𝐿𝑢𝑘𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑘𝑎

28 3 0
                                    

 
"Juara? Tidak,aku ini kalah. Aku kalah dari segala arah"

Pagi ini disebuah lapangan disebuah sekolah negeri di kota Semarang sedang ada perlombaan baris berbaris, seluruh peserta sedang bersiap di ruangannya sendiri-sendiri.

"Kalian harus buktikan,kita ngak boleh kalah. Ingat perjuangan kalian kemaren, semangat" ucap salah satu pelatih membakar semangat tim perlombaan.

Tak lama MC memanggil nama tim , mereka pun langsung bersiap dan sejenak berdoa, setelahnya mereka masuk kedalam area perlombaan.

"Mari kita sambut peserta nomor urut 09 dari tim gemilau cakrawala, tepuk tangan yang meriah" ucap mc yang membuat semua orang bertempuk tangan.

"Bismillah ya Allah" ucap zeya memejamkan matanya sejenak.

Perlombaan berjalan dengan lancar,banyak tepuk tangan yang didapatkan dari para penonton. Sekarang zeya sedang istirahat dan menunaikan sholat,tak lama pengumuman juara dibacakan.

"Zey ayok kita kesana disuruh pelatih" ucap Keysa yang di angguki oleh zeya.

Mereka pun duduk ditengah -tengah peserta yang lain ,mc pun mulai membacakan urutan juara apa saja uajg yang akan di dapatkan.

"Nah untuk juara madya 3 didapatkan oleh tim nomor urut 04  Cahya Legawa, dan madya 2 oleh tim nomor urut 07 laskar renjana. Dan madya 1 Oleh tim nomor 02 Sahara"ucap mc yang mendatangkan riuh tepuk tangan,dan perwakilan tim maju kedepan.

" Untuk juara harapan 2  Oleh tim nomor urut 03  gebyar - gebyar, dan harapan 1 Oleh tim nomor urut 08 putra Sarja "ucap mc yang kembali mendatangkan riuh tepuk tangan.

"Dan ini juara yang kita harapkan dan nantikan,juara 1 2  dan 3. Untuk juara 3 oleh tim patriot simpatis, juara 2 tim Garuda bangsa. Dan  1 oleh tim gemilau cakrawala " ucap mc yang membuat zeya dan Keysa berpelukan haru.

Semua orang berpelukan dengan perasaan haru, tidak menyangka mereka akan membawa pulang piala sebagai juara satu.

"Terimakasih ya Allah " ucap zeya menangis dan memeluk teman-temannya.

"Silahkan perwakilan untuk maju mengambil piala " ucap mc kepada semua tim yang memenangkan piala.

"Zeya kamu kedepan" ucap seorang pelatih yang di angguki zeya.

Zeya berjalan menuju atas panggung dan menerima piala serta mendali dengan senyuman yang penuh haru. Sedangkan di kerumunan orang-orang dibawah ada seorang laki-laki yang berdiri dengan wajah tanpa eksepsi,dia adalah diksa. Diksa melihat zeya tanpa ekspresi sama sekali.

Zeya berlari menuju teman-temannya sambil membawa piala dan mendali yang dirinya dapatkan.

"Yeyeye" sorak bahagia dari teman-teman zeya

"Eh ini jam berapa ya?" Tanya zeya kepada salah satu temannya.

"Mau jam 3 sore zey, kenapa?" Jawab salah seorang teman zeya yang sedikit bingung.

"Duh,kak saya izin pergi duluan boleh" ucap zeya pada seorang pelatihnya.

"Kok pergi ,mau kemana kamu zey* tanya pelatih yang bingung.

"Saya ada turnamen voli kak,saya izin pergi duluan. Permisi" jawab zeya yang langsung pergi dengan buru-buru.

" Oh iya" ucap pelatih yang baru ingat.

"Gaes ayo kita pergi,kita kasih dukungan buat teman kita " ucap pelatih kepada yang lain, mereka semua menatap dengan bingung.

"Kemana dan siapa ka?" Tanya Resti.

" Zeya,dia turnamen voli perwakilan kabupaten " jawab pelatih yang di angguki oleh mereka semua.

"Wah ayok,zeya hebat banget habis lomba ini terus juara. Sekarang turnamen voli perwakilan kabupaten " ucap seorang yang dengan penuh kagum.

𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑳𝒖𝒌𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang