Gadis yang selalu periang itu kini lebih sering menyendiri dan senyumannya sudah jarang terlihat. Arabella yang sesekali datang pun tampak bingung melihat gelagat Estellar yang tak biasanya, sempat ia bertanya namun Estellar hanya menggelengkan kepalanya.
Di akhir pekan ini, Kaivan dapat terbebas dari pekerjaannya. Ia berjalan ke kamar Estellar, mengetuknya sebentar. Tidak ada jawaban, akhirnya Kaivan memilih untuk masuk saja. Terlihat Estellar yang tengah berbaring memunggungi Kaivan dengan selimut yang hampir menutupi seluruh tubuhnya. Kaivan duduk di tepi ranjang, mengelus pelan rambut Estellar.
"El"
Estellar berbalik, matanya tampak sembab dan banyak mutiara di kasurnya. Wajahnya tampak pucat sebab ia tak mau makan sejak kemarin.
"Kai kapan kita selamatin Darla" ujarnya dengan suara yang agak serak.
"Makan dulu"
"Ella ga laper"
"Lo harus sehat kalo mau nyelametin Darla"
"Kapan Kai"
"Secepatnya, gw lagi negosiasi buat beli Darla dari pemilik aquarium tapi keknya dia gaakan lepasin Darla gitu aja"
Kaivan memegang dahi Estellar, benar saja suhu tubuhnya panas tidak seperti biasanya. Estellar mendudukkan dirinya, menggosok matanya sebentar.
"Gw udah bawain ikan bakar, Mia bilang kesukaan lo kan?"
"Ella udah kenyang, kita ke aquarium sekarang ya"
"Makan dulu"
Estellar hanya diam, bahkan rasanya makanan kesukaannya ini tidak menarik sama sekali sekarang. Kaivan beralih mengambil piring tersebut, mencoba menyuapi Estellar.
"Buka mulut lo, gw udah turunin harga diri buat nyuapin lo"
"Makasih Kai" dengan bujukan itu akhirnya Estellar mau makan.
Sepiring ikan bakar itu sudah ludas dimakan Estellar. Estellar sontak langsung berdiri ingin bersiap siap untuk pergi ke aquarium, namun melihat kondisinya yang seperti itu, Estellar tiba tiba saja pingsan. Kaivan yang melihat itu langsung menangkap Estellar, oa benar-benar tidak sadarkan diri sekarang.
Langsung saja Kaivan membawa tubuh Estellar keatas kasur. Ia merebahkan tubuhnya juga disamping Estellar, menyelimuti tubuh itu, kemudian mengelus ngelus rambutnya.
"Hanya karena sahabat lo, lo bisa sampe sakit gini" gumam Kaivan, Darla bahkan bukan keluarganya, hanya hewan yang ia anggap sebagai sahabat. Tapi Estellar bisa kepikiran hingga jatuh sakit. Sepertinya Estellar adalah tipe orang yang penyayang.
Setelah beberapa menit, akhirnya Estellar sadar. Kepalanya sakit. Ia melihat sekeliling, dan berakhir bertemu tatap dengan mata Kaivan yang tengah memandanginya sedari tadi. Tangannya bahkan masih ada di kepalanya tak berhenti mengelus.
"Udah bangun"
"Kai kepala Ella sakit"
"Makan yang bener, kalo lo sembuh kita ke aquarium lagi"
"Janji?"
"Gw janji"
"Oke Kai"
Estellar memeluk Kaivan erat, walau ia pikir akan terlalu lama menunggunya sembuh, Estellar tidak sabar menyelamatkan Darla tapi Kaivan selalu menunda nunda.
"Gw ambil kompresan dulu" ujar Kaivan
Kaivan telah menyiapkan air panas dan sebuah handuk kecil untuk mengompres dahi Estellar. Dengan telaten ia kompres gadis itu.
"Kai tidur disini ya?"
"Kalo lo kesepian biar gw minta Mia tidur disini, gw ga bisa"
"Tapi Ella mau Kai"
KAMU SEDANG MEMBACA
Estellar
FantasyTidak ada yang tahu Putri duyung itu nyata atau tidak, bahkan peneliti belum bisa mengidentifikasi 100% lautan. Estellar gadis kecil yang terlahir sebagai putri duyung, bertemu dengan manusia baik yang selalu membantunya