Haloo!
Apa kabar semuanya? Semoga sehat wal-afiat yaa
Happy reading
---
"Acara perayaan nanti berkonsep budaya, ya. Sesuai sama nama fakultas kita." Bisma yang menjadi ketua panitia membeberkan berbagai hal untuk keperluan acara bulan depan, ia juga memaparkan beberapa ide yang sudah ia saring dari ide para anggotanya.
"Oh iya, untuk divisinya udah gue share di grup. Silakan dilihat sendiri." Semuanya serentak membuka ponsel, mencari nama masing-masing dari berbagai divisi.
"Bisma, kok gue jadi Koor Kominfo? Nggak salah?" Seketika Bisma menoleh, ia menyengir lebar.
"Maaf, Mas. Kominfo kekurangan orang, jadi gue masukin lo jadi Koornya. Lo juga punya pengalaman di divisi ini, 'kan?" Aji menghela napas, ia kembali fokus dengan ponselnya.
Setelah semuanya paham akan tugas per divisi, mereka berkumpul menjadi satu untuk membahas jobdesk masing-masing.
"Aya, Anin, sama Arya. Sini!" Ketiganya mendekat, membentuk sebuah lingkaran untuk berdiskusi.
"Oke, karena jobdesk kita megang akun sosial media. Kira-kira ada ide, nggak, buat meramaikan acara nanti?" tanya Aji sembari menatap anak buahnya.
"Kita bikin temanya dulu, Mas. Yang Bisma bilang, 'kan, temanya budaya, ya? Nah, kita bikin design dulu. Sambil nyari judul juga buat designnya nanti." Aji mengangguk paham mendengar usulan dari Anin.
"Menarik, ada lagi?"
"Bikin konten video juga, Mas. Nanti referensinya dari trend yang ada di TikTok. Bikin drama pendek juga boleh, biar yang nonton juga penasaran."
Aji setuju, setelahnya ia mengambil laptop dan mulai bekerja sama membuat design. Tak lupa juga, berbagai masukan dari teman-temannya ia rangkum menjadi satu.
---
"Sabagya Buddayah?" Aya mengangguk, menurutnya judul yang ia sarankan bisa menjadi referensi.
Aji berpikir, ia menimbang beberapa saran dari teman-temannya untuk judul acara kali ini. Sepertinya, ia setuju dengan saran yang Aya berikan.
"Bagus, dalam bahasa sansekerta juga artinya cukup unik. 'Budaya Bahagia' sesuai dengan perayaan yang akan kita lakukan nantinya."
"Iya, Mas. Karena judulnya udah nemu, sekarang pikirin konsep buat bikin konten yang menarik," ucap Aya yang diangguki oleh semuanya.
"Gue punya ide, sih. Tapi cukup ribet juga." Semuanya langsung menoleh ke arah Anin, menunggu gadis itu berbicara.
"Kan akhir-akhir ini ada trend yang dari Lovely Runner, tuh. Salah satu drama korea yang lagi booming. Trendnya itu ada dua orang, dan posisinya si laki-laki bawa paket yang salah alamat, jadi dia mindahin paket itu ke gerbang rumah tetangganya. Terus si perempuan ini salah paham, ngira si laki-lakinya tukang paket. Dan puncak adegannya, perempuan ini lari di tengah hujan dan mayungin si laki-laki ini. Dia juga langsung ngambil paket dari tangan si laki-laki. Gitu, lah, pokoknya. Nanti gue liatin videonya." Aji mengangguk paham, cukup menarik.
"Kita bikinnya dengan konsep yang berbeda nggak, sih? Kan ceritanya lomba budaya. Jadi dua orang ini pake baju tradisional. Misal, pake baju yang identik dengan wayang. Biar klop aja sama apa yang akan kita selenggarakan." Arya bersuara, menurutnya konten ini akan menarik khalayak ramai.
"Unik banget, tapi boleh dicoba." Aji tersenyum cerah, ia merangkul bahu Arya dan menyuruh mereka bertiga mendekat.
"Jadi, siapa yang mau jadi talent-nya?" Aji memandang adik tingkatnya dengan tatapan bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katresnan
Romance"Witing tresno jalaran soko kulino." Hanya karena membantu Aji membuatkan makanan untuk kakaknya, hidup Aya jadi berubah drastis.