[𝙲𝙷𝙰𝙿𝚃𝙴𝚁 𝟸𝟾] - 𝚂𝙰𝙿𝚄 𝚂𝙰𝙼𝙿𝙰𝙸 𝙱𝙴𝚁𝚂𝙸𝙷!

328 23 1
                                    

" HAHAHAHA AYO SEMANGAT!! Masih ada banyak cobaan yang belum kau berikan kepadaku! Jangan cepat menyerah! Teruslah torehkan luka yang kau terima kepadaku!! Aku rela menerimanya walau kau tidak akan memberiku imbalan atas hal itu hehe~ "

[CHAPTER 28] — SAPU SAMPAI BERSIH!

Setelah percakapan singkat tadi, para guru memutuskan untuk pergi memantau murid murid kelasnya masing masing

Pak Naufal menyarankan diri untuk ikut pak Eko karena dia itu bukan wali kelas, cuma guru pengajar.

Sesampainya di halaman sekolah, mereka duduk santai sambil memantau Amu dan Upi. Mereka..

Menggunakan cara bersih bersih(?) yang.. Unik?

"hahahaha~" tawa Amu dan Upi yang berputar putar sambil berpegangan tangan.

Semakin lama mereka berputar semakin cepat hingga membuat sebuah tornado (?) yang membuat semua sampah disekitar mereka tersedot

WHUSSHH!

Sho, Toro, M/N, Alvian, Kiki, Rai (baru dateng) dan Gizan yang melihat dua sejoli itu berputar terdiam.

"Selesai pak! Sebelah sini dah bersih!~" ucap Amu sambil memegangi kepalanya yang pusing.

"Bagus, lanjut sebelah sana ya...
Tapi pake sapu aja!" tegur pak Eko

'HOW?!' batin para anak anak cowo yang tercengang

"Hoek— izin kamar mandi pak, mau muntah." ucap Upi sambil menutup mulutnya dengan dua tangan.

"Nak, mau para*m*ex?" tanya Pak Naufal sambil menyodorkan sebuah obat ke Amu dan Upi

"Makannya gak usah petakilan kalian!" ujar pak Eko diselingi dengusan kesalnya.

"Rai, Al, pilihan kalian bagus, tapi aneh." Ucap Toro sambil melihat Amu dan Upi dengan wajahnya yang...
Ya gitu

"Bukan Aneh, Tapi unik. My Weirdo~" ujar Rai sambil smirk.

"Aku setuju kalau mereka bukan Aneh. Mereka itu spesies langka." Lanjut Alvian membenarkan ucapan rai

"Spesies langka... Aku gak heran lagi denger jawaban kalian." kata M/N

"Stress. Kalian berdua sama sama aneh... Jadi cocok." Kata Sho menyindir Rai

"Kalo Alvian... Gw heran, apa yang lu suka dari Upi?" lanjut Sho sambil menatap Alvian, si kalem kedua setelah toro.

".... Mungkin karena....


















































Dia itu cewek yang berbeda dari yang lain." Ujar Alvian sambil tersenyum

Yang lain tercengang atas jawaban Alvian. Bajigur emang.. Bisa bisanya

Upi dan Amu yang sedang menyapu tiba tiba merasakan kuping mereka yang gatal

Upi dan Amu saling tatap.

"Kenapa kalian?" Tanya Vanilla

"Kayaknya ada yang ngomongin kita deh" ucap amu yang diangguki Upi. Mereka menggaruk telinga mereka sendiri.

Amu dan Upi melirik kearah Rai dan Alvian.

'Ah? Dia melihat kesini~' batin Rai sambil tersenyum senang

Wajah Alvian mulai merona tipis saat Upi mulai menatapnya tajam. 'Imutnya~' batin Alvian sambil menatap wajah Upi yang menurutnya imut itu.

"Pfft-" ,alvian

"Ngomongin gw ya lu?!" Ujar Upi

"Rai, kamu ngibahin aku ya?!" tuduh Amu

Dua pelaku yang dibicarakan hanya tersenyum manis

"Enggak kok. / gak." ujar Rai dan Alvian bersamaan.

'Ngak salah lagi' lanjut M/N berbatin

Hwhw.

Mari skip setelah mereka bersih bersih~

Semua murid kembali dikumpulkan di lapangan.

"Jadi tadi saya sudah melihat ke semua sudut sekolah... Dan kelas yang paling bersih adalah kelas.. 10 MIPA 4! Kepada perwakilan, silahkan maju." ujar M/N yang berada ditengah lapangan.

M/N mengeluarkan dompetnya yang terlihat menggiurkan bagi para pencopet. Tapi gak akan bisa keambil deh keknya.

Seorang siswa maju ke hadapan M/N.

"Di kelasmu ada berapa orang?" tanya M/N sambil merogoh dompetnya.

"Izin menjawab, ada 32 murid kak!" ujar siswa itu yang diangguki M/N.

M/N mengeluarkan uang berwarna biru 32 lembar dan memberikannya kepada siswa itu yang tentunya diterima baik.

"Bagi yang adil ya sat." ujar M/N sambil tersenyum. Siswa bernama Sathino itu tersentum senang "iya kak! Terimakasih banyak!" ujar sathino itu lalu pergi kembali ke barisan kelasnya

Beberapa anak kelas lain yang sudah melakukan sebisanya untuk membersihkan kelas-pun menundukkan kepala mereka sedih.

"Sudah, jangan bersedih. Lain kali lebih giat lagi ok?? Gimana kalo 6 bulan sekali kita bikin event bersih bersih sekolah lagi.?" tawar M/N yang tak tega melihat wajah sedih mereka.

Mereka-pun sumingrah seketika. Tak bisa ditolak walau hanya 1 tahun 2x.

Lagian kalau satu kelas menang, bukannya sudah menghabiskan uang jutaan lebih?!

Para guru menatap M/N kagum. Uang senilai satu juta enam ratus hangus hanya untuk pemenang kebersihan ini.

"Setiap hari saya akan mengecek kelas mana yang paling bersih dan saya akan catat, ok? Dan sebelum hari event tiba, nilai kebersihan kalian yang saya catat akan menjadi penentu siapa yang menang. Yang kelas nya paling kinclong kayak pak botak bakal saya kasih duit si hari itu juga." ujar M/N negosiasi yang tentunya dijawab

"BAIK KAK KAMI MENGERTI" oleh para murid. Beberapa melompat lompat kegirangan

M/N hanya tersenyum manies. "Okelah, sekarang kalian dengerin pak kepsek! Sehabis istirahat kalian ke ruangan saya dulu sebelum kembali ke kelas ok??" ujar M/N yang diangguki mereka semua.

M/N tersenyum senang, dia turun dari tempatnya dan izin ke kantin.

Para guru tentunya mengangguk setuju. M/N banyak membantu sekolah ini, jadi mereka membiarkan saja anak ini mau berbuat apa.

Yang penting tidak menjerumus ke hal yang jahat.

Disaat para siswa dan siswi mendengarkan pidato pak kepsek, M/N pergi ke kanti dan membeli sandwich kesukaannya, tak lupa sedekah kepada para ibu kantin.

"Yodah teh, M/N balik dulu!" pamit M/N yang dijawab Anggukan oleh teteh.

M/N pergi balik ke ruangannya, yaitu kantor ketua osis.

⪼BERSAMBUNG⪻

Hhhhhhhhhh

[BL] S!MaleReader X WEE!!! X Many More.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang