03

57 6 0
                                    

Hai!

Siap bertemu dengan mas Aji dan Aya?

Jangan lupa pencet tanda bintang di kiri bawah, yaa

Happy reading

---

Setelah Anin memberikan nomor milik Aya, lelaki itu segera menghubungi Aya untuk meminta bantuan.

Mas Aji HIMA

Assalamu'alaikum Aya, ini saya Aji. Saya boleh minta tolong kamu, nggak, ya?

Wa'alaikumussalam.
Mas Aji mau minta tolong apa?

Anu ... sebelumnya saya minta maaf. Soalnya tadi makanan dari kamu dimakan sama Mbak saya. Bukannya saya nggak menghargai pemberian kamu, tapi saya ingat kalau Mbak saya lagi ngidam chicken katsu. Jadi sekalian saja saya memberikan itu ke Mbak saya.

Aya mengangguk paham, ia juga tak masalah dengan hal itu.

Nggak apa-apa, Mas. Justru saya seneng karena bisa nurutin ngidamnya bumil, hehe.

Nah, kalau begitu. Saya minta tolong sama kamu untuk buatin makanan lagi. Maaf banget, Aya. Mbak saya katanya suka sama makanan buatan kamu.

"Hah? Mbaknya pengin makan masakan punya aku?" Anin menoleh, ia segera mengintip room chat milik Aya.

"Mbaknya Mas Aji?" Aya mengangguk. "Lagi ngidam? Turutin aja, Ya. Takut nanti anaknya ileran, 'kan jadi repot."

Mendengar saran dari Anin membuat Aya berpikir, ia sepertinya mengiyakan bantuan dari kakak tingkatnya itu. Syukurlah besok tidak terlalu sibuk, jadi dirinya bisa membuatkan seporsi makanan untuk memenuhi permintaan si bumil.

Boleh, deh, Mas. Mau kapan? Kasian juga Mbaknya Mas kalau terlalu lama penginnya.

Besok kamu ada kelas?

Kebetulan cuma satu matkul.

Oke, besok kamu ikut saya buat belanja bahan-bahannya, ya?

Terima kasih, Aya. Kalau nggak ada kamu, saya bingung buat hadapin kemauannya bumil 😄

Maaf kalau merepotkan kamu.

Sama-sama, Mas. Nggak merepotkan, kok.

Oke Aya, sekali lagi terima kasih.

Iya, Mas.

"Besok bikinnya?" Aya mengangguk. "Iya, terus besok belanja bahan-bahannya juga sama Mas Aji."


"Oalah, semoga besok lancar, deh. Karena aku udah kenyang, aku balik ke kamar, ya?" Anin menyengir lebar, hal itu membuat Aya geleng-geleng kepala.

"Ya udah sana, aku juga mau nugas." Anin tersenyum, ia mengucapkan terima kasih dan kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Melihat gelagat Anin membuat Aya terkekeh, teman kostnya itu selalu saja SMP (Sudah Makan Pulang). Tetapi ia memaklumi hal itu, sebab dirinya juga sama seperti Anin.

KatresnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang