" Sesuatu yang tak bisa diubah jangan ditangisi lagi. Bukan untuk pura-pura tegar, tapi kita harus beranjak dari titik ini"
"Zeya lo Kenapa berangkat duluan? Kenapa ngak nunggu gue tadi?" Tanya mariska kesal kepada zeya, karena pagi ini dirinya ditinggal Oleh zeya.
" Hm,lo kebo. Ya gue berangkat duluan lah, kata mama lo gue gue suruh duluan aja" jawab zeya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa lo nurut sama mama sih,ish sibal banget" ucap mariska memanyunkan bibirnya.
"Manyun teross,nih makan . Blom sarapan kan ,gue tau " ucap zeya menyodorkan kotak makan bewarna pink kearah mariska.
"Nah tau banget sih kalau gue belum sarapan,lope adikku yang cantik" ucap mariska tersenyum dan langsung membuka kotak makan di depannya,zeya hanya menggeleng kepalanya lalu berdiri.
"Mau kemana lo?" Tanya mariska menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya.
"Gue mau ke aula mau bahas lomba yang akan diadakan dari setiap organisasi ataupun non organisasi" jawab zeya lalu memasangkan earphone di telinganya.
"Oke" ucap mariska mengacungkan jempolnya dan melanjutkan makannya.
"Cuci kotak makan gue kalau udah habis,ngak usah banyak alesan" ucap zeya yang langsung paham apa yang akan mariska katakan setelah ini.
"Yayaya" ucap mariska sebal
****
Zeya berjalan menuju aula,hari ini akan ada rapat lomba baik dari berbagai organisasi ataupun lomba tahunan oleh sekolah. Akan ada beberapa perwakilan dari organisasi dan guru-guru yang memang menangani soal lomba-lomba yang akan diikuti.
Zeya masuk kedalam aula dan mengambil tepat duduk di kursi nomor 2 dari belakang, serta memilih untuk ada di pojok dekat dengan dinding. Semua perwakilan sudah datang,acara pun di mulai. Guru bagian kesiswaan pun membuka serta sedikit menjelaskan apa saja yang akan dibahas di rapat hari ini, mulai dari macam-macam perlombaan dan daerahnya.
" Baik lomba yang pertama adalah lomba menulis sebuah cerpen,nah dari informasi yang ibuk dapat dari anak-anak sastra bahasa. Mereka merekomendasikan satu orang, yaitu zeya" ucap bu ayu menatap zeya yang sangat terkejut mendengar ucapan dari bu ayu.
"Hah,s-saya bu?" Tanya zeya yang tidak percaya dengan apa yang dirinya dengar.
"Iya zey, ibu juga udah tanya sama guru bahasa kamu. Dan mereka setuju apabila kamu yang maju dalam lomba ini, bahkan mereka siap membantu kamu dalam proses pembuatan. Jadi kami para guru sudah mengambil keputusan,bahwa kamu yang akan menjadi perwakilan sekolah kita ini. " jawab bu ayu dengan senyuman bahagia,namun tidak dengan zeya. Dirinya merasa sangat tidak pantas,namun keputusan sudah tidak bisa diganggu gugat.
Seketika orang-orang yang ada di ruangan langsung bertepuk tangan,mereka mendukung penuh keputusan yang bu ayu ambil. Mereka tau zeya sangat berbakat dalam hal menulis cerita fiksi atau cerpen, banyak yang memberikan selamat pada zeya.
"Nah lomba selanjutnya dari organisasi PMR, anak-anak PMR akan mengikuti lomba tanggap darurat pada bencana alam dan pertolongan pertama. Ada 12 anak yang mengikuti,dan datanya pun sudah disebarkan kepada 12 orang yang terpilih tersebut,lomba diadakan bulan depan di kota Semarang." Ucap bu ayu membacakan lomba kedua.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑳𝒖𝒌𝒂
Fiksi RemajaMenyukai seseorang yang hatinya bukan untuk kita? disitulah lara dan luka siap untuk di mulai Tentang penyesalan diksa! Awal mati rasanya zeya! Dendam Mariska! "Lo yang mulai semua ini, lo yang udah sakiti zeya. Maka, detik itu juga lo akan hancur d...