Flashback 19

441 82 6
                                    


Oktober 2002

Saat Hermione tiba di gubuk, Draco muncul dengan wajah kesal dan membawa sebuah gramofon.

Hermione menatapnya dengan hati-hati. "Kurasa aku melewatkan sesuatu."

"Yakinlah, Granger, jika aku bisa menemukan solusi yang lebih baik, aku pasti bisa." Draco menyihir sebuah meja dan meletakkan gramofon di atasnya. Lalu menjentikkan tongkatnya, dan musik mulai diputar.

"Apa ini-," Hermione tercekat samar dan menatapnya tak percaya. "Apa kau ingin kami berdansa?"

"Waltz." Draco berbalik menatap Hermione. "Kau bergerak seperti penguin saat berduel." Hermione merasa pipinya menjadi panas.

"Tentu saja tidak," bentak Hermione.

"Aku telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihatmu berduel daripada yang kau lakukan, dan percayalah, kau melakukannya." Bibir Draco melengkung mengejek. "Kau lamban dan canggung dan satu-satunya alasan aku tidak memukulmu lebih banyak adalah karena aku sengaja tidak membidik."

Hermione menggigit balik sebuah balasan.

"Jadi menurutmu solusinya adalah berdansa?" Hermione berkata dengan kaku.

"Ya. Bibi Bella adalah salah satu penari yang paling luar biasa yang pernah berpasangan denganku. Dia berduel dengan keluwesan yang sama. Aku tahu kau bisa menari. Kita hanya perlu memindahkan gerakannya ke duel."

Hermione berpikir sejenak, lalu mengangguk sambil menaruh tasnya di samping. "Baiklah."

Draco berjalan ke arahnya dengan ekspresi seseorang yang lebih suka ditonjok di wajahnya daripada melakukan apa yang akan dia lakukan.

Draco mengangkat tangan kirinya untuk diambil oleh Hermione. Kemudian dia mengeratkan rahangnya dan menyelipkan tangan kanannya di bawah lengan Hermione, meletakkannya di bawah tulang belikatnya sebelum menariknya mendekat hingga hanya ada beberapa inci di antara mereka. Hermione merasa seolah-olah dirinya hampir tidak bisa bernapas.

Hermione menatap wajah Draco saat meletakkan tangan kirinya di bagian atas lengan dekat bahunya.

Mereka berdiri dalam posisi, tidak bergerak, hanya saling menatap. Hermione dapat melihat ketegangan pada rahang Draco dan garis keras mulutnya saat dia hampir, tapi tidak sepenuhnya, mencibir ke arahnya. Hermione juga dapat melihat mata Draco dan, saat bertatapan dengan matanya sendiri, dapat dilihatnya iris mata Draco berkembang hingga tiba-tiba dia mengangkat dagunya dan menatap ke seberang ruangan.

Hermione merasakan jari-jari Draco menggigil di punggungnya sebelum dia menenangkannya.

"Jadi." Suara Draco keras saat ia menatap jauh. "Tarian yang paling mewakili kecepatan dan keluwesan yang aku ingin kau kembangkan adalah Waltz Wina. Ini adalah langkah yang sangat mudah untuk dipelajari, jika wanita itu responsif dan mampu mengikuti petunjuk orang lain. Mengingat bahwa kedua hal tersebut bukanlah kualitas yang akan diterapkan oleh siapa pun padamu, aku pasrah bahwa itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum kau bisa melakukannya dengan baik."

Draco memberikan senyum merendahkan pada Hermione.

Hermione merasakan kemarahan dan tekadnya mulai naik di dadanya dan tubuhnya sedikit menegang sebelum hal itu terpikir olehnya: Draco jelas tidak ingin 'menggendong' dirinya dalam pelukannya; Draco mencoba memprovokasinya untuk berusaha keras dan mengakhiri 'pelajaran dansa' mereka sesegera mungkin.

Hermione memberinya senyuman tipisnya sendiri.

"Aku akan melakukan yang terbaik," kata Hermione dan sedikit terhuyung-huyung dan "hampir" menginjak jari-jari kaki Draco.

Manacled ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang