🧩
Maz menatap tajam tanpa ekspresi kepada pria muda dihadapannya.
"Kau bisakah ikuti semua kegiatan dia. Jangan ada yang terlewat wanita itu sangat cerdik jangan sampai ketahuan mengerti?"
Pria muda itu mengangguk lalu permisi pergi. Maz kemudian beralih menatap ke foto yang baru di upload wanita itu 'Heh kau masih bisa pamer kebahagiaan di media sosial. Kau akan hancur Joanna'
Ia membaca beberapa komen yang masuk ke postingan 'Apa jadinya jika pengikutmu tahu kelakuan dibalik wajah malaikatmu?'
Maz sangat kesal saat tahu kakeknya memberikan potongan harga untuk bahan aloevera dan mengirimkan bunga serta bingkisan untuk kesalahpahaman Agensi Kimora terhadap JoP cosmetic.
Maz geram wanita itu ternyata punya seribu cara licik di otaknya. Dimana wanita itu bisa mengenal kakeknya? tapi sekretaris Maz mengatakan mereka tak sengaja bertemu saat kakeknya mengunjungi apartment keluarga Kim yang ada dekat kantor mereka.
"Sialan, seharusnya aku tak membawa Joanna yang pingsan ke sana" ia menggerutu kesal.
Maz semakin merana saat kakek tua itu berniat mengunjungi JoP cosmetic dan ingin bertemu pemiliknya yang cantik itu. Permintaan kakeknya saat mengejutkan, kakeknya ingin menjajaki kerja sama dengan perusahaan itu dengan menjadi pemasok bahan.
"Untuk apa kita mengunjungi kantornya. kita sudah minta maaf dengan mengirimkan bingkisan dan bunga. Jangan bilang kakek terpesona pada wanita licik itu. Kakek juga mencopot aku dari jabatan wakil hanya karena hasutan wanita itu, aku jelas menolak usulan kakek"
Kakek menepuk bahu Maz, melihat cucunya itu merajuk protes.
"Berhenti bicara omong kosong wanita itu punya ratusan pekerja dan bisnisnya tidak main-main tentu kita harus mengenalnya. Tapi kau dengan tak tahu malu malah menekan dia untuk keuntungan pribadi"
'Ini kesalahpahaman' batin Maz 'Tak ada urusan dengan bisnis.'
"Kakek tak mengenal wanita itu. Dia itu ular berbisa jangan terpikat olehnya atau kakek akan terkena racunnya"
"Hahaha ucapanmu tak masuk akal. Kau masih ngambek dengan pencopotan jabatan mu? Kakek janji akan mengembalikan dengan satu syarat"
"Apa?"
"Kakek akan mengatakan jika waktunya tepat. Sekarang kakek berencana akan mengunjungi perusahaan wanita itu dalam waktu dekat"
'Sial' Maz tak bisa membuat ini terjadi. Ia sudah cukup dicopot dari jabatannya ia tak ingin dipecat karena ketahuan mengancam Joanna.
Ia tak takut polisi tapi ia takut pada kakeknya "Dia wanita sibuk. Aku tak yakin bisa mengatur jadwal pertemuan dalam waktu dekat. Kakek tunggu kabar dariku saja"
Kakeknya tak menjawab. Ia menatap tajam pada Maz yang tampak enggan dan gelisah.
"Apa kau tidur dengan wanita cantik itu? sikap mu aneh Mingyu!" Maz mendongak terasa disambar petir di siang bolong mendengar pertanyaan blak-blakan itu.
🧩
Joanna hari ini janjian untuk makan siang bersama ibunya. Ia meninggalkan kantor menuju restoran tempat bertemu. Ibunya sudah memesankan makanan kesukaan Joanna dan menatap putri satu-satunya itu dengan tatapan rindu yang hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E C E P T I O N [✔]
FanfictionDia mengira targetnya telah masuk jebakan tanpa menyadari bahwa dialah sebenarnya yang terkena perangkap. Who VS Who.