Haloo
Kembali lagi dengan cerita inii
Happy reading
---
Alunan lagu yang cukup tenang mampu membuat hati merasa nyaman, suara lirih dari mulut gadis itu mengalun merdu, mengikuti irama yang terdengar tenang di telinga.
Suasana dapur cukup sunyi, hanya ada salah satu gadis yang tengah membuat sebuah makanan. Senyumnya terpancar, menatap makanan buatannya yang sudah matang.
"Woy! Masih pagi udah di dapur aja, bikin apa, tuh?" Suara Anin sedikit mengagetkan Aya yang tengah menyusun makanan, gadis itu mendengus kesal.
"Bikin kaget aja! Aku lagi bikin chicken katsu buat Mas Aji, sesuai janjiku kemarin." Anin mengangguk paham, melihat tampilan makanan itu membuat perutnya berbunyi.
Aya tertawa, ia mengode Anin untuk melihat ke arah meja. "Aku udah siapin buat kamu, gih sarapan."
Anin tersenyum, ia segera duduk dan menyantap dengan tenang. "Gue suka, nih, yang begini. Makasih, ya?"
"Sama-sama. Aku ke kamar dulu, ya. Mau siap-siap dulu." Anin mengangguk, ia hanya perlu sarapan sebab sudah bersiap diri terlebih dahulu.
Setelah acara siap-siapnya selesai, kedua mahasiswi itu menelusuri jalan setapak untuk menuju ke halte. Mereka tak memakai motor kali ini, sebab hari ini hanya ada satu mata kuliah saja.
"Biasanya Mas Aji di mana, ya? Biar HP ku cepet balik."
"Ruang DPM, sih. Dia, 'kan, anggota inti. Nanti gue temenin, deh, ke sana." Anin mengangguk mengerti, setelah percakapan singkat itu keduanya masuk ke dalam minibus.
---
"HP siapa yang lo pegang, Mas?" Bisma bertanya tatkala melihat temannya itu memegang ponsel yang memiliki casing cukup lucu, tak mungkin juga Aji mempunyai casing seperti itu.
"Punyanya Aya, kemarin ketinggalan waktu rapat." Bisma mengangguk paham, ia memilih duduk untuk beristirahat sebentar.
"Proposal gimana? Udah di ACC belum?"
"Alhamdulilah, kemarin gue ajuin langsung di ACC. Acara dies natalis, cuy. Nggak mungkin nggak di ACC." Bisma tertawa, benar juga.
"Lo kenapa masih ikut jadi panitia inti, sih, Mas? Udah semester 5, loh. Harusnya udah mikir mau magang di mana."
Aji meneguk air mineral yang ia bawa. "Gue gabut aja. Ini terakhir kali, kok, buat ikut kepanitiaan. Kebetulan belum ada perusahaan yang lirik CV gue."
"Semangat, Mas! Nanti juga ada yang ngelirik. Lo, 'kan, salah satu mahasiswa berprestasi di jurusan lo. Nggak mungkin ada yang nolak, lah!" Aji mengaminkan, sebelum menjawab dirinya menoleh tatkala namanya terpanggil.
"Assalamu'alaikum, Mas Aji. Ini saya Aya, yang HPnya ketinggalan." Aji menjawab salam, ia memberikan ponsel itu kepada pemiliknya.
"Lain kali hati-hati, ya? Kalau ilang nanti kamu jadi repot sendiri." Aya tersenyum kikuk, ia segera menyodorkan paper bag yang berisi makanan.
"Hehehe, iya Mas. Oh iya, sesuai janji kemarin, saya bawain makanan buat Mas Aji." Aji tersenyum, ia menerima pemberian itu.
"Makasih, Ya. Jadi repot gini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Katresnan
Romance"Witing tresno jalaran soko kulino." Hanya karena membantu Aji membuatkan makanan untuk kakaknya, hidup Aya jadi berubah drastis.