01: SIAPA

18 3 0
                                    

HAI GUYS, WELCOME TO MY STORY
SEMOGA JALIAN SUKA DENGAN APA YANG AKU TULUS DISINI
OH IYA
KALAU KALIAN ADA KRITIK SARAN
BISA LANGSUNG TULIS DI KOLOM KOMENTAR YAA

Happy reading 😊❤️

✨✨✨

Malam semakin larut, dinginnya hawa malam ini tak menyurutkan acara yang sebentar lagi berlangsung. Di sebuah jalanan kosong yang lumayan jauh dari kawasan rumah penduduk, sekumpulan pemuda sedang berkerumun dengan motor besar berjejer di sekitaran jalanan tersebut.

Di tengah jalanan yang sedang mereka kerumuni, terdapat 2 orang dengan satu menggunakan helm full face berwarna hitam dan yang bisa dikatakan lawannya menggunakan helm full face juga dengan warna biru tua yang sudah siap untuk balapan. Sedangkan di trotoar sudah banyak orang orang yang hendak melihat mereka bertanding.

"kalian sudah siap?,"tanya seorang pria yang wajah mirip orang india namun berkulit putih bersih dengan tangannya membawa seubuah bendera.

Kedua pemalap itu menangguk sebagai jawaban

"oke, satu.., dua.., tiga, mulaiii!!!,"ucap laki laki itu seraya menganggkat bendera itu tinggi tinggi pertanda balapan sudah dimulai. Kedua orang itu melesat menarik gasnya sekencang kencangnya. Sedangkan di kursi penonton orang orang sudah bersorak mendukung jagoan mereka.

Dengan penuh ambisi, kedua pembalap itu saling menyalip satu sama lain. Mereka saling menyalip dengan sesekali menoleh. Pembalap dengan helm full face berwarna biru tua metalic itu tertiggal sangat jauh dari lawannya hingga mustahil baginya untuk menang. Hingga ia melajukan motornya lebih cepat.

Tak lama orang tersebut sudah sejajar dengan rivalnya dan dengan sengaja menendang motor lawannya hingga orang yang menggunakan helm fullface hitam yang pada malam ini adalah sang rival abadinya itu oleng dan berujung dirinya menyium aspal. Sedangkan sang pelaku terus melaju meninggalkan lawannya tersungkur di belakang.

Di kursi penonton banyak sudah yang menunggu sang pemenang. Semuanya bersorak saat terdengar suara deru motor yang mendekati area finish. Tak butuh lama sang pemenang pun melewati garis finish. Para penonto pun bersorak terutama para anggota Dark Bean.

"woilah bos, akhire iso menang juga,"ucap seseorang seraya ber tos dengan orang yang ia panggil bos itu.

"ngene kan enak, kali kali lah koen iki menang bos,"ucap pula salah satu anggotanya langsung merangkul bos nya yag tak lama mendapatkan pukulan di perutnya.

"jaga mulut mu. Aku mau tibohno dek'e di jalan,"ujar sang bos

"WHATTT HUMMPPP,"

"hussttttt, mulut mu iso di jogo gak?,"

Diantara keramaian itu, sekumpulan mendekati sang pemenang. Orang orang sudah bisa menebak bahwa itu adalah geng sang rival, ya, rival yang sudah ia celakai tadi. Setelah sampai di hadapannya, tiba tiba saja sebuah tangan terulur kepadanya.

"selamat, atas kemenangan mu,"ucap orang tersebut dengan memkai jaket denim dan bandana hitam.

Ia sedikit tercengang, lalu tak berselang lama ia membalas jabatan tangan orang tersebut yang diketahui ialah wakil dari geng yang ia lawan baru tadi.

"iyo bro thanks,"jawabnya.

"tumben koen menang cok, gae jurus opo koen?,"celetuk salah satu anggota lawan padanya.

"Maksud mu opo cok?,"jawab salah satu dari anggota bara tidak terima.

"wooohoo, woles dong bro!, sensi amat kaya cewek,"jawab orang tadi seraya memincingkan matanya dan laki laki dengan bandana hitam memukul pundaknya menandakan ia harus diam.

"oke, aku sama anggota ku tak ngaleh,"ucap Bara.

Setelah diberikan aba aba oleh Bara, seluruh anggotanya langsung engikutinya keluar dari arena balapan tanpa merasa bersalah sedikitpun di benaknya seraya berkonvoi atas kemenangannya.

Saat mereka sedang melihat kepergian geng rival abadi mereka, di tempat lain sedang terbaring seorang laki laki dengan helm full face hitam dengan jaket, celana dan sepatu warna senada tak sadarkan diri. Hingga tak lama datanglah seseorang tak tahu dari mana mencoba membangunkannya, namun usahanya gagal.

Akhirnya orang misterius itu menggeretnya hingga sang korban menyender pada sebuah pohon. Dengan telaten ia mengobati seluruh luka yang ada. Setelah dirasa cukup, ia lalu pergi tanpa meninggalkan apapun.

Dan di posisi area balapan, para anggota geng merasa aneh dan janggal dengan salah satu pebalap yang tak kunjung tercium belang hidungnya.

"Fan, Arka kok enggak mari-mari yo?, si Bara wes selesai mulai tadi?,"ujar seseorang dengan terus mengunyah peren karet didalam mulutnya.

Yang lainnya juga baru saja tersadar akan lamanya orang yang mereka panggil Arka ini. Laki laki dengan bandana ini langsung meberikan instruksi kepada anggotanya.

"anggota inti!, kita sisir area balapan sekarang!,"titahnya yang langsung disetujui para anggota inti yang berjumlah empat orang.

dengan kecepatan lumayan tinggi mereka menyisir area balapan untuk menemukan bos mereka. Hingga sebuah penampakan membuat mereka berhenti.

"Fan, iku kaya Arka gak sih,"ujar seorag laki laki deraya menunjuk ke sebuah arah.

Mereka lalu mendatangi lokasi tersebut. Sudah terdapat sebuah motor ninja hitam dengan helm full face tergeletak sebarang tempat, dan seorang yang wajahya tertutupi rambutya sedang menyandar pada sebuah pohon.

"Lex, opo iku?. Aku wedi ,lex,"ucap laki laki yang masih mengunya permen karet di mulutnya. Ia bersembunyi dibalik tubuh orang yang ia panggil Alex.

Laki laki berbandana itu pelan pelan mendekati orang tersebut dan mengibaskan rambut panjangnya.

"ARKA!,'kejutnya membuat semua orang disana juga terkejut.

"bos, bagun bos. awakmu enggak bisa mati ngunu ae cok,"

"ar, tangi ar. Kamu krungu suara ku kan, ar?,"

Setelah beberapa kali tepukan, arka akhirnya terbangun dari ketidak sadarannya. Ia lalu bangun dan merasa linglung.

"aku, aku dimana?, balapan ne yaopo?,"tanya nya.

"kamu baru sadar, ar. mendingan saiki kita anterin ke apartemen yo, ben kamu iso istirahat,"ujar laki laki berbandana itu menasehati.

"jadi yang menang bara, fan?,"tanya arka dan orang yang dipanggil fan itu mengangguk.

Tak terasa Arka meremas tanganya kuat kuat. Kesal itu pasti. Siapa yang tidak kesal jika dirinya merasa dicurangi.

"jancok koen, bar. Tunggu pembalasan dari aku,"geramnya.

Pukk

"Wes, seng terpenting sekarang kamu istirahat. Tapi ar, kok aneh yo?, siapa yang ngerawat luka mu?,"ujar Fano heran.

Arka lalu melihat luka lukanya dan benar, semua lukanya sudah di perban dan rawat dengan baik. Ia juga terheran heran. Temannya saja baru menemukannya tidak sadarkan diri, lalu orang baik mana yang merawat lukanya?.

"ayo, bantu aku muleh. aku ngantuk,"ujar Arka seraya mengangkat kedua tangannya sepertia anak kecil yang ingin di gendong.

"ck, dasar ketua manja,"gerutu Alex.

Ke tiga orang itu mebantu sang ketua untuk bangkit. Arka dibonceng oleh Fano, dan mereka langsung menuju apartemen Arka yang kebetulan jaraknya sangatlah jauh dari lokasi. Sedangkan seseorang emerhatikan ke empat orang itu meninggalkan TKP di balik semak semak. Lalu ia mengambil hp nya dan menghubungi seseorang disana.

"kek, dia aman sekarang,"

TO BE CONTINUED✨

GIMANA NIHH TANGGAPAN KALIAN
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA
DI LIKE, KOMEN, DAN SHARE YOO
OKEII
SEE NEXT CHAPTER🥳🥳

Amanah Cinta (2023)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang