🥀 Chapter 38 Happy New Year 🥀
🥀 Senja menyapa, sebuah motor matic berhenti di depan gerbang rumah Kiara. Kedua orang di atas motor turun dan menghampiri seorang satpam.
"Mas Olkan," tegur sang satpam begitu pria di hadapan melepas helm.
"Pak," balas Olkan seraya mengangguk sopan. "Saya ingin bertemu dengan Non-, uhm, maksud saya Kiara."
Pak Satpam tampak heran karena sikap Olkan yang berubah menurutnya. Dalam keheranannya itu, Pak Satpam mempersilakan Olkan yang datang dengan Arnest untuk masuk dan menunggu di ruang tamu. Kemudian Pak Satpam segera memanggil Kiara.
Tak lama, Kiara turun menemui Olkan. Tatap matanya langsung mengarah pada wanita yang berdiri di sisi kiri Olkan. Cukup lama.
"Silakan duduk."
"Tidak perlu," sahut Olkan.
Arnest yang sudah mengambil sikap akan duduk kembali, tertahan dan memutuskan untuk tetap berdiri. Dia menunggu apa yang akan Olkan lakukan.
"Aku kemari hanya untuk mengembalikan ini." Olkan mengulurkan tangan, menyodorkan kantong karton berisi pakaian yang dulu pernah Kiara belikan untuknya.
Kiara lama memandang tangan Olkan yang terjulur sebelum menerimanya.
"Aku minta maaf atas kelancanganku malam itu. Mulai sekarang ... aku sudah putuskan untuk melupakanmu." Olkan lalu menoleh Arnest dengan tatapan dalam dan merangkul bahu wanita itu.
Tanpa Olkan sadari, Arnest merasa jantungnya seperti ditabuh keras dengan ritme cepat atas perlakuan pria itu.
"Aku akan menjalani hubungan dengannya," lanjut Olkan kembali melihat Kiara.
"Kalian serasi. Aku akan mendukungnya. Sebelumnya aku juga minta maaf karena telah mempermalukanmu malam itu."
"Tidak apa-apa. Kalau begitu kami langsung pamit."
Tanpa menunggu jawaban dari Kiara, Olkan langsung meraih tangan kiri Arnest dan membawanya pergi.
Arnest sedikit gelagapan, tetapi berusaha tetap tenang. Dia memang yang mengusulkan untuk pura-pura menjadi sepasang kekasih, tetapi dia tidak tahu kalau Olkan begitu serius dengan perannya. Akting Olkan terlalu sempurna untuk dikatakan pura-pura bagi Arnest.
Tepat sampai diujung pintu, gerakkan yang seperti melambat di mata Kiara, Arnest menoleh dengan tatapan merasa bersalah. Ah, Arnest jadi bimbang dengan idenya ketika melihat raut kesedihan tertahan dari sosok Kiara.
Sampai di gerbang, sebuah mobil berhenti. Pria berkumis turun dan berjalan mendekati Olkan, berdiri berhadapan. Tuan Aregan.
"Mau apa lagi kau kemari, hah?! Dasar supir tidak tahu diri. Kau pikir kau siapa berani mencintai putriku?!"
Arnest sempat khawatir akan ucapan Tuan Aregan pada Olkan, menurutnya itu keterlaluan. Hampir saja dia akan membuka suara karena Olkan hanya diam. Namun ...
"Tuan tenang saja. Justru saya ke sini karena saya tahu diri. Saya bilang pada anak Tuan, bahwa saya tidak akan mengganggunya lagi." Olkan melihat Arnest sejenak sebelum kembali pada Tuan Aregan. "Karena aku akan menikah dengannya."
... Arnest merasa lega karena Olkan mampu membalas perkataan kasar Tuan Aregan dengan elegan. Namun ada yang mengusik ketenangan batinnya. Olkan tadi bilang apa? Akan menikahinya?
Oh, Tuhan. Arnest sepertinya sudah mengusulkan ide gila yang tak seharusnya ia cetuskan. Bagaimana kalau Olkan serius dengan perkataannya?
Jika sampai Arnest menolak, wanita itu tidak yakin kalau Olkan baik-baik saja. Ah, sial. Arnest terjebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy New Year (END)
Romantizm"Maaf Non, karena aku telah lancang mencintaimu."_Olkan #cinta beda kasta 💔💔💔 Judul: Happy New Year Genre: Romance, Drama Penulis: Vr. Rain Okane Gambar: Dari pinterest Bahasa: Baku Cerita awal dirilis pada: Rabu, 21 Desember 2022 Rilis ulang: Ju...