19. Salah paham

1.3K 112 3
                                    

Selesai buang air kecil Mala segera pergi keluar untuk menghampiri Raden dan yang lain, Tiba tiba Mala tersenggol oleh salah satu siswi hingga membuat dirinya tak seimbang, dann..

*Bruk ( Mala di tangkap oleh salah satu siswa )

Sekarang ia berada di dekapan siswa tersebut, badan Mala sangat kaku, saat ia mencoba keluar dari dekapan itu " Pantesan lama, sama masa lalunya ternyata. ".

Mala mencoba keluar dari dekapan itu namun Gus terus menahan dirinya, sehingga membuat ia kembali teringat kejadian buruk waktu dulu.

" R-raden!? " Kaget Mala menahan tangisnya dan langsung mengejar Raden, sedangkan Gus hanya tersenyum kecil.

" Kita gimana? " Tanya Afan.

" Ihhh! ayoo ikutin merekaa! " Ucap Eby menarik Afan dan Adara bersamaan.

" Gueee gak mauu ikuttt! nanti Radennya tambah marahh Ebyy " Ucap Adara.

" Raden! " Teriak Mala sekuat tenaga, mendengar hal itu Raden memutar balik badannya.

" Kenapa ngejar? " Tanya Raden.

" Kamu salah paham doang " Ucap Mala.

" Enak berduaan? " Tanya Raden lagi.

" Aku gak berduaan sama dia, tadi aku gak sengaja ke senggol orang aja " Ucap Mala.

" Terserah " Ucap Raden pergi ke kelas, melihat hal itu Mala juga ikut masuk ke kelas.

" Waduhhh! masalah rumah tangga " Ucap Afan melewati Raden dan Mala yang sedang duduk diem dieman.

" Heh! " Tegur Adara.

" Kita bertiga main game aja ayo ayo! " Ucap Eby mendorong Afan dan Adara pelan.

" Duhh,, kok sakit ya.. " Batin Mala.

" Perasaan tadi udah makan "

" Kenapa? " Tanya Raden walapun ia masih sedikit marah, Raden tetap memperhatikan gadisnya.

" Gak kenapa kenapa.. " Jawab Mala kembali memegang perutnya.

Jam pelajaran sudah di mulai, Mala dan Raden masih tetap diem dieman, padahal Mala ingin sekali meminta maaf sekarang, namun ia berfikir mungkin masih susah untuk membujuk Raden dengan keadaan seperti ini.

Jam pelajaran sudah di mulai, Mala dan Raden masih tetap diem dieman, padahal Mala ingin sekali meminta maaf sekarang, namun ia berfikir mungkin masih susah untuk membujuk Raden dengan keadaan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gimana cara bujuknya kalau gini.. " Batin Mala.

...

Pulang sekolah mereka berlima balik ke rumah karena sudah sama sama capek.

"  Shh.. kok makin sakit ya.. " Keluh Mala yang berada di atas tempat tidur tepat di samping Raden.

Raden melihat Mala yang memegang perutnya tampak khawatir namun karena masih marah ia membiarkan saja.

Malam ini Mala dan Raden masih saja belum baikan, karena Mala masih takut untuk menjelaskan masalah itu ke Raden, ia takut jika ia menceritakan semuanya Raden akan bentak bentak dia sambil marah marah.

" Malaaaa! " Teriak Adara dari luar kamar.

" Kenapaa?! " Tanya Naura membuka pintu kamarnya.

" Jalan bareng ke taman deket rumah yuk! sekalian jajan " Ajak Adara.

" Boleh..? " Tanya Naura.

" Tapi hati hati. " Cuek Raden.

" Lo kenapa jamal?! " Tanya Adara.

" Masih marah karena tadi? "

" Heh! shuttt.., udah udah ayoo kita pergi! " Ucap Mala menarik Adara turun kebawah.

" Mau ikut gak?! " Tanya Adara.

" Mau mau!! " Ucap Eby.

" Akuu ikutt dongg sayang! " Ucap Afan.

" Yaudah ayo! " Ucap Adara.

" Suami lo masih marah? " Tanya Afan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Suami lo masih marah? " Tanya Afan.

" Masih.. " Jawab Mala sambil menghela nafasnya.

" Emang ceritanya tadi gimana? " Tanya Eby.

" Iya, kok bisa si itu meluk lo!? " Ucap Adara.

" Tadi pas keluar dari toilet ada orang yang gak sengaja nyenggol gue, terus tiba tiba si Gusdar dateng nyelametin " Ucap Mala.

" Tapi pas mau lepasin dia nahan gue " Tiba tiba Mala menangis.

" G-gue juga ingat lagi kejadian itu.. "

" Gue takut buat ngomong sama Raden, gue takut dia bakal marah marah, gue juga takut kehilangan orang yang gue sayang lagi.. "

" Mal.. " Ucap Adara langsung memeluk Mala.

" Jangan jangan yang nyenggol lo itu sengaja? " Sambung Afan.

" Gue juga mikir gitu! " Ucap Eby.

" Maksudnya? " Tanya Mala.

" Sengaja, karena pengen rusakin hubungan lo sama Raden " Ucap Eby.

" Gue sama Eby bakal nyari tahu, udah ayo pulang " Ucap Afan.

Sesampainya di rumah, Mala langsung naik ke atas untuk tidur, karena besok sekolah.

" Assalammualaikum.. " Ucap Mala membuka pintu kamar, Raden hanya diam sambil bermain ponsel, melihat hal itu Mala langsung naik ke atas tempat tidur, dan langsung tidur membelakangi Raden.

" Matanya kenapa? " Ucap Raden membuka suaranya.

" Gak kenapa kenapa.. " Jawab Mala, tiba tiba Raden membalikkan tubuh Mala ke arah nya.

" Kenapa..? " Tanya Raden menatap Mala dengan wajah datarnya.

" Hiks! Radenn, aku takut " Tangis Mala pecah, melihat hal itu Raden dengan cepat memeluk Mala erat.

" Aku minta maaf..,, jangan marah lagi, Aku takut kamu bakal ninggalin aku.. hiks "

" Udah ya nangisnya.. " Ucap Raden mengecup kening Mala.

" Aku mau nyeritain sekarang boleh? " Tanya Mala.

" Shutt.. udah ayo kita tidur dulu " Ucap Raden memeluk erat Mala sambil menepuk nepuk pelan pungung Mala.

" Good night, sweet dreams.. mungkin ini juga salah aku, maaf ya.. " Ucap Raden mengecup pipi Mala.

---

besokk bakal kiyutt taukk

staytune terus yaaa

jangan lupa ramein dan vote

terima kasih

Terima Kasih ( Rakha and Mala Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang