2

118 19 1
                                    

Sebelum baca harap vote dulu yaa. Gampang kok tinggal tekan bintang dipojok kiri bawah

Kalo udah terimakasih

•••••

"Lo mau apa? Nanti abis dari kampus gue langsung kesini"

"Ruto...gue cuma mau Ruto," Rami menghela nafas pelan. Sudah dua minggu berlalu sejak hubungan mereka putus Rita selalu saja meminta dirinya untuk membawa Ruto kembali.

"Yang lain," Bukan tak mau hanya saja Rami tidak bisa meminta Ruto datang kerumah sakit. Sebab pemuda itu saja sepertinya sudah melupakan Rita kebukti dengan kedekatan pemuda itu bersama Mia. Entah dekat seperti apa yang jelas Rami selalu melihat gadis itu bersama Ruto dan kedua teman pemuda itu.

"Ruto! Gue cuma mau Ruto....."

Mendengus pelan dan meninggalkan ruang inap Rita yang menangis. Rami menitipkan Rita kepada suster agar gadis itu tidak melakukan percobaan bunuh diri lagi.

Yaa! Rita sejak awal sadar dari pingsannya waktu itu. Dirinya terus saja melakukan upaya bunuh diri namun selalu digagalkan Rami dan orang tuanya. Ataupun dengan pihak rumah sakit.

Sedangkan di kampus tepatnya dikantin terdapat tiga pemuda yang sedang duduk menikmati sarapan.

"Jadi kali ini kalian beneran putus?," Tanya Ren yang memakan nasi goreng buatan mamanya.

"Hm," Ruto hanya berdehem saja dengan mata yang tertutup.

"Serius?," Aiden bertanya tak yakin. Yaaa Karna dirinya dan Ren tau bagaimana Pharita jika Alka mengatakan ingin putus.

"Serius" Jawab Ruto membuat kedua temannya bertepuk tangan takjub.

"Terus keadaannya gimana?," Tanya Aiden penasaran dan sedikit khawatir dengan Rita. Sebab gadis itu sangat nekat.

"Lo gak khawatir dia beneran nekat? Kita tau sendirikan senekat apa Rita" Ruto membuka matanya mendengar perkataan kedua temannya.

Dua minggu ini dirinya sangat khawatir dengan keadaan Rita. Ruto ingin menemuinya. Tapi, jika ia kembali menemui Rita yang ada hubungan ini tidak akan pernah berakhir dan akan terus menyakiti satu sama lain.

Ruto hanya mendapat pesan dari Rami kalo Rita sudah di rumah sakit. Hanya itu saja karna setelahnya Rami tidak pernah mengirimkan pesan apapun untuk kondisi Rita selanjutnya.

"Gatau," Jawab Ruto mengusap wajahnya pelan.

"Lo tempatnya pulang....gatau sehancur apa hidupnya sekarang," Ren menutup kotak bekal nya kembali yang sudah habis.

"Gue kalo jadi Ruto bakal gila sih ngehadepi cewe kayak Rita. Untung sekarang lo udah bisa putus beneran...gue tau ini berat bagi lo karna harus putus sama orang yang sangat lo cintai" Ren menepuk pundak Ruto menyemangati pemuda itu yang jauh didalam lubuk hatinya tidak ingin mengakhiri hubungan yang selama lima tahun ini terjalin.

"Tapi, harus gimana lagi. Semakin hari sikap Rita buat Ruto lelah"

Ruto berdiri membuat kedua temannya menatap heran.

"Gue duluan," Ruto keluar dari kantin ketika ia melihat Rami.

"Rami," Rami menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang melihat Ruto yang mengejarnya.

"Kenapa?," Tanya Rami ketika Ruto sudah berdiri dihadapannya.

"Rita...keadaannya gimana?,"

Rami menggeleng pelan. "Buruk. Sangat buruk. Sudah hampir dua minggu ini dia coba mengakhiri hidup,"

Don't Leave Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang