MY HOME

81 14 0
                                    

My Home

Yang sebenarnya (11)

"Gyuvin-ah... ayo kita bicara," pinta Lyan saat dilihatnya Gyuvin yang kini berjongkok di depan pintu kamarnya.

"Kau ingin tahu semuanya? Ayo kita bicara," ujar Lyan menarik Gyuvin dengan lembut keduanya segera beranjak dan berakhir di dalam van yang masih terparkir di tempat yang sama.

Lyan duduk di kursi kemudi dan Gyuvin duduk di sampingnya dengan tatapan kosong.

"Ucapnya tadi... jangan terlalu dipikirkan... semua itu tidak benar," ujar Lyan mencairkan suasana namun sedikit melegakan bagi Gyuvin hingga akhirnya ia dapat bernafas sedikit lebih tenang.

"Tindakan dan ucapannya hanyalah bentuk rasa kecewa dan rasa bersalah atas ketidak mampuan nya," ujar Lyan yang kali ini mendapat perhatian penuh dari Gyuvin,

Gyuvin mengeluarkan handphone di saku nya dan diam-diam merekam apa yang hendak Lyan katakan padanya.

"Aku tahu semua akan berakhir seperti ini, Jiwoong dan Yujin... seharusnya mereka tidak boleh terlalu dekat... Gyuvin-ah bisakah kau membantuku? Ini semua hanyalah kesalahan pahaman aku bisa menjaminnya," ujar Lyan kembali menatap Gyuvin dengan tegas

" Bagaimana aku bisa mempercayainya? Setiap kata kata mu bahkan tak memiliki bukti apapun," jawab Gyuvin dengan tatapan ragu

"Mereka berdua juga tidak memiliki bukti apapun, lalu mengapa kau mempercayainya?" tanya Lyan tak percaya saat Gyuvin menatapnya seolah semua yang ia katakan adalah sebuah kebohongan.

"Bukankah sudah jelas itu adalah sebuah pengakuan?" tanya Gyuvin yang akhirnya terdiam saat sebuah id card kepolisian dengan foto dan nama Lyan tertera di sana.

"Aku lebih tau segalanya, apa yang Yujin tidak tahu dan apa yang tidak Jiwoong ketahui, aku tau," tegas Lyan yang akhirnya mendapatkan kepercayaan dan perhatian penuh dari Gyuvin walaupun tetap terdapat tatapan ragu di dalamnya

"Baiklah agar tidak membuang waktu lebih lama aku akan menceritakan tentang Yujin padamu," ucap Lyan yang akhirnya menceritakan semuanya tentang Yujin dan kasus tentang keluarganya yang jelas membuat Gyuvin menutup mulutnya tak percaya, ia sudah mengenal Yujin sejak lama namun cerita tentang keluarganya adalah hal yang tak pernah Gyuvin bayangan sebelumnya.

"Jadi... Yujin," Gyuvin terengah-engah dalam tangisnya ia benar-benar tak sanggup membayangkan rasa trauma yang masih Yujin simpan hingga saat ini.

"Jiwoong adalah saksi utama atau bisa dibilang ia adalah saksi kunci... satu-satunya orang yang melihat wajah pelaku saat itu, dia adalah sahabat baik Jiwon... Kakak dari Yujin dia juga lah yang menangkap Yujin saat ia terjatuh dari lantai dua, hingga mendapatkan luka di lehernya karena tergores batu, ia terjatuh dalam posisi terlentang dengan Yujin di pelukannya," ujar Lyan yang lagi-lagi membuat Gyuvin kembali berpikir keras

"Lalu... kenapa dia bilang...," Gyuvin kembali terdiam saat dilihatnya Lyan yang tersenyum kecil padanya.

"Dia bersaksi pada awalnya, namun ia tidak datang pada sidang lanjutan, dan saat ku temui ia berada di rumah sakit dengan baju yang penuh noda darah... sahabatnya yang lain di culik dan mendapatkan banyak luka di tubuhnya hingga akhirnya dinyatakan tak selamat... keluarga korban menyalahkan nya dan membuatnya tertekan,... ternyata sebelumnya ia mendapatkan ancaman tentang kejadian tersebut namun Jiwoong mengabaikannya... kau mengerti kenapa ia bersikeras mengatakan bahwa ia adalah pembunuh," ucap Lyan yang akhirnya mendapatkan anggukan kecil dari Gyuvin yang lagi-lagi menangis di sampingnya.

MY HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang