🌀
Matanya terus menatap si wanita bergaun terbuka. Wanita itu terlihat menolak beberapa pria yang mendekatinya. Menggeliat sexy sembari berjalan ke lantai dansa. Sepertinya alkohol telah membuatnya melayang tapi tak menghilangkan sikap galaknya pada para pria yang mencoba menggoda.
"Ck, jalang sok!" desisnya sambil mematikan rokok dan berdiri.
"Kemana?"tanya temannya
"Cari keringat"
"Anjrr belum berkeringat apa lagi sih. Cewek yang bersamamu tadi emang kemana?!" Maz tak menanggapinya ia terus berjalan mendekati target. Tubuh tinggi dan badan yang tegap plus wajah tampan membuatnya mudah jadi pusat perhatian tak sedikit wanita yang menelan ludah melihat keindahan dihadapan mata. Mungkin saja otak mereka sedang membayangkan hal yang mesum tentang Maz.
Maz melangkah ke dekat si wanita yang diincarnya.
Tak sengaja sikut mereka bersinggungan dan keduanya menoleh.
"Apa lihat-lihat!!" semprot si wanita.
"Cih, tanganmu yang menyenggol, jalang!" Maz tak ingin bermulut manis, membuat si wanita melotot tak percaya.
"Berani banget ngajak ribut" beneran terpancing. Maz pura-pura males menanggapinya.
"Kenapa? gak terima dibilang jalang? Mau mu dipanggil apa 'sayang' gitu?" Maz tersenyum smirk. "Ngaca sana! Gaun mu itu sekali tarik saja maka tubuh polos mu bakal jadi tontonan"
"Hah, jadi dari tadi kau membayangkan merobek gaun ku? Dasar mesum! "
"Sorry tapi tangan ku ini terlalu berharga buat menyentuh tubuh jalang" sindir Maz.
Maz seolah hendak berlalu terkesan males meladeni wanita itu. Mendadak sikunya ditarik kuat sampai menempel ke dada yang empuk. Wanita itu memeluk lengan Maz erat membuat mereka berdua nempel. Maz terkejut dan berusaha tak terpengaruh meskipun dari pandangan matanya ia langsung dapat melihat belahan dada yang menggoda.
"Jangan sok suci, liat dada aja kau udah tegang" ejeknya.
'Sialan!' Maz ingin melepaskan tangan wanita itu tapi tak bisa. Dia akhirnya meremas bokong si wanita itu sampai membuatnya menjerit kaget.
"Sudah berapa lama tak menjerit hah? sepertinya kau membutuhkan belaian" olok Maz.
Wanita itu mendelik lalu menarik paksa Maz keluar lantai dansa. Terus melangkah ke lorong yang sepi, beberapa orang terlihat lewat tapi wanita itu tak peduli tanpa basa-basi memojokkan Maz, meraup bibir Maz dan menciumnya dengan gila.
Maz membalikan keadaan dan membenturkan punggung wanita gila itu ke tembok dan mulai membalas ciuman itu dengan brutal.
Tangan Maz merayap di paha putih yang terbuka dan dengan berani membelai bagian paling sensitif.
"Sudah tak sabar ternyata" Maz menghentikan ciuman dan berganti menatap intens.
"Lanjut ke tempat ku" pinta wanita itu sambil terengah.
"Ck, tak sudi" Maz menolak hendak berlalu tapi langsung ditarik kembali.
"Mazen Kim! aku akan membayar mahal. Ayo ikut aku!" perintahnya semena-mena seakan semua hal bisa dibeli dengan uang. Wanita itu ingin membayar jasa Maz.
Tampak jelas wanita itu sedang bergairah. Maz sepertinya berhasil menarik perhatian wanita itu tapi sialnya wanita gila itu mengira Maz adalah pria penghibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E C E P T I O N [✔]
FanfictionDia mengira targetnya telah masuk jebakan tanpa menyadari bahwa dialah sebenarnya yang terkena perangkap. Who VS Who.