama?" Estellar mengangguk antusias, "berarti Ara yang paling sayang Ella" ujar Estellar sembari tersenyum lebar. Arabella tersenyum kikuk mendengar itu, wajahnya menjadi merah ditambah Kaivan yang melihat Arabella dengan wajah mengejek.

"Ekhem uh Ella udah makan?" Ujar Arabella mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Udah, Ella makan makanan yang Ara bawa tadi"

"Enak?"

"Enak banget Ara, Ella belum pernah makan itu"

"Nanti Ara beliin yang banyak buat Ella"

"Terima kasih Ara, Ella sayang Ara" Estellar memeluk tubuh Arabella dengan semangat.

"Basa basi lu basi banget bel, jadi gimana ciumannya enak?" Ejek Kaivan.

"LO MAU DIEM APA GW PUKUL"

***

Estellar sudah berminggu minggu disana, hanya Kaivan yang mengetahui rahasia besarnya. Sampai saat ini Estellar masih belum menemukan petunjuk keberadaan Darla sahabatnya, hubungannya dengan keluarga Kaivan membaik, walau orang tua Kaivan jarang sekali berada di rumah tapi mereka sangat menyayangi Kaivan. Estellar ingin sekali tinggal di rumah Arabella namun melihat orang tua Arabella yang tidak menyukai orang orang baru itu sangat tidak memungkinkan.

EstellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang