ekspresi muka deyna di bab ini bilek
:ಡ ͜ ʖ ಡ"buset lu thor ngajak berantem nih???".
(ㆁωㆁ):diem luh gue tendang dari ni cerita abis lu!!!
ಡ ͜ ʖ ಡ:ish si author gak bisa di ajak becanda ih .
<( ̄︶ ̄)>:lu penulis lu berkuasa.
( ╹▽╹ ):author yang satu ini sangat narsis ya permisah.
(ㆁωㆁ)/:okeyy lanjut ke ceritanya .
\/
eliza menatap kagum papan menu makanan di kantin yang terlihat menggiurkan dengan semangat dia memilih yang paling mahal,"bu saya pesen 2 cumi bakar sama bakso paket komplit 2 anterin di meja yang itu".
deyna yang mendengar pesanan eliza seketika membulatkan matanya,"woy lu mau bunuh dompet gue mana pesen yang mahal lagi",deyna menatap sengit eliza yang berlindung di belakang punggung deyla,"ehhh deyna , gue gak pesen buat gue sendiri yaa!!! tapi deyla juga gue pesenin ",
"cckk seterah lu dah ,gue pusing".
tak lama kemudian pesanan pun jadi,"bu deyna monggo di bayar yawww",eliza menggoda deyna yang langsung menampilkan raut wajah kesal ,"bu ba bu bu awas lo ya".
eliza tak memperdulikan ocehan deyna dan fokus menatap makananya yang berkuah merah pekat itu, merasa tak di dengarkan deyna dengan kasar menarik kursi di samping eliza dan mendudukinya dengan kaki yang menyilang,ia menopang dagu lantas memandang Eliza dengan lekat,"awas lo ya kalau punya pacar gak neraktir, gue cubit ginja lo".
"Tenang aja kalo gue punya pacar gak di kantin lagi gue neraktirnya tapi di luar negri".ujar eliza sombong.
deyna memutar matanya malas dan melirik sekitar mencari seseorang lantas berkata,"halu aja lo, tuh si bimo naksir lu",eliza mengikuti arah pandang deyna dan dapat dilihat di sana ada bimo yang sedang menyugarkan rambutnya kebelakang dengan sesekali mengedipkan matanya ke arah eliza.
eliza menyerengit geli melihatnya "buat deyla aja dia kan suka cowok narsis ya kan",deyla yang mendengar itu lantas melirik eliza tajam yang sedang mengalihkan pandangannya ke sembarang arah .
••••••
di lorong yang sepi terdapat seorang gadis yang sedang berlari mengarah ke ketiga remaja tampan yang baru saja keluar dari gudang yang mereka bersihkan, dia mendekati mereka dengan membawa sebuah coktat yang di hiasi pita merah. setelah berada di depan mereka, ia menyodorkan coklatnya ke salah satu remaja tersebut.
"buat kakak",ia memberikannya dengan senyum merekah ketika coklat di tangan nya di terima oleh remaja tersebut.
"terimakasih".
mendengar itu lantas ia mendongak menatap remaja tersebut yang tersenyum manis padanya,"shitttt, manis banget senyum nya ,jadi pengen milikin,"pujinya dalam hati.
ia segera sadar dari haluannya dan dengan berani berkata,"kak boleh minta nomornya", seraya menyodorkan ponsel ke arah jeno.
jeno lantas tersenyum dan menarik tangan gadis tersebut yang menampilkan raut wajah bingung,"kak ini mau kemana ya????!!!",jujur saja ia sedikit berdegup ketika tangan nya di genggaman erat jeno yang menarik nya entah kemana.
jeno berbalik menatap gadis tersebut dan tersenyum"mau kenalin",pipi gadis itu pun merona hingga mirip seperti udang rebus ia pikir mungkin jeno ingin memperkenalkan dirinya pada teman-temannya.
sampai lah mereka di kantin ,jeno menelisik kesemua arah sampai menemukan sosok yang di cari,"SAYANGGGGGGGG".
"hah sayang",pekik nya di dalam hati, gadis itu terkejut saat jeno meneriaki seorang remaja perempuan yang sama terkejutnya dengan dia.
dia ditarik menghampiri perempuan tersebut yang menampilkan raut wajah malas.
deyna POV
"anjir ngapain tuh anak manggil sayang sayang segala mana bawa cewek lagi wihh ngajak gelud ini mah"setelah sampai di depan deyna ,jeno lantas melepaskan tangan gadis tersebut dan berganti mengangkat tangan deyna yang sudah menatap tajam matanya, dia berbalik menghadap gadis tersebut dan memcium punggung tangan deyna yang membuat sang empu melotot kaget , lalu membuat pengakuan yang membuat semua orang terkejut heboh ,"GUE PACAR NYA DEYNA ,tadi lu mau minta no gua kan , nah kalo gitu minta izin dulu sama pawang gue,".
deyna yang mendengar itu melotot tak terima memangnya dirinya anggota sirkus apa!!!!!??? sampai di sama kan dengan seorang pawang.
"mmmm anu kak gak jadi ",gadis itu mendongak melirik deyna yang sedang menatap lekat diri nya jujur saja aura deyna seperti ibu tiri Cinderella yang kejam selain itu dirinya juga tak nyaman di jadikan pusat pandang oleh orang orang yang berada dikantin .
"saya pamit kak", gadis itu pun lari terbirit-birit seperti sedang di kejar rentainer hutang,.
jeno yang melihat itu lantas berbisik pelan ke arah deyna, yang membuat gadis itu merinding bulu kuduk,"lo liat ke populeritasan gue kan??? banyak yang suka sama gue ,jadi lo harus nya bersyukur bisa gue sukain ,ngerti deyna",dia melihat deyna yang menutup matanya, lantas ia meniup telinga gadis itu pelan yang membuat sang empu meringgis geli.
setelah itu pun jeno dan sahabat sahabatnya meninggalkan kantin dengan deyna yang masih berdiri tegak menatap mereka pergi sampai suara sahabatnya menyadarkan lamunanya,"lu oke,".
deyna melirik sahabat nya yang terlihat khawatir lantas berkata,"gak papa, sans liz",yang diakhiri dengan senyuman ( seperti bukan deyna sekali).
Oke guys gimana bab kali ini kalian suka gak kalau suka vote and comen yaawww!!!!! thanks for reading all maaf kalau ada kata yang salah dan keliru.
Author tercintahh
🍓~ Via~🍓
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Topeng || [On Going]
Teen Fiction"Apa sihh , lepas".deyna menyentakan tangan nya kuat hingga terlepas. "Mau kemana??", terlihat raut tak bersahabat dari wajah jeno . "Mau pulang dan laporin lo ke papa gue",ancam nya tak main main. Jeno bertepuk tangan,"wahh ada gadis pemberani",ia...