21. Insiden kecil

1.3K 99 5
                                    

" Lepass Afann! sakitt! " Teriak Adara yang masuk kedalam rumah dengan Afan, mendengar hal itu Mala, Raden, dan Eby sangat kaget.

" Afan! " Teriak Mala menghampiri mereka berdua, di ikuti oleh Raden dan Eby.

" Lo jangan coba coba seenaknnya marah marah, sampai tarik tangan cewek lo kayak gini! " Marah Mala menarik Adara ke sampingnya.

" Jangan berani kasar sama cewe! cewe tuh hatinya gak sekuat cowo! paham gak sih!? "

" Tapi dia berduaan sama cowok di sekolah Mala! " Bantah Afan.

" Nadanya, kurangin. " Tegas Raden karena ia tak ingin Mala merasakan bentakan.

" Kelakuan lo kalau udah kayak gini gimana kalau nanti nikah?! mau kasar dan ninggalin istri lo?! " Ucap Mala.

" Setidaknya kalau belum tahu apa apa! jangan emosi dulu! nanya dulu! "

" Nau.., udah.. " Ucap Adara.

" Gak bisa di bicarain baik baik? " Tanya Raden yang ikut marah karena melihat Mala yang ingin menangis.

" Lo berdua ngobrol dulu di luar! jangan pake emosi! berisik! ganggu! " Marah Eby.

" Kita keluar dulu, ayo. " Ucap Adara menarik Afan keluar.

" Ayo kita ke kamar, aku punyaa movie baguss! " Ucap Raden menggendong Mala naik ke atas.

" Eby nya di tinggalin? " Tanya Mala yang berada di gendongan Raden.

" Gue mau ke kamar! ngantuk! " Ucap Eby pergi.

Kini Afan dan Adara duduk berdua di taman rumah, mereka awalnya saling diam diaman " Cerita sekarang. " Ucap Afan, Adara mulai menceritakan kesalah pahaman tadi.

" Aku gak ngajak dia ngobrol fan.. hiks " Tangis Adara pecah, mendengar hal itu Afan merasa bersalah karena telah menuduh hingga membuat gadisnya menangis.

" Hei.., gak usah nangiss.. maaf " Ucap Afan menghapus tangis Adara.

" I'm very sorry about that ra, aku marah karena aku sayang sama kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" I'm very sorry about that ra, aku marah karena aku sayang sama kamu. " Ucap Afan memeluk Adara.

...

Mala dan Raden asyik menonton di kamar milik mereka sambil berpelukan " Aku boleh minta sesuatu gak?! " Tanya Mala.

" Mau minta apa hm? " Tanya Raden.

" Beliin Aku Chocolate dongg! tapi kamu disini ajaa " Manja Mala.

" Kirim ke Aku, nanti aku suruh mereka yang beli " Ucap Raden menunjuk penjaganya.

" Wokeee! " Ucap Mala.

Karena bosan menunggu Chocolate pesanannya, Mala turun kebawah untuk menghampiri Afan dan Adara yang sudah baikan.

" Wihhh! udah baikan? " Tanya Mala.

" Udah, Gue yang salah " Jawab Afan.

" Tuh kan! Gue bilang juga apa " Ucap Mala.

" Raden mana? " Tanya Adara.

" Mager katanya, lagi di atas main handphone " Ucap Mala.

" Lo disini ngapain? " Tanya Adara lagi.

" Nungguin Chocolate pesanan Gue, Gak boleh emang? " Jawab Mala.

" Orang tuh kalau mau bucin, bucin ajaa soalnya Gue udah punya juga, kecuali di depan Eby baru gak boleh.. "

" Ih! Enak aja! " Sambung Eby.

" Kelihatan baru bangun tidur, jadi gak boleh di ganggu ya tmn tmn " Ucap Afan.

" Permisi..., ini Chocolatenya.. "

" Wihhh! terima kasihh! ini buat kamu yaa " Ucap Mala memberikan satu Chocolatenya ke penjaga wanita yang mengantarkan Chocolate ke Mala.

" Gue mauu! " Ucap Adara.

" Kita berdua gak di kasih nih?! banyak banget itu " Ucap Afan.

" Ambil aja! " Ucap Mala menaruh nampan besar berisi banyak Chocolate didalamnya.

Mereka menyantap Chocolate sambil menonton series di ruang tamu " Mala..., udah makan Chocolatenya ".

" Raden! satu lagiiii! " Ucap Mala.

" Just take one, okay..? " Ucap Raden.

" Iyaa! " Ucap Mala mengambil satu lagi, lalu nampan itu di ambil penjaga disana.

" Enak hm?.. " Tanya Raden yang tiba tiba menaruh Mala ke pangkuannya.

" Enakk! besok mau lagi " Ucap Mala.

" Nanti sakit gigi Mala.. " Ucap Raden.

" Gue harus gimana sekarang Ya Allahh! " Ucap Eby.

" Gimana ya.. " Ucap Adara tertawa kecil.

Mereka menghabiskan waktu bersama di ruang tamu, Mala pergi ke dapur untuk mengambil minum, namun tak sengaja Mala terjatuh karena lantai dapur licin.

" Aduhhh! " Teriak Mala.

" Mala! " Panik Raden dan yang lain langsung menghampiri Mala.

" Kenapa lantai licin hah?! " Marah Raden sambil menggendong Mala.

" M-maaf Tuan, kemungkinan tadi salah satu koki menumpahkan air disini "

" Raden..,, gak boleh marah marah, gapapa kok.. " Ucap Mala menenangkan Raden.

" Untuk kali ini saya maafkan. " Tegas Raden lalu membawa Mala naik ke atas.

" Kita bertiga main di kolam renang aja gmn!? " Tanya Adara.

" Boleh! " Jawab Eby.

" Terserah.. " Jawab Afan.

---

bakal adaaa kejutan di part selanjutnya nihh

yuk staytune terusss

jangan lupa vote dan ramein terus yaaa

terima kasihh semua

Terima Kasih ( Rakha and Mala Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang