BAB 1 : Kecebong

1.8K 103 14
                                        

Menurut kalian apa alasan kuat Orang tua menjodohkan anaknya sedari kecil? Apa memang hanya karena mereka kebetulan bersahabat dan memiliki anak yang berbeda jenis kelamin? Atau salah satu dari mereka memiliki hutang budi? Bukankah itu terlalu kelise? Seperti yang ada di sinetron atau FTV?

Ternyata tidak sesederhana itu, sejauh apa pun kamu menolak perjodohan, jika takdir kamu sudah di ikat dengan benang merah maka mereka akan selalu bertemu, dan kembali ke seseorang yang sama-sama terikat di benang merah yang sama.

Sebaliknya. sekuat apa pun kalian menyukai, menjaga dan mencintai pasangan kalian maka cita itu tidak akan bersatu dan berakhir bahagia.

Banyak sekali contoh nyata, ada pasangan yang menjalin hubungan sampai lima tahun, sepuluh tahun, tapi pada akhirnya mereka menikah dengan seseorang yang baru mereka temui 5 bulan, menang takdir tidak ada yang bisa menebak

itulah takdir, mereka sudah bertaut sebelum mereka saling mengal yang pada akhirnya mereka di persatukan, walaupun entah kapan itu waktunya.

Beby POV

Awal SMA aku bertemu kembali dengan seseorang yang begitu dekat di masa lalu aku. Aku sebenarnya sudah lupa siapa itu Bara Jett Adir.

tapi ketika Mami menceritakan bahwa Bara itu teman masa kecil aku. Saat itu umur kamu masih enam tahun, pada saat itu Bara berpamitan pergi mengikuti sang papa membangun bisnisnya di luar pulau, aku menangis semalaman karena kehilangan teman kecil ku.

lambat laun aku mulai melupakan sosok Bara di hidup ku, namun seakan otak yang tidak bisa berbohong, bahwa di alam sadar aku merasakan rindu yang mendalam kepada seorang Bara, sedikit demi sedikit aku mulai mengingat sosok Bara, kami kembali dekat di tahun pertama kami masuk SMA, Bara dan sekeluarga kembali lagi ke ibu kota tinggal di dekat rumah Beby.

Bara adalah cinta pertama Beby semenjak dari kandungan, menurut Mami aku akan selalu menendang jika Mama Caria ada di dekat Mami, sepertinya itu hanya kesimpulan yang dibuat mami dan tante Caria tapi aku mempercayainya karena aku suka Bara.

Tapi seiringnya waktu karena sejak lahir selalu bersama sampai umur kami enam tahun, dan masa SMA yang bersama aku menjadi menjadi benar-benar menyukai Bara, tidak ada laki-laki yag sepadan dengan Bara.

tidak peduli Bara menyukai aku balik atau tidak, yang terpenting Bara akan menikah dengan aku, seorang Beby, tapi aku ramal Bara memang sangat tergila-gila sih kepada ku, aku yakin seratus persen, bisa gila Bara jika tidak berdekatan dengan seorang Beby.

Aku ingat dulu aku selalu menempel kepada Bara, aku akan merengek jika sehari saja tidak bertemu Bara, dulu bara sangat pendiam dan tidak banyak protes, jika di recoki oleh aku.

Walaupun Bara diam tapi dia seorang yang perhatian dan sangat melindungi, jadi aku sudah mencintai Bara dari semenjak seperma mengejar sel telur orang tua kami, buktinya mami hamil sebulan setelah tante di nyatakan hamil.

Dan yang lebih sepesialnya lagi aku dan Bara ulang tahun di tanggal yang sama namun hanya berbeda bulan, jadi bagaimana aku meragukan kesucian bahwa kami ini memang berjodoh?.

*

*

*

Dari ujung tangga aku bisa melihat Orion sedang duduk di meja makan bersama Mami, Bara sangat tampan dengan wajah yang serius membaca koran harian milik Papi, sepertinya Papi sudah berangkat bekerja, jadi aku hanya melihat Bara dan Mami di meja makan.

"Barabear nya akuuuuuu" aku berteriak dengan tangan merentang siap menghambur ke pelukan lelaki tampan berkarisma kesayangan.

Hap...

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang