MY HOME (1)
MASA LALU
BRUK
PRANG
Suara gaduh itu tak dapat terhenti untuk melantun di telinganya ia hanya dapat menutupi kedua telinganya menggunakan tangan kecilnya sementara sang kakak membekap mulut kecilnya agar suaranya isak tangisnya tak dapat terdengar, namun... sia-sia saja untuk saat ini ia tak hanya mendengar tetapi juga melihat semua kejadian memilukan itu lewat celah lemari tempat ia dan kakaknya bersembunyi.
Di sana pintu kamarnya terbuka lebar dan menampilkan kejadian mengenaskan dimana seluruh keluarganya dibantai dan terjatuh satu persatu hingga tak bersisa, hanya tersisa ia dan sang kakak yang masih meringkuk ketakutan didalam lemari pakaiannya.
"Han yujin? Han jiwon?" Adalah kata pertama yang dapat mereka dengar setelah kegaduhan beberapa jam yang lalu.
"Haah....Kalian bersembunyi? Ingin bermain petak upmet denganku?" tanya sang pelaku dengan suara yang terdengar begitu tenang.
Jiwon sang kakak tau apa artinya, ia bukankah anak kecil yang naif dan anak selalu berfikir positif, ia tau posisinya dan juga sang adik telah di ketahui.
"Baiklah ayo kita bermain aku akan mengelilingi semua ruangan disini dan menghitung sampai angka 20... dan setelah itu....ku tangkap kalian," ucap sang pelaku yang semakin membuat yujin bergetar ketakutan di pelukan sang kakak.
Pelaku itu bergerak menjauh dengan menyeret kapak hingga terdengar bunyi yang tidak mereka sukai. Namun sudahlah tak ada waktu tersisa jiwon segera berlari menutup pintu kamar lalu menguncinya ia pun bergerak cepat membuka jendela kamar, membawa yujin untuk segera duduk di sana.
"Lihat Hyung dan dengar lah, ini akan sedikit sakit jadi tahanlah dan jangan menangis lalu berlari lah sekuat yang kamu bisa... anggap lah kita sedang bermain petak umpet seperti biasa, bersembunyinya sejauh mungkin agar hyung tak dapat menemukan mu,mengerti?" tegas Jiwon yang lantas membuat yujin terlihat ragu namun tak lama pintu terbuka dan menampilkan sang pelaku yang tersenyum penuh arti pada mereka.
"20
.
.
.
.
kena kau," ucap sang pelaku yang lantas mengayunkan kapaknya bersamaan dengan Jiwon yang mendorong Yujin keluar lewat jendela.AAAAAAA
Yujin terbangun dari tidurnya bersamaan dengan Jiwoong yang terjatuh dari tempat tidurnya, ia termenung tak menghiraukan suara rintihan Jiwoong yang berusaha untuk bangkit.
"Yujinnn.....," Jiwoong terdiam sesaat dan segera berlari menghampiri yujin yang tampak masih mematung di tempat tidurnya dengan airmata yang mulai mengalir di pipinya.
"Kau mimpi buruk lagi?" tanya Jiwoong sembari memeluk Yujin dengan erat namun bukannya tenang tangisnya semakin menjadi hingga membuat Jiwoong semakin panik bahkan beberapa member lain segera berdatangan dan menerumuninya.
"Apa yang terjadi?" Tanya Hanbin menatap Jiwoong dengan penuh tanya sedang orang yang sedang ia tunggu jawabannya hanya menatapnya memelas dengan mengangkat bahu tanda tak tau apapun.
Butuh waktu hingga sepuluh menit lamanya untuk menenangkan Yujin yang hanya menangis dan enggan untuk mengatakan apapun, Jiwoong yang sejak awal memeluk Yujin dengan erat mulai melonggarkan pelukannya dan menatap Yujin yang kembali termenung.
"Sudah lebih baik?"tanya Jiwoong yang hanya di jawab anggukan kecil oleh Yuji.
"Hyung tak akan bertanya apapun dulu untuk saat ini, kita masih ada jadwal untuk hari ini jadi jangan berfikir tentang hal yang membuatmu tak nyaman...kita harus segera bersiap siap," ujar Jiwoong sambil menatap member lainnya yang akhirnya hanya mengangguk dan menuruti perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOME
Fanfictionkalian adalah rumah kedua bagiku, rumah di mana aku bisa tersenyum, tertawa dan merasa bebas namun juga tempat di mana aku bisa merasakan takut dan menangis