Chapter 1

5K 219 48
                                    

Note author : halooo kalian yang mampir terjemahan ini, maaf ya kalau misalnya waktu kalian baca ini ada beberapa kata yang aneh, karena ini draftnya udah lama terus mimin belum ada waktu lagi buat baca ulang dan edit :') jadi maaf banget kalau ada kata yg aneh huhu T__T selamat membaca ^^

*smileluvv*

Hermione sudah lama putus asa untuk bisa melihat dalam kegelapan.

Untuk sementara waktu, dia berpikir mungkin jika membiarkan matanya menyesuaikan diri, pada akhirnya beberapa garis yang samar-samar akan terlihat.

Tidak ada secercah cahaya bulan yang menyelinap masuk ke dalam ruang bawah tanah. Tidak ada obor di lorong-lorong di luar sel. Hanya kegelapan yang semakin lama semakin pekat, hingga terkadang membuatnya bertanya-tanya apakah dirinya buta.

Setiap inci dari sel itu telah dijelajahinya dengan ujung-ujung jarinya. Pintu yang disegel dengan sihir itu tidak memiliki kunci untuk dibuka, bahkan jika seandainya masih ada jerami dan sebuah panci. Hermione mencium udara dengan harapan itu bisa mengindikasikan sesuatu; musim, aroma makanan atau ramuan yang jauh. Udara terasa pengap, basah, dan dingin. Tak bernyawa.

Hermione berharap jika memeriksanya dengan cukup teliti, mungkin akan menemukan lempengan batu yang longgar di dinding; suatu tempat rahasia yang menyembunyikan paku, atau sendok, atau bahkan seutas tali. Rupanya sel itu tidak pernah menahan tahanan yang berani. Tidak ada goresan untuk menandai waktu. Tidak ada batu yang lepas. Tidak ada apa-apa.

Hanya kegelapan.

Bahkan tidak bisa bicara keras-keras untuk meredakan kesunyian yang tak berkesudahan. Itu adalah hadiah perpisahan Umbridge setelah mereka menyeretnya ke dalam sel dan memeriksa belenggu untuk terakhir kalinya.

Mereka baru saja akan pergi ketika Umbridge berhenti dan berbisik, "Silencio."

Sambil mengangkat dagu Hermione dengan tongkatnya sehingga mata mereka bertemu, dia berkata, "Kau akan segera mengerti."

Umbridge terkikik, dan nafasnya yang manis dan menjemukan menghantui wajah Hermione. Hermione ditinggalkan dalam kegelapan dan keheningan.

Apakah dirinya telah dilupakan? Tidak ada yang pernah datang. Tidak ada penyiksaan. Tidak ada interogasi. Hanya gelap, kesunyian yang sunyi.

Makanan muncul. Diacak sehingga membuatnya tidak bisa mengingat waktu.

Hermione menghafal resep ramuan di kepalanya. Teknik transfigurasi. Rune yang ditinjau. Sajak anak-anak. Jari-jarinya menjentikkan saat menirukan teknik tongkat sihir, mengucapkan infleksi mantra. Menghitung mundur dari angka seribu dengan mengurangkan bilangan prima.

Kemudian mulai berolahraga. Tampaknya tidak ada yang membatasi dirinya secara fisik, dan selnya cukup luas sehingga bisa jungkir balik secara diagonal. Hermione belajar bagaimana melakukan handstand. Menghabiskan waktu berjam-jam melakukan push-up dan melakukan gerakan yang disebut burpees yang menjadi kegemaran sepupunya di musim panas. Menemukan bahwa kakinya bisa masuk melalui jeruji pintu sel dan melakukan sit-up sambil menggantung terbalik.

Hal itu membantu mengalihkan pikirannya. Menghitung. Mendorong dirinya sendiri ke batas fisik yang baru. Ketika lengan dan kakinya berubah menjadi jeli, Hermione merosot ke sudut dan tertidur lelap.

Itu adalah satu-satunya cara untuk membuat akhir dari perang berhenti di depan matanya.

Terkadang Hermione bertanya-tanya apakah dirinya sudah mati. Mungkin itu adalah neraka. Kegelapan dan kesepian dan tidak ada yang lain kecuali kenangan terburuknya yang tergantung di depan matanya selamanya.

Ketika akhirnya ada suara, rasanya memekakkan telinga. Pekikan di kejauhan saat sebuah pintu yang telah lama ditinggalkan berayun terbuka. Lalu cahaya. Cahaya yang menyilaukan dan membutakan.

Manacled ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang