Manacled ✓

Chapter 23

Hermione berdiri di dapur Spinner's End. Perlahan-lahan berbalik, melihat ke permukaan yang dipenuhi dengan buku catatan, bahan-bahan yang sudah disiapkan dan ramuan yang menggelegak.

Hermione berhenti ketika melihat satu ramuan berkilauan di sudut. Lalu melangkah mendekat dan melihat uap yang mengepul naik dari permukaannya. Diam-diam diciumnya aroma itu. Aroma pedas dan bersahaja dari lumut ek, nada berasap dari pohon cedar, aroma memar dari daun-daun yang teroksidasi, dan perkamen-tidak. Hermione mengendus lagi. Papirus.

Hermione melangkah menjauh dengan tiba-tiba dan melirik kuali-kuali lain di sekitarnya.

"Ini cukup beragam ramuan cinta yang kau buat," kata Hermione, melihat ke tempat Severus membungkuk di atas kuali yang mendidih.

"Sebuah proyek baru untuk Pangeran Kegelapan. Dia tiba-tiba tertarik untuk mencoba membuatnya menjadi senjata," kata Severus, mencibir ke arah cairan keruh dan berpendar yang sedang dia kerjakan.

Hermione merasakan darahnya mengalir dingin. "Apa itu sebuah kemungkinan?"

Severus mengangkat bahu sambil tersenyum tipis. "Aku skeptis dan tidak termotivasi, jadi kemungkinan besar tidak. Aku yakin itu lebih merupakan gagasan yang lewat daripada sesuatu yang benar-benar dia minati. Aku sedang menyusun laporan komprehensif untuk dipresentasikan seandainya dia bertanya tentang hal itu. Dan aku melakukannya di rumahku, bukan di laboratorium, untuk memastikan tidak ada orang yang menawarkan ide yang inovatif."

Hermione mengamati ruangan itu. Ada sepuluh jenis ramuan cinta dan beberapa obat perangsang yang dikenalnya, serta lima belas lainnya yang tampak eksperimental.

"Apa yang dimaksud dengan ramuan cinta bersenjata?"

"Sesuatu dengan kekuatan luar biasa yang tidak memerlukan pengulangan. Aku yakin dia membayangkan dirinya menggunakannya untuk menginterogasi."

"Itu-itu cabul," kata Hermione akhirnya.

"Memang. Untungnya, atau mungkin sayangnya, dia punya urusan lain yang dia anggap lebih mendesak untuk difokuskan pada Sussex."

*

Hermione terbangun, masih terbaring di lantai kamar mandi yang dingin. Terus berbaring di sana; jika ada sisi positif dari depresinya, hal itu membuatnya lebih mudah untuk tidur. Seolah-olah tubuhnya telah menyerah. Kemarahan yang telah ditahannya selama berbulan-bulan telah mencair dan membuatnya merasa lelah dan lesu, seakan-akan tubuhnya terlalu berat untuk dibawa ke lantai.

Hingga hampir sepanjang hari hanya bisa tidur dan tidur dalam keadaan putus asa.

Hermione mendorong dirinya dari lantai, pergi ke kamarnya, dan naik ke bawah selimut tempat tidurnya; menggali ke dalam selimut dan memeluknya di sekelilingnya.

Bahkan otaknya pun terasa lelah dan lesu. Seolah-olah berpikir saja sudah menguras banyak tenaga.

Sekilas melihat ke arah jam. Saat itu hampir pukul sembilan malam. Ada nampan berisi makan malam di samping kursi, tapi Hermione tidak berselera makan.

Hermione bertanya-tanya mengapa Malfoy ada di Perancis; mungkin untuk membunuh lebih banyak orang.

Apakah dia masih bertopeng, atau dia akan melakukannya secara terbuka? Hermione bertanya-tanya seperti apa penampilannya saat dia mengucapkan kutukan pembunuh. Wajah kebanyakan orang berubah menjadi meringis menjijikkan ketika mereka mengucapkan Kutukan Pembunuhan. Bahkan Voldemort. Tapi kebencian dan kemarahan Malfoy begitu dingin. Mungkin dia terlihat seperti saat dia membunuh Montague.

Hermione bertanya-tanya apakah terekspos sebagai High Reeve adalah sesuatu yang disengaja.

Jika Malfoy bergerak untuk merebut kekuasaan dari Voldemort, dia harus dikenal. Dikenal dan ditakuti. Terungkapnya identitasnya mungkin sudah diperhitungkan dengan matang; bergantung pada kebutuhan Voldemort akan figur publik untuk menyelamatkan nyawanya. Jika keadaan di Rumania tidak stabil seperti yang tersirat, Voldemort tidak dapat membunuh Malfoy sekarang-bahkan jika dia menginginkannya. Hal itu akan menyebabkan kekosongan kekuasaan, mengacaukan seluruh pasukan Pelahap Maut, dan memberikan kesempatan bagi Eropa untuk membebaskan diri.