BAB DUA

37 5 0
                                    

Buat yang suka lupaan, tinggalin jejak dulu yukk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat yang suka lupaan, tinggalin jejak dulu yukk!


"Kemana dia pergi?" Rosaline bertanya kesal pada Vin yang terus berdiri sedari wanita itu datang ke Kastel Griella.

"Sebentar lagi Lord Torin akan sampai. Apa anda mau menunggu di kamar Nyonya? Pelayan akan menyiapkannya."

Rosaline mengibaskan tangan, "tidak perlu. Aku hanya akan sebentar."

Beberapa pelayan datang ke ruang tamu dengan membawa nampan. Rosaline hanya memperhatikan cat kuku barunya yang berwarna crimson red. Vampir wanita sepertinya sangat menyukai warna apapun itu asalkan masuk ke dalam kategori merah. Yah meskipun saat berubah menjadi Vampir, cat kukunya itu hanya akan berada di ujung kukunya saja. Panjang kukunya akan memanjang sampai 10 cm. Sebenarnya ia tergoda untuk mengecat juga kuku vampirnya dengan kuteks, tapi ia lebih menyukai dicat dengan darah asli. Menurutnya warna merahnya sangat cantik.

Lalu wanita itu tiba-tiba mendengus melihat teko kaca yang berisi cairan berwarna merah. "Apa kerajaan kekurangan dana?"

"Ya?" Tanya Vin bingung. "Em.. maaf, maksudmu Nyonya?"

"Aku tidak suka darah buatan. Itu hanya sirup murahan yang dibeli di pasar, kan? Apakah kalian kehabisan stok darah asli? Di ke manakan uang-uang kerajaan itu?" Dari aromanya Rosaline sudah tahu jenis minuman yang dibawakan oleh para pelayan.

"Mohon maaf Nyonya. Dana kerajaan hanya digunakan untuk kerajaan dan penduduk. Kami memang tidak menyediakan darah asli di dapur. Baunya cukup menyengat. Dan kami juga belum memiliki tempat penyimpanan yang memadai. Kami hanya memiliki sirup. Tolong dimaklumi," jawab Vin sopan.

Rosaline mendengus kembali. "Apa aku bukan bagian dari kerajaan? Aku adalah Ibu dari Lord Bangsa Mitologi, Lord dari kerajaan ini!" Ucap Rosaline tidak terima.

Vin mengangguk paham tapi tetap saja Rosaline termasuk ke dalam urusan pribadi Lordnya dan hal yang bersifat pribadi tidak boleh dicampurkan ke dalam urusan Kerajaan. Vin bingung harus menjelaskannya bagaimana lagi. Ia tidak pandai berkata-kata dengan wanita. Setiap ia berbicara dengan lawan bicaranya yang berbeda jenis kelamin selalu saja mereka membantahnya. Mereka selalu bisa melihat celah dari setiap kata-katanya. Tangan kanan Sang Lord itu sedang lelah.

"Rosaline?" Suara tersebut berhasil membuat Vin ingin menekuk kedua tangan senang. Pertanyaan Sang Lord membuatnya aman. Vin menghampiri Torin untuk mengambil jubah milik Lordnya.

"Dari mana saja kau?!" Rosaline mengalihkan omelannya pada sang anak.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Torin tidak mau menjawab pertanyaan Rosaline.

Rosaline menekan kening pelan. "Klan Corrado akan segera berangkat. Kau yakin tidak akan ikut dengan kami?"

"Sudah kubilang aku tidak bisa. Ada urusan yang lebih penting. Aku tidak bisa berleha-leha mengikuti kegiatan kalian yang tidak ada manfaatnya."

BECOMING TORIN [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang