Kaivan terbangun lebih dulu, ia melihat wajah Ella di depannya, dan perasaan paniknya bertambah ketika melihat tubuh mereka tidak menggunakan sehelai benang pun. Kepalanya sangat sakit, terlebih kamar ini tidak terlihat seperti kamarnya.
"Aghh kepala gw"
Kaivan mencoba bergerak duduk sampai ia merasakan sesuatu yang menghisap penisnya. Ia membuka selimut yang dipakai kemudian melihat penyatuan mereka berdua yang ternyata belum terlepas.
"HAH" Kaivan sontak menarik kejantanannya dengan terburu buru kemudian menatap wajah Ella yang masih tertidur, namun merasa terusik dengan sesuatu yang bergerak tiba tiba di bawahnya. Ella mengernyitkan dahinya sambil mencoba membuka matanya perlahan.
"Gw ngapain semalem" ia memegangi kepalanya yang pusing.
"Lo mabok" ujar Ella tiba tiba melihat wajah Kaivan yang bingung.
Kaivan memiringkan kepalanya bingung sambil menatap Ella yang tengah mengucek matanya.
"Eh maksudnya, bapak kemarin mabok terus ya begitu" Ella tidak berniat bangun sama sekali ia menarik kembali selimutnya hingga pundak.
"ELLA KENAPA KAMU TENANG TENANG SAJA, APA YANG SAYA LAKUKAN SEMALAM"
"Alah dulu juga kan per- eh ngga maksudnya, ya mau gimana lagi masa saya marahin atasan"
"Maksud kamu apa"
"Bapak yang mulai duluan, saya nolongin bapak yang mabok di jalan pengen pulang eh malah diginiin"
"Saya yang mulai.."
"Mungkin harusnya saya minta tanggung jawab karena bapak mungkin bikin saya hamil"
"Ella saya minta maaf.."
"Udahlah, lagian udah kejadian juga"
"Oh ya.. saya gatau bapak bisa manja juga kalau mabok" ujar Ella sembari menaik turunkan alisnya.
Kaivan mengerjapkan matanya, apa saja yang ia katakan kemarin sampai gadis ini mengejeknya. "Saya ngga manja!!" Ujar Kaivan kesal.
"Tau ga pa kemarin bapak bahkan manggil diri sendiri pake nama, kaya gini nih 'Ella Kai ada salah ya'" ejek Ella, kini ia sudah duduk agar dapat mengejek Kaivan lebih lagi.
"SAYA GA GITU"
"Yah bapak merkosa saya aja bapak ga inget apa lagi manjanya bapak semalem, seru deh kayanya kalo temen temen kantor tau bapak bisa manja"
"ELLA JANGAN NYEBARIN RUMOR YANG NGGA NGGA"
"Apanya yang ngga ngga, orang fakta kok, saya ngerekam pas bapak ngomong gitu loh mau denger ga" Ella mengambil ponselnya di meja sebelah kasur tersebut, ia membuka ponselnya di depan Kaivan menampilkan wallpapernya yang menunjukan dirinya dengan pakaian serba hitam dan helmnya, persis dengan ketua Fallen Angel yang waktu itu Kaivan temui.
Kaivan melihat sekilas. Menyadari itu, Ella sontak menutup ponselnya. "G-gajadi pak, uhm saya lupa record" ujar Ella terbata bata.
"Saya mau liat hp kamu" Kaivan menengadahkan tangannya di depan Ella.
"Apaan gabisa privasi pak" Ella mengangkat tangannya untuk menjauhkan ponsel itu.
"Saya boss kamu Ella" Kaivan mencoba mengambil ponsel tersebut dari genggaman Ella, tapi Ella terus menjauhkan tangannya agar tak dapat digapai oleh Kaivan.
Akhirnya Kaivan yang terus mencoba untuk mengambil ponsel itu berakhir menindih karyawannya itu. Mata mereka saling tatap, namun Kaivan yang melihat kesempatan itu langsung mengambil ponsel Ella dengan segera.
"PAK!"
Kaivan membuka ponsel milik Ella, benar saja bahkan lockscreen dari ponsel itu adalah Ella yang tengah menaiki motornya dengan helm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Estellar
FantasyTidak ada yang tahu Putri duyung itu nyata atau tidak, bahkan peneliti belum bisa mengidentifikasi 100% lautan. Estellar gadis kecil yang terlahir sebagai putri duyung, bertemu dengan manusia baik yang selalu membantunya