BAB TIGA BELAS

5 1 0
                                    

Torin melebarkan mata cepat saat mendengar namanya dikumandangkan dengan keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Torin melebarkan mata cepat saat mendengar namanya dikumandangkan dengan keras. Tanpa berpikir panjang, ia meninju tanah tempatnya berdiri. Pukulannya membuat lubang seukuran tubuhnya. Lalu Torin meluncur lagi ke bawah. Sempat-sempatnya Torin tersenyum geram! Sebenarnya sudah sejauh mana yang dilakukan Almero Doom itu?

Beberapa penjaga dunia bawah itu terus menghalangi langkah Torin. Torin diharuskan membereskan mereka semua demi sampai ke tempat teriakan tersebut.

"Menjengkelkan!"

Torin memukuli mereka dengan membabi buta. Hingga hanya kepulan debu yang tersisa, Torin baru bisa melesat lagi menuju arah teriakan Greisy.

Matanya membesar saat menemukan Greisy dalam kungkungan tubuh pria lain. Amarah langsung membungbung dalam dirinya. Torin menggertakkan gigi dan menerjang masuk ke dalam ruangan yang sudah ia jebol sebelumnya.

Di dalam sana, Almero bertambah senang begitu melihat keberadaan Torin. Ia tersenyum lebar. "Torin! Lama tidak bertemu!" Almero menggerak-gerakkan alisnya gembira.

"Brengsek!" Tanpa menjawab, Torin menghunuskan kuku panjang dan tajamnya pada muka Almero yang tengik.

Dengan santai, Almero memiringkan kepala ke kanan sehingga hunusan Torin tidak mengenainya. Dan tanpa diduga, tangan kiri Almero ikut menghunus pada perut Torin yang tidak awas. "Terlalu lambat," ejeknya.

Torin melirik sekilas ke arah perutnya. Rupanya Almero ingin bermain-main dengannya. Almero menghentikan hunusannya tepat di luar pakaian Torin yang megah. "Sialan!" Torin menggertakkan gigi lagi.

Secara diam-diam Torin mengucapkan mantra lalu muncul aura yang begitu menyesakkan. Aura itu terasa berwarna merah. Bayangan merah seperti melingkupi diri Torin secara menyeluruh. Torin juga memasukkan energinya ke dalam sana sehingga auranya semakin kuat. Saking kuatnya, benda-benda di sekitaran sana mulai bergetar. Greisy beringsut mundur ke ujung ranjang.

Lampu berkelap-kelip, pintu menggedor-gedor, pajangan saling bertubrukan satu sama lain. Dan semakin bertambah dahsyat getaran tersebut setelah Almero juga membuat mantra yang sama seperti Torin. Bedanya yang Almero keluarkan terasa berwarna hitam.

Greisy mencoba menutup ke dua telinganya dari kekaucaun yang disebabkan oleh ke dua vampir yang sedang bentrok itu. Para pengikut Almero yang tersisa di luar sana semuanya tumbang merasakan bentrokan itu. Sedang Greisy akhirnya pingsan setelah menjerit merasakan udara di sekitarnya begitu menyesakkan.

"Apa yang sedang kau lakukan keparat!" Torin menggertakkan gigi.

"Aku? Hanya sedikit bersenang-senang," balasnya main-main.

"Kau membuat lubang yang semrawut di bawah sana."

"Ah... lubang panjang itu. Iya... iya... dan kau juga telah membuat lubang di rumahku ini."

"Berhenti bermain-main! Katakan saja apa tujuanmu yang sebenarnya! Aku muak melihat peliharaanmu yang berkeliaran di daerah kekuasaanku! Bisakah kau merantainya?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BECOMING TORIN [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang