𝑀𝑒𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑚𝑎𝑖

34 2 0
                                    

"Aku sembuh, semuanya selesai"

Hari ini angga mengajak zeya untuk pergi sebuah tempat, zeya awalnya menolak namun dengan sedikit paksaan dari angga akhirnya zeya mau ikut.

"Janji ora aneh-aneh" ucap zeya menatap angga tajam

"Iyo ora aneh-aneh kok" ucap angga tertawa melihat tingkah zeya.

"Malah ngakak" ucap zeya menatap angga penuh emosi

"Wes kamu diem sedilut ameh tekan" ucap angga membuat zeya memutar bola matanya

Hampir 45 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai. Zeya menatap sekeliling bingung, matanya menatap angga meminta penjelasan.

"Wes ayo rasah takon terus"jelas angga membuat zeya hanya pasrah dan berjalan mengikuti langkah kaki angga.

Matanya menatap sekeliling yang nampak asing dan dirinya baru tau ada tempat seperti ini, pepohonan tinggi dan besar.
Angga mengajak zeya naik kesebuah tanjakan.

Angin berhembus , menerbangkan ujung jilbab zeya. Sejauh mata memandang hamparan hutan hijau menyejukkan mata, udara yang Masih Segar menyejukkan jiwa.

"Zey apik kan?" Tanya angga menatap pemandangan yang ada di depannya.

"Banget poll" jawab zeya tersenyum puas.

" Udah siap sembuh dari segalanya sekarang?" Tanya angga menatap zeya, dengan senyuman manis zeya mengangguk yakin.

"Lepasin sekarang disini" sambung angga setelah melihat jawaban dari zeya.

"Tuhan. Aku udah ikhlas,aku udah ikhlas sama semua takdir aku" teriak Zeya lalu melihat kearah angga,angga mengangguk sambil tersenyum.

"Aku udah nerima ini semua tuhan,aku udah nerima. Makasih tuhan, makasih udah kasih kakak yang baik banget sama aku. Yang selalu sabar dan ikhlas nerima aku, jaga dia tuhan. Aku udah sembuh" teriak zeya melepas sesak di dadanya.

"Semua hilang bersama damai tuhan "

"Aku sembuh tuhan"

"Makasih mas angga, makasih"

"Makasih tuhan udah kirim mas angga, makasih tuhan . Jaga mas Angga trus tuhan,jaga dia" teriak zeya lalu berlari memeluk tubuh angga dengan bahagia.

"Semuanya udah berakhir, lembaran putih siap menyambut" ucap angga membuat zeya tersenyum.

Angga merasa senang melihat zeya yang sudah bisa melepaskan semua rasa sakitnya, bukan hal yang mudah untuk bisa melepaskan semua ini dari zeya. Semuanya terjadi secara perlahan, waktu yang berjalan membuat rasa sakit perlahan mulai hilang. Ikhlas telah datang, jeratan rasa sakit telah lepas.

"Selamat ulang tahun zey, selamat melepaskan semua ini. Hidup barumu di usia barumu siap untuk di arungi,terus bahagia cah ayu " ucap angga memberikan sebuah kue ulang tahun untuk zeya.

"Terharu hikss " ucap zeya menetes air matanya, terharu dengan apa yahg yang sudah dirinya lewati sejauh ini.

"Kok nangis,wes gede. Mosok bu CEO mewek,ora like " ucap angga mengusap air mata zeya dengan lembut.

"Ngayeli " ucap zeya lalu berlari di hamparan rumput yang hijau.

"Ojo mlayu zey " teriak angga namun tak di dengar oleh zeya.

"Aaaaaaaaaaaa tuhan semuanya legaaa" teriak zeya penuh kebahagiaan.

Angga hanya duduk dan melihat zeya yang berlari sebebas merpati, menikmati udara segar dan rasa sembuh.

******

Zeya berdiri disamping angga, menatap keputusannya untuk kembali ke jepang. Melanjutkan apa yang sempat dirinya lepaskan, perusahaan yang akhir-akhir ini banyak dikelola oleh angga kini akan kembali ke tangan zeya.

Usia 22 tahun dengan pencapaian sejauh ini bukanlah hal yang mudah untuk seorang zeya, perjalanan menuju kesuksesan yang tak mudah dilewati. Tangis yang mengiringi langkah menjadi sebuah cerita, menjadi sebuah motivasi untuk tak cepat puas. Terbukti sekarang zeya melebarkan sayapnya,masuk kedalam bisnis properti, bisnis pemasaran dan beberapa bisnis lainnya

"Semuanya akan kembali berjalan,semua akan kembali seperti semula" ucap zeya dalam hatinya.

"Bisnis Kamu sudah semakin banyak,yakin sanggup nyimpen duitnya?" Tanya angga membuat zeya tertawa.

"Ampun puh, nanti dibuat bangun lagi aja " jawab zeya membuat angga tertawa.

"Lakukan apapun seng gawe kowe seneng, jalan-jalan keliling dunia. Refresh diri,Ojo kakean kerja. Golek jodoh,nikah Ojo lali" ucap angga mengacak-acak jilbab zeya lalu berlari meninggalkan Zeya

"Mas Angga" teriak zeya lalu berlari mengejar angga.

"Kejar kalau bisa" teriak angga membuat zeya semakin cepat mengejar anggga.

Jalanan yang sepi membuat mereka bebas berlarian,tanpa mereka sadari sejak tadi ada mata yang memandang mereka.

"Semua cerita sakitmu selesai,cerita sakit itu telah berakhir. Selamat datang di arti bahagia, tawamu menjadi cahaya bagi mereka yang tulus kepadamu" ucap riska memandang zeya yang nampak sangat bahagia berlarian di tengah jalanan yang sepi bersama angga.

"Tuhan semuanya usai,aku sembuh tuhan. Aaaaaaaaaaaaaa sakitnya hilang tuhan, sakitnya hilang" teriak angga lalu berhenti dan memeluk tubuhnya dipeluk oleh zeya

Percayalah setiap proses itu membentuk mu,prosesmu terlalu keras untuk mereka yang tidak sekuat dirimu. Kamu orang terpilih, terpilih untuk merasakan sakitnya sebuah proses. Sebesar apapun traumamu percayalah akan ada hari dimana trauma itu akan sembuh, sembuh bersama waktu dan orang yang tepat. Memeluk tubuh yang penuh luka, menjadikanmu sebagai seseorang yang tak akan mudah menerima luka dikemudian hari.

"Hari ini terzeya meldian telah kembali, meninggalkan trauma dan rasa sakit. Sembuhku bersama kesabaran mas angga,mas angga terhebat" teriak zeya membuat angga memeluk zeya ditengah guyuran hujan yang meluruhkan luka dan warna hitam dihidup zeya.




















Next







𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑳𝒖𝒌𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang