23. Tertembak

1.8K 106 16
                                    

*Dorr Dorr... ( suara tembakan )

" Radennn awas! " Teriak Mala.

" Anjing! " Teriak seluruh anggota gang Dnail mengejar orang itu, seluruh penjaga juga mengeluarkan senjata api mereka.

" Raden!! hiks! " Ternyata peluru itu tak meleset, peluru itu mengenai lengan sebelah kiri Raden, banyak sekali darah mengalir dari lengan milik Raden, Mala terus menangis sambil mencoba menghentikan pendarahan, Adara juga membantu Mala, dengan cepat penjaga Raden membantu untuk memasukkan Raden ke mobil.

" M-maaa..laaa.. " Ucap Raden tersenyum menatap Mala.

" Sabar ya! kita akan sampai! " Ucap Mala, ia sangat panik sekarang, Adara tetap mencoba tenang agar tak membuat Mala panik.

" Raden! " Ucap Mala menggoyangkan kepala Raden, karena Raden nampak tak sadarkan diri.

Sesampainya di rumah sakit Mala menangis di pelukan Naira dan Griland, dirinya sangat takut Raden pergi.

" Bunda! Ayah! Raden gak bakal pergi kan?! hiks " Ucap Naura.

" Gak akan sayang.. " Ucap Naira.

" Ayah tau, Raden anak kuat. " Ucap Griland.

Tak lama dokter datang dan memberi tahu kondisi Raden yang melemah, Naura sempat jatuh pingsan karena terlalu khawatir dengan kondisi Raden.

Sekitar sejaman keluarga Daniswara di berikan waktu untuk membesuk Raden, Naura juga sudah sadar.

" Raden! " Ucap Mala memeluk Raden yang terbaring dengan mata tertutup.

" Hiks! kamu gak kenapa kenapa kan?! " Tangis Mala semakin pecah karena Raden tak menjawab pertanyaan yang terus ia lontarkan.

" Hiks! kamu gak kenapa kenapa kan?! " Tangis Mala semakin pecah karena Raden tak menjawab pertanyaan yang terus ia lontarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naira dan Griland juga ikut menangis melihat Mala yang terus terusan mengajak putra mereka untuk berbicara.

" Mala.., udah ya? nanti juga Raden sadar " Ucap Adara.

" Nak.., percaya sama bunda! Raden kuat kok. " Ucap Naira.

" Kondisi Raden juga sekarang lebih baik dari sebelumnya " Ucap Griland.

" Aku salah! maafin aku! " Ucap Mala.

Mala tertidur di sofa ruangan milik Raden, matanya tampak sangat sembab karena terus menangis, Naira dan Griland pergi sebentar karena mengurus kerjaan dan belanja makanan untuk Mala, sedangkan Adara sekarang berada di kursi luar bersama yang lain.

" Mala mana? " Tanya Eby.

" Di dalam tidur, kasihan.. " Ucap Adara.

" Udah dapet siapa yang nembak Raden? " Tanya Adara.

" Ini masih di cari sayang " Ucap Afan.

" Gue kasihan sama Mala, pasti banyak rasa bersalah ke Raden " Ucap Adara.

...

" Mala.., bangun "

" Kenapa dar!? Raden udah bangun?! " Ucap Mala dengan cepat bangun dari tidurnya.

" Makan dulu, tante Naira bawain makanan " Ucap Adara.

Saat sedang menyantap makanan, Mala kembali duduk di kursi samping tempat tidur Raden.

" Sakit pasti.., aku minta maaf " Ucap Mala sambil mengusap tangan Raden, tak lama tangan itu bergerak, Mala sangat senang melihat hal itu.

" Raden?! " Ucap Mala dengan senyuman manisnya.

" Eunghh! Dimana ini?! " Ucap Raden bangun dari tidurnya.

" Raden! " Ucap Mala dengan cepat memeluk Raden.

" Kamu siapa? " Ucap Raden.

...

Kenapa lagi nihh

jangan lupa staytune teruss yaa

tolong ramein dan vote sebanyak banyaknya

terima kasihhh

Terima Kasih ( Rakha and Mala Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang