Seorang pembunuh bayaran ditugaskan oleh atasannya untuk membunuh putra tunggal dari seorang konglomerat dengan cara menyamar menjadi seorang siswi SMA di SMA Santa Maria.
Pembunuh bayaran itu menggunakan nama sebutannya yaitu The Lady. Wanita lici...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sonya saat ini tengah menandatangani surat perpindahan kelas sekaligus perpindahan jurusan yang sudah diurus oleh Taavi kemarin. Dan saat ini Sonya sudah resmi pindah kelas ke kelas 11 IPA 4, yakni dimana di kelas tersebut ada Jarvis Luzman, target yang akan ia incar dan ia habisi.
Surat sudah ia tanda tangani, kemudian saat ini seorang waka kesiswaan pun mengantarkan Sonya untuk pergi ke kelas 11 IPA 4. Sonya merasa tidak sabar untuk bisa satu kelas dengan Jarvis, putra dari Jen Luzman.
“Nah ini dia kelas 11 IPA 4. Ibu hanya bisa mengantarkan sampai sini ya, kamu masuk saja dan meminta izin kepada Pak Harto.”
“Baik Bu, terimakasih.” setelah itu Sonya pun bersalaman dengan waka kesiswaan tersebut, ia pun mengetuk pintu kelasnya dan kemudian Pak Harto segera keluar menghampirinya.
“Kamu anak yang pindah jurusan itu ya?” tanya Pak Harto memastikan. Dan Sonya pun mengangguk membenarkan. “Kalau begitu mari masuk dan perkenalkan diri kamu dengan teman-teman barumu di kelas ini, kebetulan juga kamu siswi pindahan ya?”
Lagi, Sonya mengangguk sebagai jawabannya. Ia pun segera mengikuti Pak Harto yang mengajaknya masuk, saat Sonya masuk kedalam kelas tersebut, Sonya sedikit terkejut karena kelas 11 IPA 4 ini di dominasi sama cowok semua.
Bukan berarti tidak ada ceweknya, ada tapi lebih banyak cowoknya, sekitar 60% dari kelas tersebut isinya cowok semua. Dan salah satunya yang dapat Sonya lihat adalah siswa yang berada di bangku pojok kanan urutan ke tiga, disitulah Jarvis duduk.
Semua arah mata pun tertuju pada Sonya, banyak yang bertanya-tanya atau sekedar bisik-bisik dan berkata; ini murid baru, ya? Atau kadangkala ada juga beberapa cowok yang mencoba menggodanya. Bukannya Sonya ingin sombong atau gimana, hanya saja kelas ini ceweknya mukanya biasa-biasa aja.
Dengan arogan Sonya ngebatin; bisa jadi primadona gue dikelas ini, soalnya yang paling cantik. Sifat narsis The Lady satu ini memang tidak bisa dikendalikan lagi.
“Harap tenang semuanya! Hari ini kita kedatangan murid baru yang Bapak harap kalian bisa berteman baik dengannya, ya.” setelah mendapatkan sambutan berupa kata; baik, Pak! Pak Harto pun mempersilahkan Sonya untuk memperkenalkan dirinya. “Baiklah, Nak. Segera perkenalkan diri kamu ke teman-teman barumu.” Sonya mengangguk mengiyakan.
“Hello everyone! Nice to meet you all. Let me introduce myself, my name is Jessica Levronka Pamela. Dan kalian bisa panggil gue Jessica or Jess, maybe? I transferred from Wilsons School Wallington in London. I think, cukup sampai situ aja perkenalannya. Thank you, guys!”
“Hallo Jessica! Nice to meet you too!” adalah balasan dari semua siswa-siswi yang ada di kelas tersebut.
Namun Sonya perhatikan bahwasannya ada satu siswa yang tampak diam saja dan hanya sibuk memperhatikannya. Siswa itu duduk di pojok bangku ke tiga, siapa lagi kalau bukan Jarvis? Bukannya membalas sapaan dari Sonya, Jarvis malah sibuk memperhatikan cewek itu dengan tatapan yang tidak bisa Sonya cerna.