BAB SEBELAS

12 4 0
                                    

Happy reading~ Di sini berisi adegan dark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading~ Di sini berisi adegan dark. Jangan kaget sama Greisy...


Srek.

Berkali-kali suara gesekan daun terdengar sangat jelas di telinga sepasang kekasih. Dua orang berbeda jenis kelamin itu entah memiliki tujuan apa untuk berada di tengah-tengah hutan. Kita coba untuk berpikir positif saja. Yang jelas suara mencurigakan barusan berhasil membuat mereka ketakutan.

Krek.

"Hah apa itu?" Si perempuan semakin merapatkan pegangan tangannya di lengan kekasihnya.

Duk.

"Di mana?!" Kali ini si pria segera mengalihkan pandangannya pada arah suara yang terdengar dekat di belakangnya.

"Ellin??!!" Secara tiba-tiba perempuannya hilang. Pria itu menjadi sangat panik. Bagaimana bisa sedetik yang lalu kekasihnya berada di sebelahnya dan sedetik kemudian langsung lenyap?

"Ellinnn, kau di mana?" Pria itu bernama Mark, memutuskan untuk memasuki semak-semak yang mengelilingi mereka demi mencari Ellin.

"Kyaa!"

"ELLIN!!!?" Mark segera berlari menuju suara teriakan tersebut.

"Aaa!!" Mark sangat kaget saat menemukan Ellin sudah bercucuran darah. Darah itu terus mengalir dari lehernya yang terbuka. Mark segera mendekati kekasihnya yang sedang bersandar di batang pohon.

"Apa yang terjadi Ellin?" Mark mengusap peluh di pelipis Ellin. Kekasihnya itu kesulitan untuk menjawab. Ia hanya membuka dan menutup bibirnya tanpa suara. Mark lalu mendekatkan telinganya.

"Kau tidak apa-apa?"

Dan lalu... tanpa sengaja pandangan Mark tertuju pada bayangan gelap di depan sana. Bayangan itu setinggi 155 cm. Seketika emosi Mark langsung naik. "Kau tidak terlihat menakutkan," ucapnya geram.

Mark langsung menerjang bayangan itu. "Apa yang kau lakukan pada Ellin!?" Tangannya hampir meraih leher sosok tersebut.

"KYA Torin tolong!!!"

Blash! Sesuatu terjatuh ke tanah.

Greisy merenggangkan jari-jari yang sedang menutupi wajahnya. Ia setengah kaget.

"Ceroboh," ujar sebuah suara. Greisy tersenyum sengir sambil menunjukkan rasa bersalahnya.

🧛🧛🧛

Beberapa saat yang lalu, Torin menurunkan Greisy ke tanah yang penuh dedaunan kering. Greisy melihat ke sekeliling. Seperti tidak asing tapi ia juga merasa ini pertama kalinya ia di sana. Greisy menatap pada Torin yang menjulang tinggi. Lehernya sakit. Ia meringis. Lalu menurunkan kembali kepalanya.

BECOMING TORIN [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang