Ancaman

507 11 0
                                    

Alessandro pov

Sampai di bandara kota tujuan, kota Bali, kakek udah bawa gue ke beberapa tempat yang merupakan anak perusahaannya. Gue juga dikenalin ke beberapa orang yang pinter di bidang bisnis.

Kakek merupakan orang yang paling ambisius yang gue kenal. Dia pasti dan selalu punya banyak pemikiran atau rencana yang ada di kepalanya dan itu harus terjadi.

Dan pertemuan terakhir ternyata bertemu beberapa bawahan nya. Dan ada orang menarik disana.

Ya, ada Aldino Juhardian dan Siska Anandita. Mereka berdua tertulis di biodata Alea, cewek itu. Ada juga Angelina Zafina Fira, anak asli keluarga itu. Gue lihat mereka cukup harmonis.

Kata kakek, kinerja dua orang itu cukup buruk. Sebenarnya menurutku tidak begitu, kakek hanya mau punya bawahan yang terus bergerak maju dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tapi dua orang itu tidak memperlihatkan kemajuannya.

Kakek mempertahankan mereka karena mereka cukup loyal masalah pekerjaan. Bahkan katanya dua orang yang harusnya cuti itu, ikut bekerja jika disuruh atau di telpon atasan mereka di kantor. Pemikiran kakek tidak salah, selama anjing itu patuh, ia pantas dipertahankan walaupun kurang cerdas.

Gue mendekat ke arah mereka saat kakek pergi. Gue ingin melihat bagaimana keluarga Alea. Tapi gue rasa mereka memang harmonis, tapi mereka melupakan Alea. Saat bertanya dimana anak mereka yang satunya, mereka malah menjawab bahwa Angel adalah anak mereka satu satunya. Ya memang tidak salah karena Alea hanya anak angkat. Tapi ya sudahlah gue pergi setelah bertanya hal itu.

Malamnya semua tamu undangan berkumpul di aula hotel bintang 5 milik kakek. Gue udah membaur bersama orang-orang gila bisnis juga gila uang ini. Meski umur gue baru aja 20 tahun, kakek selalu menjejali gue dengan ilmu-ilmu dan pemikirannya tentang bisnis. Meski masih bisa gue pahami, terkadang gue merasa bosan dan muak.

"Tuan Andro, tadi sore kita bertemu sekarang bertemu lagi. Memang jodoh gak akan kemana ya Angel" ucap Siska, ibu angkat Alea.

Gue merasa sedikit jijik. Hampir semua orang juga banyak yang bertemu gue dan kakek tadi siang tapi tidak ada yang bicara begitu karena mereka tau tempat mereka ada di bawah. Tapi orang satu ini membuat ku tidak suka karena mereka tidak tau tempat mereka.

Angel, perempuan itu melihat ku dengan tatapan berbinar seperti anak anjing.

"Angel, perkenalkan dirimu. Ini tuan Andro. Cucu pemilik perusahaan tempat ayah ibu bekerja." ucap Siska lagi.

Angel mengulurkan tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Perkenalkan namaku Angel"

Gue nggak membalas uluran tangannya dan hanya menjawab singkat, "Andro"

Saat Siska akan membuka mulutnya lagi, gue langsung pergi dari situ. Gue merokok di balkon.

Alessandro pov end

Alessandro merokok sambil melamun, ia tiba-tiba memikirkan Alea.

Apa dia udah tidur? tanyanya dalam hati. Ia kemudian mengirim pesan.

Alea

Ya?

Gue kira lo udah tidur

Belum

Udah makan tapi kan

Iya

Iya aja terus. Inget lo punya hutang satu ciuman

Alea tidak membalas pesan itu. Alessandro langsung mengerutkan alisnya. Ia kemudian memulai panggilan video dengan Alea tapi Alea menolaknya.

My Insane BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang