"huassssihhhhhhmmmmm".
"Laaa tisyu laaa hahimmm"
Deyla memberikan nya dan langsung di sambar oleh deyna,"sruuutttttt".
"Hahhh, sudah tau punya kondisi badan yang lemah kau masih saja bermain air blabla bla bla bla".
Ia terkejut ketika melihat sang adik pulang dengan keadaan tak sehat, sangat berbeda dengan sebelum ia ijin pergi ke rumah kekasih nya, dengan keadaan sehat .Sudah 30 menit deyla memarahinya dan deyna yang menulikan telinganya,"udah Laa",ia membalik badan membelakangi deyla.
"Udah apa??!!",tanya deyla merapikan kompresan yang di lepas deyna.
"Udah jangan banyak omong".
Deyla mendengus kasar,"Hahh kau ini , yasudah tidurlah tutupi dirimu dengan selimut, aku pergi dulu".
Deyna menahan tangannya,"mau kemana ",ucap nya dengan wajah merah dan mata sayu .
Deyla berbalik,"Aku akan ke bawah agar kau bisa beristirahat",ia melepaskan tangan deyna, ketika hendak membuka pintu, deyna kembali bersuara.
"Pengen nasi padang 2", pintanya lemah.
"Tidak bolehh",tegas deyla
deyna mengerucut kan bibirnya memohon pada deyna,"pilsss laaa biar cepet sembuhhhh",kali ini ia memakai pupy eyes, ia yakin deyla akan luluh dengan ini.
Deyna memandang deyla yang sedang menimbang kan permintaan nya,"hhmmm baiklah tapi ini yang terakhirr",deyna bersorak dalam hati, 'tuh kan siapa sih?? yang bisa nolak pesona gue huhahaha'!!!!.
Deyla melegang pergi meninggalkan deyna yang sedang melihat kearah langit langit yang terdapat tempelan bintang yang dapat bersinar.
Ia mengingat kejadian yang membuat dirinya terserang demam.
Memory on (separuh ingatan separuh cerita)
"Sinii!!!, seger lohhh!!!",ajak jeno pada deyna yang setia menutup matanya.
"Gakk!!! Gak mauuuuuuuuu".
Jeno naik ke permukaan dan menarik pinggang deyna untuk turun bersama nya.
"Wey anjirr gue takuttt",deyna memeluk jeno yang hendak melempar nya ke kolam.
"Ada gue tenang aja".
Byurrrrrr!!!!
"Jenooooooooooo".
"Yesss darling", ia melirik deyna yang sedang berusaha memeluk tubuhnya agar tidak terlepas.
"Takutttt huahhh",deyna merapat tubuhnya persis seperti seekor kucing yang takut air,ia memandang jeno yang menatapnya lekat,"kenapa luuu",ia bertanya dengan bibir yang bergetar.
Jeno menyeringai ia mencium pipi deyna yang membuat wajah sang empu merah seketika,"wehhhh anjir jeno anj**".
"lu buat gue kecanduan", ia melirik deyna yang ketakutan dan ia senang melihatnya.
"Maksud lu apa",deyna berusaha melepaskan tubuh nya tapi lengan jeno memegang pinggang nya kencang .
"Lepas",ia berusaha memberontak namun makhluk didepanya diam saja seolah tersihir oleh kecantikan seorang dewi di depannya.
"Jeno awasss anjirrr".
" Hmmm, Kalo gak mau gimana",ia menyeringai seraya merapikan rambut deyna yang menutupi wajahnya dan menatap gadis itu dengan aura yang tidak bisa di artikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Topeng || [On Going]
Teen Fiction"Apa sihh , lepas".deyna menyentakan tangan nya kuat hingga terlepas. "Mau kemana??", terlihat raut tak bersahabat dari wajah jeno . "Mau pulang dan laporin lo ke papa gue",ancam nya tak main main. Jeno bertepuk tangan,"wahh ada gadis pemberani",ia...