Bab 2 kesepakatan

15 1 0
                                    

cuaca cerah dan panas menyengat menyinari kota jakarta, terlihat seorang gadis bernama deyna sedang berjalan pulang ,sehabis berbelanja di mini market yang lumayan jauh dari rumahnya . dengan langkah lunglai dia ,sesekali mengelap keringat yang mengalir di dahinya.

sampai lah ia di gang yang sepi dan kumuh jujur saja ia tak mau melewati tempat ini ,tapi gang ini adalah satu satu nya akses yang paling cepat menuju rumahnya

"gue takut tapi gue ga bisa",~deyna berjalan dengan menundukan kepalanya menatap sandal bergambar hello Kitty yang menjadi kesukaannya. "akkh author jan di kasih tau lah malu gue"

"hahahaha seterah gue( ´◡‿◡')"~author tertawa devil.

saat damai damai nya hati deyna tiba tiba datang segerombolan pria berpengawakan besar berjumlah 5 orang dengan tato di lengan kiri mereka menghampiri deyna.

"maa-mauu apa kall-iian", ~ucap deyna was was berjalan mundur.

"ehhh neng mau kemana???!!! ikut om aja yukk",~goda salah satu pria tersebut.

deyna takut tapi ia harus menepis rasa takutnya dengan secuil keberanian dia berceloteh yang membuat murka pria tersebut.

"diihh ogah banget guee muka kaya tai kebo aja sok sok an loh godain gue ,gak minat gue",deyna tersenyum miring padahal di  dalam hati ia sedang menangiss(ya allah tolong deyna ,deyna takuttt!!!).

"Anj**ng berani lo ,Tangkap dia",~perintah pria tersebut kepada teman-teman nya.

Deyna di sergap dengan lengan kanan dan kiri nya yang pegang kuat hingga ia meringis kesakitan"awwwwss,sakit anj lepasin gue sialan"~deyna mengertak seraya menangis meratapi nasibnya.

"gilir dia sepuas puas  nya kal..awwwrggghhh"~pria itu tumbang di hantam sosok berjaket hitam dengan darah yang mengalir di hidung nya.

"siapa loo???"~tanya pria lain yang berada di hadapan deyna.

"jenooo"~pekik deyna

"Yes iam here baby"

bukanya menjawab pertanyaan preman tadi, jeno  malah menghantam ke 4 pria tersebut dengan balok kayu yang menyebabkan mereka tumbang seketika.

Dengan berlumur darah, jeno  mendekati deyna dan setia dengan balok kayu yang di seret nya.

deyna refleks mundur ia sangat ketakutan saat ini apalagi ia menyaksikan dengan langsung pembantaian tersebut.

" Gue gak akan  ngapa ngapain lo,lo gak papa ",jeno berusaha menenangkan deyna .

"mm iya gak papa makasih",jawab deyna dengan nada bergetar.

"lu bisa ngerahasia in  ini kan???!!!",pinta deyna tiba tiba dengan menatap lekat mata jeno.

muncul seringai di bibir jeno sepertinya ia sedang memikirkan rencana yang menarik,"okeyy gue bisa jaga tapi ada syaratnya ,lo tau kan ga ada yang gratis di dunia ini",ucap jeno santai

"dih lo gak ikhlas",deyna mencibir penuturan jeno .

"seterah lo sih,tapi siap siap aja besokk gue sebarin hahahaha",jeno tertawa seraya menatap remeh deyna.

deyna mengerutkan dahinya dia rasa ada yang aneh dari jeno,"oke fine, apa syarat nya"

"jadi milik gue"~pinta jeno tersenyum miring.

tanpa berpikir panjang deyna langsung menyetujui nya"oke asal itu bisa bikin rahasia gue aman".

jeno meretangkan tangan nya dengan tersenyum lebar yang membuat nya terlihat menyeramkan, "hug me ", deyna segera memeluk jeno hingga wajah nya terkena darah yang menempel di pakaian jeno.

merasa tidak ada pergerakan pada jeno deyna dengan berani melepaskan pelukan tersebut hingga ....

BRUUUK

jeno tersungkur di tanah sepertinya pria itu pingsan.
"ehh jenoo jenoo bangun ",

~berlama lama kemudian

jeno bangun dengan menatap binggung deyna yang menggenggam erat tangan nya dengan air mata yang menetes di bajunya.

jeno bangun dan segera memeluk deyna erat."heei jangan nangiss kenapa hmm??!??"~tanya jeno menenangkan deyna .

"tadi lu  pingsan, gue takut lu kenapa napa"~deyna menyeka air matanya .

jeno melonggarkan pelukan mereka dan beralih menatap deyna,"gue cuma lelah, udah gak kenapa kenapa kok,owh ya soal gue mukul mereka jangan di kasih tau siapa siapa yaaa!!!"

Deyna tersenyum aneh dengan halis yang terangkat sebelah,"enak aja ada syarat nya dong"

jeno bedecih dan menatap lekat  mata deyna ."cihhh,apa syaratnya",

"kita pacaran cuma sampe gue lulus aja dan kita gak boleh panggil sayang sayangan cukup lo gue gimana???",deyna mengulur kan tangan nya

jeno langsung menjabat tangan deyna "oke awas lo kalau sampe bocor kesepakatan kita batal",ancam jeno.

jeno berdiri alih alih menarik lengan deyna yang masih duduk di tanah"ayo pulang gue anterin".

"muka gue penuh darah gimana nih???!!",panik deyna.

jeno membuka jaket nya hingga menyisakan kaos putih polos yang melekat di tubuhnya ,ia mengelap muka deyna dengan bagian jaket yang tidak terkena darah"udah bersih ayokk".

Tiba tiba deyna menghentikan jalan nya yang membuat jeno melirik ke arahnya "tunggu dulu emang nya lo tau rumah gue".

jeno memutar bola matanya malas,"yaa lo kasih tau lah gimana sih!!!",jawab jeno ketus.

"owh iya yahh hehe",deyna terkekeh dengan penuturan jeno.

jeno mengantar deyna sampai rumahnya"makasih udah di anterin jennoooottt".

"ihhh kok jenottt nama gue jeno"~sarkas jeno tak terima.

"ihhh itu tuh nama panggilan kesayangan tau"

"ihhhh dasar mak lampir"~ejek jeno menjulur kan Lidah Nya .

deyna membelalakkan matanya mendengar penuturan jeno"diiihhh napa jadi mak lampir"~dia tak terima nama nya di ubah .
( ´◡‿ゝ◡'):padahal dirinya sendiri juga begitu.
"diem lu thor"

"sesuai ama diri loo",menyadari gunung Merapi akan meletus jeno segera lari menjauhi halaman rumah deyna.

"jenooottt sini loooo"'deyna berteriak menatap punggung jeno yang lari terbirit-birit menjauhi dirinya.

hallo gays saya viaa sorry kalo cerita nya gak nyambung puyeng mikirin alur aku tuh.
thank for  reading dont forget vote and comen .

salam author tercintahh
viaaa🍓🍓🍓

Di Balik Topeng || [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang