BAB DELAPAN

17 4 0
                                    

Haii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii... jika kamu suka cerita ini, boleh masukkan ke dalam library yaa~


Dari jauh Vin sudah melihat semuanya. Ia memiliki perasaan yang tidak enak saat melihat Greisy menghampiri salah satu pria. Berulang kali, ia melirik ke arah Lordnya dan Greisy kembali. Hingga kemudian perasaannya menjadi kenyataan. Torin menghampiri tempat Greisy dengan kecepatan satu detik. Torin menarik kerah baju pria tersebut dengan sangat erat sampai terjadi gesekan di lehernya hingga memerah.

Dengan sigap Vin segera mengambil alih perhatian para penduduk. Ia berdiri di tengah-tengah perayaan sembari memukul-mukul gelas dengan sendok. Semua penduduk fokusnya langsung pada Vin yang berisik. Ia mencoba mengatakan apa saja asalkan para penduduk tidak sadar dengan drama yang sedang berlangung di suatu tempat.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Torin lagi.

Greisy menutup mulut kaget, "Torin..."

"Lo...lord Torin," ucap Anton masih kaget. Ia masih mencerna kenapa tiba-tiba Torin begitu marah padanya.

"Tatapannya mengarah pada Greisy untuk meminta bantuan. Tahu bahwa mereka saudara sepupu.

"Lihat ke mana kau brengsek?" Tanya Torin lagi dengan nada yang lebih geram. Greisy bisa melihat Torin memulai perubahan. Tulang-tulangnya mulai membesar. Jari-jarinya yang sedang memegang pakaian Anton terus memanjang hingga terlihat seperti sedang mencekiknya. Greisy sangat panik. Ia mencari keberadaan orang yang selalu berada di dekat Torin agar bisa membantunya, tapi dia tidak terlihat di manapun!

"Torin!" Greisy menarik lengan Torin yang mencekik Anton. Ia akan terus menariknya sampai Torin menyadari keberadaannya.

"Torin tolong jangan seperti ini...," Greisy memelas.

"Torin... lihat aku!" perkataannya berhasil. Greisy bisa melihat gigi taring Torin sudah muncul, siap menggigit saat melihat padanya.

"Ikut aku. Ayo...," gadis itu berkata pelan. Ia mencoba menarik kembali lengan Torin dan berhasil lagi. Torin mengikutinya.

Mereka berjalan meninggalkan Anton yang meraup napas sebanyak-banyaknya. Ia hampir mendekati detik-detik akhir hidupnya. Lalu tatapannya menajam melihat kepergian Greisy dan Torin.

Pada awalnya Greisy ingin membawa Torin ke tempat yang sepi. Namun Torin malah menarik tangannya menuju lantai atas–lantai kamar mereka–Torin melebarkan pintu kamar Greisy dan membawa mereka masuk ke dalamnya.

"Kau tidak kuizinkan turun ke bawah. Tetaplah di sini." Torin lalu menutup rapat pintu kamar. Tanpa dikuncipun Greisy tidak akan bisa membukanya.

Gadis itu mendesah kecewa. Ia menangkupkan badan di atas ranjang lalu mulai memejamkan mata. Greisy akan tidur lebih awal.

🧛🧛🧛

BECOMING TORIN [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang