bab 8

135 5 0
                                    

Tidak terasa sudah 2 bulan Alesha berada di pesantren hari ini adalah hari Jum'at dimana para santri di sibukkan dengan acara ulangtahun pondok pesantren yang ke 30 tahun  yang akan di adakan hari Sabtu malam dan ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun Gus Amrit dan Gus kafa.  Saat ini Alesha dan teman teman nya sedang  mendekorasi aula yang akan menjadi tempat berlangsung acara, sedangkan para santri yang lain ada yang  belanja, membersihkan pesantren dan ada juga yang menghiasi halaman pesantren.
Tamu yang akan hadir bukan hanya para santri dan keluarga tapi juga para ustadz dan kyai, tetangga, serta keluarga besar Kyai fari dan Umi Lena.

" Sha bisa tolong bantu aku pegangi tangga sebentar, ana mau memasang lampu " ucap Fiona ( salah satu teman Alesha)
" Na'am " ucap Alesha kemudian berjalan menuju Fiona.
" Syukron " ucap Fiona
" Afwan" jawab Alesha
" Assalamualaikum " ucap Auliya dan Syifa yang datang membawa makanan dan juga Cemilan
" Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab all
" Wih apa tu " tanya salah satu Santri
" Ini ada cemilan sama minum, ayo diminum dulu " ucap syifa
" Syukron ukhti" ucap all
" Afwan " Jawab Auliya dan Syifa
" Sha, kamu tau tidak kalau besok tu ulang tahun Gus kafa dan Gus Amrit" tanya Auliya dengan berbisik
" Iya ana sudah tau, tadi aja semua santri lagi mikir mau kasih apa buat dua Gus kita" ucap Alesha
" Kamu sendiri mau kasih apa " tanya Auliya
" Aku tidak tau,aku saja tidak dekat dengan mereka" ucap Alesha
Walaupun Alesha menantu keluarga ndalem tapi para santri tidak ada yang tau kalau Alesha dan Gus kafa sudah menikah, dan Alesha juga jarang sekali ke ndalem, diadakan ke sana jika ada perlu saja, maka dari itu dia tidak dekat dengan keluarga ndalem walaupun umi Lena dan kyai Fari sudah membebaskan Alesha untuk keluar masuk ndalem, tapi Alesha tidak mau karena dia tidak mau ada yang curiga atau yang memfitnah nya tidak tidak.

" Benar juga si " ucap Auliya
" Terus apakah hari ini Gus kafa datang,karena kata senior tahun tahun yang lalu Gus kafa tidak pernah datang " tanya Auliya
" Ana juga tidak tau " Jawab Alesha
" Parah amat antum " ucap Auliya
" Biarlah ana lagu malas bahas begituan " ucap Alesha pergi meninggalkan Auliya
" Belum juga selesai bicara udah di tinggal aja " guman Auliya
" Sha tunggu ana atu " ucap Auliya
" Ukhti bisa tolong kemari sebentar" panggil salah satu Santri
" Ana " ucap Alesha dengan menunjukkan dirinya sendiri dan di anguki Santri tersebut
" Ada apa antum mencari ana " tanya Alesha
" Ukhti apakah bisa ana minta tolong " ucap santri tersebut
" Na'am " jawab Alesha
" Tolong antarkan kue ini ke ndalem, tadi Umi nitip kue ini tapi saat ini ana sedang tidak bisa mengantar nya " jelas santri tersebut
" Berikan pada saya biar saya saja yang antar" ucap Alesha
" Ini, Syukron ukhti " ucap santri tersebut
" Afwan" Jawab Alesha
" Ana pamit dulu, assalamualaikum " ucap Alesha berjalan meninggalkan aula dan pergi ke ndalem
" Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh " jawab santri tersebut

Sesampainya di ndalem ternyata terlihat ada mobil Gus kafa yang terparkir di sana dan fi dalam juga sepertinya seang banyak orang. Saat Alesha sedang di depan pintu Alesha mendengar sesuatu yang membuat Alesha ingin mengurungkan niatnya untuk masuk.

" Sepertinya ini mobil Gus, apa dia sedang ada di ndalem. Sepertinya di dalam juga banyak orang " ucap Alesha

Saat ingin masuk Alesha tidak sengaja mendengar pembicaraan yang seharusnya Alesha tidak dengar.

" Karena kita sudah berteman lama, dan untuk mempererat tali silaturahmi, saya ingin melamar Gus kafa untuk menjadi suami dari anak saya, apakah Gus bersedia" ucap seseorang yang ada di dalamnya rumah

Saat mendengar itu Alesha tidak sengaja dia menyenggol pot yang ada di sana , walaupun Alesha belum mencintai Gus kafa tapi pernikahannya baru seumur jagung, dia juga tidak mau di madu.

" Siap di sana " tanya seseorang yang ada di dalam dan terpaksa Alesha melangkah kakinya untuk tetap masuk, jika ada pilihan Alesha ingin pergi saja tapi dia ingin kalau ada amanat yang harus di sampaikan.
" maaf ana hanya ingin mengantarkan kue ini untuk umi " ucap Alesha
Umi Lena, Kyai fari Gus Amrit dan gus kafa yang melihat Alesha disana merasa terkejut
" Kenapa antum mengupil pembicaraan kami " tanya ustazah lina
Ternyata yang ada di dalam rumah adalah ustadzah Lina dan keluarganya, orang tua ustazah Lina dan kyai Fari sudah lama berteman dan ustadzah Lina dengan gus pun teman semasa kecil.
" Maaf, ana hanya tidak sengaja mendengar nya " ucap Alesha
" Antum jangan banyak alasan " ucap ustazah lina
" Umi ini kue nya, Alesha harus pergi sekarang masih ada yang Alesha kerjakan " ucap Alesha dan memberikan kue tersebut kepada umi Lena
" Terimakasih nak " ucap umi Lena
" Iya umi sama sama, Alesha pergi dulu assalamualaikum " ucap Alesha ingin berjalan keluar tapi tiba tiba tangannya terasa nyeri mungkin karena menyenggol pot kaca tadi
" Tunggu sebentar" ucap Gus kafa yang menyadari tangan istrinya berdarah Alesha yang mendengar suara Gus kafa pun membalikkan badannya.
" Obati dulu luka mu " ucap Gus kafa dan memberikan kotak obat
" Ikut umi sebentar nak, biar Umi obati " ucap Umi
" Tidak usah Umi, Alesha bisa sendiri, umi disini saja " ucap Alesha
" Menurut lah " ucap Gus kafa
" Assalamualaikum " ucap seseorang
" Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh " jawab all saat melihat siapa yang datang Alesha langsung berlari dan memeluknya
" Kakak " ucap Alesha memeluk Al Farizi
Benar sekali Muhammad Al Farizi Elbaz adalah kakak Alesha yang sedang menjalani kuliah di luar negeri.
Semua orang yang ada di sana berdiri melihat Alesha memelukku laki laki, Mereka tidak ada yang tau kalau yang di pelukan Alesha adalah kakaknya, mereka memang tau kalau Alesha punya kakak tapi tidak ada yang tau wajah nya seperti apa.

Kafa dan Alesha [ Belum Refisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang