𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎

18 1 0
                                    


" Semua hanya perihal waktu, pasti akan menemukan arti dari kata bahagia bersama orang yang tepat di waktu yang tepat juga. Semua hanya butuh satu kunci, SABAR"

Zeya melangkah kakinya keluar dari kamarnya, matanya masih sangat mengantuk. Tubuhnya terasa sangat lelah, perjalanan 15 jam membuatnya ingin merasakan sebuah pijatan yang mungkin bisa mengurangi sedikit rasa lelahnya.

"Baru bangun cah ayu"ucap angga keluar dari kamarnya.

"Kesel banget mas " rengek zeya membuat angga geleng-geleng kepala.

"Yowes turu meneh Kono, leren sek. Dino iki awakmu bebas turu,aku reti Kowe kesel " ucap angga membuat zeya langsung masuk kedalam kamar angga dan membaringkan tubuhnya di atas kasur angga lalu menutupi tubuhnya dengan selimut tebal milik angga.

"Bocah-bocah " ucap angga melihat zeya yang sudah tertidur pulas padahal baru saja masuk kedalam kamarnya.

" Mesakke Seng perjalanan 15 jam,kesel banget"ucap angga mematikan lampu kamarnya agar zeya bisa tidur nyenyak.

Angga berjalan menuju sofa mendudukkan dirinya di sambil menghadap laptop di pangkuannya,angga nampak sibuk. Mengingat jumlah perusahaan yang terus berkembang menyita waktu angga. Pulang pergi antar negara adalah rutinitas sehari-hari angga,angga tidak ingin zeya terlalu banyak pekerjaan yang membuat zeya harus pulang pergi beda negara. Namun tidak dipungkiri zeya sering melakukan apa yang angga lakukan, semua itu atas permintaan zeya. Apalagi sekarang usaha zeya sudah berkembang di kontruksi dan perhotelan,zeya sering berada diluar negri ataupun kota dalam waktu yang lama.

Hari semakin larut malam,jam sudah menunjukkan pukul 02.49. mata angga sudah mengantuk, angga menarik bagian bawah sofa untuk dirinya tidur.

******

Matahari bersinar,duduk dengan sangat cantik mariska. Dandan adat Jawa menambah aura mariska,hari ini adalah hari yang akan menjadi sejarah di kehidupan mariska. Hari ini adalah hari pernikahan mariska dengan seorang pengusaha sukses yang zeya sendiri tau dan mengenalkan baik, suara di luar membuat mereka berdua menjadi tegang.

"Bismillahirrahmanirrahim, saudara desta putra pramaja bin Muhammad rudi. Engkau ku nikahkan dengan Mariska merkay binti Ardian dengan mas kawin seperangkat alat sholat emas 500gram rumah dan uang tunai sebesar 550 miliyar rupiah dibayar tunai" ucap penghulu menggenggam tangan desta.

" Saya terima nikah dan kawinnya mariska merkay dengan mas kawin tersebut dibayar tunai " ucap desta dengan sekali tarikan nafas.

"Sah"

"Sah"

Didalam sana mariska dan zeya saling berpelukan, rasa haru mereka rasakan. Tak menyangka bahwa hari ini telah tiba, dimana salah satu dari mereka berdua akan menikah.

"Selamat ais, kakak cantikku udah sah. Terharu, hikss" ucap zeya memeluk mariska sambil menangis karena haru.

"Jangan nangis, ikut nih " protes Mariska membuat zeya tertawa.

"Yuk keluar udah ditunggu suami " ucap zeya menuntun Mariska keluar dari kamar.

Rasa kagum memenuhi ruangan, haru dan bahagia menyelimuti mereka semua. Zeya langsung duduk disamping angga, melihat mariska yang nampak bahagia dari kejauhan. Angga memegang pundak zeya, seakan-akan mengatakan untuk tidak sedih.

𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑳𝒖𝒌𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang