🌀
Joanna mengatakan ke pembantunya kalo dia akan pergi ke kota untuk beberapa waktu sendirian. Ada hal penting yang akan dia urus. Pembantunya mengangguk bahkan tak bertanya saat Joanna pergi menyetir sendiri tanpa menunggu sopir menjemputnya.
"Hati-hati nyonya" Joanna melambaikan tangan dan mengendarai mobil sedan menjauhi pesisir pantai menuju kota.
Ia harus bertemu Mazen Kim. Apapun reaksi pria itu, ia yakin itu takkan merubah apa-apa. Joanna ingin mengatakan kenyataan kehamilan ini pada si brengsek itu. Ia sudah membuka blokir nomor ponsel Maz karenanya sambil menyetir ia menyambungkan ponselnya menghubungi Maz.
Maz cukup terkejut ketika mendadak nama Joanna menghubunginya. Pria itu sampai berpikir lama untuk kemudian menerimanya. Maz sengaja berjalan ke pojok ruangan dan menerima telpon itu sambil berdiri menatap pemandangan.
"Hallo Joanna. Kejutan sekali kau tiba-tiba menghubungi. Sepertinya kau menyesal sudah memblokir ku" alih-alih menyapa ramah ia malah berkata sarkas seperti biasanya.
Joanna mendengus mendengar sapaan Maz sembari terus melaju menyetir.
"Hallo Maz, aku tak ingin basa-basi. Ayo kita bertemu, ada yang harus ku katakan padamu"
"Joanna, videonya sudah ku hapus dan ku pastikan tak ada jejak apapun." kata Maz mengejutkan.
Joanna sesaat terkejut mendengar pengakuan Maz barusan.
"Joanna, Aku ingin minta maaf atas perlakuanku padamu selama ini, aku menyesal karena sudah merusak hidupmu...Hanya itu yang ingin kukatakan. Ayo kita akhiri pemainan ini sampai disini dan kurasa tak ada yang perlu kita bicarakan lagi"
Joanna masih tersihir kata-kata Maz sampai ia kehilangan kalimat yang ingin diucapkannya.
"Joanna?" keheningan membuat Maz heran.
"Sungguh tak menyangka. Apa yang terjadi Maz? Apa kau bertemu malaikat?" sindir Joanna. "Kita harus bertemu Maz. Aku ingin mengatakan satu hal penting padamu dan tak bisa kukatakan lewat telpon"
Joanna sekan mengabaikan penolakan Maz dan bersikeras ingin mereka bertemu. Sejenak Maz terheran
"Joanna untuk kebaikan kita besama, aku terpaksa menolak permintaanmu. Kita tak perlu bertemu ataupun bicara seperti ini lagi. Kau boleh memblokir nomorku... Aku tak keberatan"
"Aku yang keberatan! dasar pengecut brengsek!" Joanna jadi emosi ditolak mentah-mentah begitu.
"Aku memang brengsek dan sadar sudah berlaku salah. Aku tulus minta maaf dan akan memberikan kompensasi padamu atas perbuatanku yang lalu-lalu, itupun jika kau setuju... karena jujur aku tak bermaksud merendahkan mu" Joanna melotot tak percaya atas pendengarannya.
"Apa katamu?! Maz, kau pikir kau bisa lari setelah apa yang kau lakukan kepadaku hah?!"
"Kumohon tenanglah... kurasa sudah saatnya kita melanjutkan hidup kita masing-masing tanpa saling bersinggungan dan aku sangat harap kau bisa memaafkan... maafkan aku Joanna?"
"Maz apa kau sungguh-sungguh?"
"Iya Joanna. Aku janji tak akan mengancam ataupun menyakitimu lagi. Apa yang kulakukan memang jahat...kau berhak untuk tak mengampuniku tapi aku tulus mengucapkan maaf dan penyesalan padamu"
"Hahahaha " entah kenapa Joanna jadi ingin tertawa "Bagimu aku ini hanya lelucon, iyakan Maz?.... Pria kaya yang merasa bosan lalu dengan seenaknya mempermainkan hidup orang lain dan membuangnya saat kau tak menginginkannya lagi... Hahahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
D E C E P T I O N [✔]
FanfictionDia mengira targetnya telah masuk jebakan tanpa menyadari bahwa dialah sebenarnya yang terkena perangkap. Who VS Who.