Bab 6 : pengantin Baru

418 52 4
                                    

selamat berbuka puasa untuk yang menjalankannya...

tandai typo

vote

follow

dan

bagikan cerita ini!!

+++



"Loh kamu ko sendiri?" Belum ada Bara menginjak kaki di tangga menuju lantai atas suara Mama nya sudah memberhentikannya, sang Mama berjalan menghampiri Bara, sepertinya hanya Mamanya yang berada di rumah, Papa nya sudah pergi entah ke mana, mana mau orang gila kerja itu berdiam diri di rumah, pikir Bara.

"Memangnya Bara harus sama siapa ma?" Bara sudah lelah sekali, ingin tidur rasanya

"Beby dong sayang" jawab mamanya heran dengan anaknya sendiri

"Dia di rumahnya" jawab Bara seolah-olah tidak ada yang aneh dengan jawabannya,

Loh kenapa dia gak ke sini?" Mamanya heran

"Buat apa? Diakan rumahnya dekat di depan, tanpa di suruh pun dia pasti ke sini buat main" jawab Bara

"Sekarang kan dia istri kamu Bara sayang" gemas Ceria

"Cuma berubah status, tetap saja kehidupan kami berjalan seperti biasa " jawab Bara "toh rumah kita dekat"

"Astaga.... Mahal-mahal adai acara nikahkan kamu, tapi gak ada perubahannya, kamu tau gak sih kewajiban suami istri?" Kesa Ceria pada anak lelakinya, pintar pendidikan doang, asmara minus

"Engga. Kan aku di paksa menikah, sudah lah ma kita bahas nanti lagi aku capek" Bara meninggalkan sang Mama begitu saja, Ceria hanya bisa misuh-misuh sendiri, gemas dengan anak lelaki satu-satunya.


***

Tubuh Bara rasanya sesak, pernafasannya terasa tidak nyaman, badanya seperti tertindih, tidak bisa bergerak sama sekali, dalam pejamannya Bara membatin, apakah ini yang di namakan ketindihan, kenapa dia sering sekali merasakan ketindihan, kemarin ia di tindih Beby sekarang apa kah ia ketindihan hantu?

Mata Bara rasanya sangat sulit sekali terbuka karena rasa kantuk yang tiada tara, tapi tubuhnya sudah tidak bisa lagi menahan beban.

Perlahan Bara membuka matanya, hal pertama yang ia lihat bukan terangnya lampu kamar atau gelapnya kamar yang penerangannya Bara matikan saat akan tidur, yang pertama kali Bara lihat wajah familier seseorang yang sedang memperhatikannya, mungkin lima centimeter jarak wajah kami, orang itu tersenyum bodoh pada saat Bara membuka mata.

"Barabear!!" Panggil orang itu pada saat melihat Bara membuka mata, kepala Beby di goyangkan ke kanan ke kiri sembari terus tertawa, kesenangan akhirnya Bara membuka mata setelah sekian lama menunggu suaminya bangun. "Akhirnya kamu bangun" dengan wajah polos Beby menunggui Bara mengumpulkan nyawanya.

Bara kira ia benar-benar ketindihan hantu, tapi kenyataannya dia ketindihan Beby yang ke dua kalinya, kenapa Beby suka sekali tidur di atas tubuh Bara, padahal ranjang Bara cukup luas untuk Beby bermain, atau menunggu Bara bangun.

"Kenapa harus tiduran di atas aku?" Tanya Bara langsung "aku gak bisa nafas loh" itu pertama kali yang terlontar dari mulut Bara.

Beby yang bingung hanya melirik kesana kemari, di liriknya wajah bara, lengan, bahu dan dada. Beby tidak tahu saja hal itu membuat Bara semakin sesak karena Beby tengkurap di atas tubuh nya dengan kedua tangan bertumpu di atas dada Bara, seperti orang yang akan pushup.

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang