6. Pertemuan dan Penentuan

1.3K 80 3
                                    

Minggu,16

Tepat Malam ini, Malam dimana Keluarga Daniswara bertemu Mala dan Bundanya di sebuah Restoran ternama, semua sudah berpakaian rapih, sebelumnya mereka menyantap makanan yang telah di sediakan, selesai makan mereka mulai membicarakan mengenai " Perjodohan ", sedari dari tadi Raden hanya menatap Mala kagum.

" Kalau perjodohannya minggu depan di hari jumat bagaimana ?? " Tanya Ayah Raden.

" Saya mengikuti ' Sania ' saja " Ucap Naira menatap Bunda Mala ' Sania '.

" Saya setuju, bagaimana Malanya saja.. soalnya kan mau lihat Mala senang " Ucap Sania.

" Em..., Iya Bun " Jawab Mala, padahal sekarang ia mencoba berfikir di umur 16 tahun Mala sudah mempunyai suami, belum lagi ia baru bertemu Raden belum kehitung sebulan.

" Are you okay? " Tanya Raden sedikit membisik.

" Yes im okay Raden " Jawab Mala.

" Gak mau? " Ucap Raden.

" Mau kok, cuman masih shock aja " Jawab Mala.

Penentuan jadwal pernikahan sudah di lakukan, sekarang Raden dan Mala masuk kedalam restoran untuk memesan camilan.

" Raden, let's take a picture here " Ucap Mala penuh antusias.

" Iyaa, ayo " Ucap Raden mengikuti kemauan Mala.

" Eh! Mala Raden, kalian ngapain disini? " Tanya Adara bersama Afan dan Eby menghampiri Mala dan Raden.

" Lah! kok kalian bertiga bisa disini " Panik Mala.

" Seharusnya kita yang nanya, kalian dinner? " Tanya Afan.

" Jangan jangan udahhh " Ucap Eby.

" Bilang aja.. aman kok " Bisik Raden, Mala menjelaskan semuanya.

Selesai mengambil gambar bersama, Raden dan Mala kembali ke meja mereka, karena besok mereka akan kesekolah jadinya mereka pulang pukul 22.00.

00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Pagi hari telah tiba kini Mala datang lebih awal di banding yang lain karena ia ingin mengerjakan tugas sekolah yang lupa ia kerjakan, tiba tiba ponsel Mala berdering tertulis " Bundaku " di layar handphonenya, melihat hal itu ia langsung mengangkatnya.

" Mala! kamu bohong ya sama Bunda bilangnya udah sarapan? "

" E-e anu Bunn itu tadi Mala buru buru maaf ya " Jawab Mala.

" Tadi Raden kesini mau jemput kamu! tapi karena kamu udah duluan Bunda titip bekal doang! "

" Okey Bun, makasih ya, love you... " Ucap Mala memutuskan panggilan telepon.

Selesai mengerjakan tugas, Mala pergi ke toilet untuk buang air kecil, saat masuk kedalam toilet Mala merasakan pusing tapi ia tetap menahannya sampai balik lagi ke kelas.

" Mal.. Are you okay? pucet banget " Tanya Adara.

" Gue oke oke aja ra, tapi pusing dikit " Jawab Mala.

" Raden kok kama banget ya bawa bekalnya " Batin Mala.

" Ra.. gue keluar bentar mau beli roti " Ucap Mala berdiri, tiba tiba saat ingin melangkah, Mala jatuh pingsan di hadapan murid kelasnya, Adara sangat panik lalu berlari keluar untuk mencari Afan dan Eby yang sedang mengantar tugas di ruang guru.

" Afan! Eby! "

" Bantuin Mala! Mala pingsannn! " Teriak Adara menarik Afan dan Eby ke arah kelas nya.

Sesampainya di kelas Afan dan Eby mengangkat Mala ke uks, sedangkan Adara sibuk menelepon Raden, Disisi lain Raden saat ini sedang di hadang oleh beberapa preman sehingga membuat ia sedikit lama untuk sampai ke sekolah, selesai merubuhkan seluruh preman ia langsung menancapkan gasnya ke sekolah.

----

staytune terus sama part selanjutnya yaa

jangan lupa ramein dan vote ya

terima kasihh

Terima Kasih ( Rakha and Mala Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang