Jeno memandang kesal kedua orang di hadapannya yang sedang tertawa karena zellyn sang ibunda menceritakan masa kecilnya pada orang di sampingnya.
"Udah lah bun!!!!, waktunya aku sama deyna ".
"Appaan sihh kamu, kan bunda mau Deket sama calon mantu bunda",ucap zellyn yang membuat wajah deyna mengeluarkan semburat merah hingga telinga nya.
"Udah, 30 menit loh bun!!! Ihhh",jeno merengek tanpa di perdulikan oleh kedua orang di depannya yang masih asik berbincang.
'kalo gini ceritanya gak akan gue ajak kesini ,akkhhh gue ngerasa rugii anjirr', jeno pergi dari tempat duduknya menaiki tangga dengan wajah yang di tekuk kesal.
Zellyn menatap kepergian jeno,'hadeh dasar anak itu',dan kembali mengajak deyna berbicara agar gadis itu terbiasa denganya,"tadi sampai mana...".
•
•
•
•"Akkhhhhh huuuuaaaaaa",jeno membanting dirinya ke kasur dengan wajah yang ditutupi bantal untuk meredam suaranya.
Niat dirinya memang membawa deyna untuk di kenal kan pada bundanya ,tapi sekarang kenapa sekarang zellyn malah menguasai deynaa, okeh agak berlebihan mungkin menyita waktunya dengan deyna.
"Sia sia gue buat list seharian ini sama deyna", gumamnya memandang sebuah kertas yang berisi hal hal menyenangkan untuk dilakukan agar gadis nya tidak bosan, tapi sekarang hal itu sia sia.
"pupus udah mimpi gue semalam",ia membuang kertasnya ,yang ia siapakan sejak malam sampai berakhir begadang tidur jam 2 pagi.
Ia memutuskan untuk membersihkan dirinya karena waktu pun sudah sore dan ia harap bundanya segera mengembalikan deyna setelah ia turun ke lantai dasar.
"Bunda kaya nya Jeno ngambek deh, deyna khawatir bun!!! Deyna samperin ya", kata khawatir itu berlainan dengan hatinya yang akan meledek jeno ketika ia bertemu pria itu nanti, 'haha bisa ngambek juga tuh badut dupan, dasar bocahh!!'.
"Yah!!! padahal bunda masih pengen ngomong, yaudah dehh gak papa kamu samperin jeno kaya nya beneran ngambek tuh anak", deyna tersenyum kemenangan mendengar nya, 'oke mari kita lakukan'.
Ketika sedang menaiki tangga ia berbalik menghadap ke arah zellyn, yang sedang menatapnya dengan alis yang di naikan.
"Anuu bunda kamar nya di mana",ucap deyna menahan malunya ,betapa bodoh nya ia berjalan tanpa menyadari di mana tujuan nya.
"Hehe", Zellyn terkekeh mendengarnya kekasih anak nya ini sangat menggemaskan,"di atas sayang nanti ada nama nya, tergantung di pintu".
"Oh iya bun, makasih",deyna langsung menuju kamar yang di tuju dengan nama jeno di pintu nya.
"Ini bukan sih??!, tapi!! ehhmm agak.....", deyna sedikit bingung dengan nama yang tertera ,"pangeran kecill, yang benar saja", dia berusaha menahan tawa yang di bendung nya, 'tahan dey tahan di bawah ada mak nya'.
Tok tok///// "jeno, jeno", ia memanggil pria itu namun tidak ada sahutan sama sekali ,'ngambek beneran deh kayanya, waduh!!! bisa bisa gue pulang jalan kaki nih'.
Ia berusaha tenang, tepat saat ingin mengetuk kembali, pintu di buka oleh pemiliknya dengan penampilan yang cukup berbahaya rambut yang basah tak beraturan dan tubuh bawah yang hanya di baluti handuk , sehingga dadanya terpampang jelas di mata suci deyna.
'wihhh anjirrr ,tutup mata', deyna menutup matanya, yang membuat guratan bingung muncul di wajah jeno.
"Lu ngapain hah??",tanyanya ketus dan berlalu masuk tanpa menutup pintu.
'gue di suruh masuk nih',deyna tetap di tempatnya dengan pandangan ke bawah menunggu perintah jeno.
"Masuk!!!, lu mau di sana sampe kapan hahh??!?".
Tak ada jawaban dari deyna, jeno kembali bersuara,"gue udah pake baju ,masuk cepet atau gue tendang sampe bawah",deyna memandang jeno yang memang sudah memakai bajunya,'cepet banget, uhh mata suci gue', dia masuk ke kamar yang cukup rapi untuk seorang pria manja anak bunda.
"Keringin rambut gue",ia menujuk kepada sebuah hair dryer yang sudah terhubung dengan aliran listrik.
"Kenapa harus gue???!!, tangan Lu gak buntung",tolak deyna kesal karena ia sekarang tidak bisa menjalankan misinya.
"Belajarr!!!", Jawab jeno yang masih setia di meja kacanya.
'belajar cara pake hair dryer??!!, makanan gue sehari hari ini mah'.ucap batin nya Sombong.
"Gue???, belajarr??, Udah ahl..", ucapannya di potong oleh jeno ketika pria itu mengatakan," belajar jadi istri yang baikk", kata itu spontan menggerakkan tubuh deyna tanpa ragu.
'gue kenapa sih', ia memandang pantulan wajah jeno di kaca yang sedang melihat ke arahnya.
"Lu cantik".
"Dari lahir",jawab deyna datar, sedangkan jeno pria itu berdecak kesal karena tidak sesuai rencananya.
'sekali kali lu baper coba, gak asik banget masa gue mulu yang baper ,dasar!!',mata nya spontan melirik deyna tajam.
Merasa di perhatikan deyna melirik ke arah jeno bengis,"apa lu mau gue colek tuh mata".
Jeno hanya menghela nafasnya pelan tanpa rasa ingin membalas ucapan deyna yang sekarang sedang mengeringkan rambutnya ,gadis nya itu nekatan,jadi ia harus berhati-hati atau sesuatu yang buruk akan terjadi .
"Udah Selesai",deyna menaruh hair dryer nya ketempat semula dan berniat turun kebawah dari pada di jadikan babu oleh si badut dupan ini.
"Mau kemana",jeno menarik lengan deyna yang sudah menginjak lantai luar kamarnya.
"Mau ke bunda dari pada di sini jadi babu",ujar nya ketus menatap jeno sengit.
"Gak!!! ,gak bisa",ia mulai menarik pingga ramping deyna dan menariknya masuk ke dalam kamar dan dengan gesit ia mengunci pintu kamar nya dan menaruhnya di saku celana.
"Appan sihh, gue mau keluar???!!! ",ia menyingkirkan kan badan tegap jeno yang menghalangi jalannya menuju pintu.
Cklekk//cklekk
"Lu kunci", deyna bertanya dengan bersedikap dada lalu bersandar di pintu.
"Berikan".
"Deyy...".
"Berikan".
"Deyn...".
"Berik..".
"DEYNA...",jeno membentak nya .
"APAA???!!",deyna membentaknya sama keras, "mau lu tuh apa sihh, lu suruh berangkat bareng gue mau, suruh jalan jalan gue mau , suruh ketemu bunda juga gue mau, dan sekarang lu bentak guee anj**",deyna berkata dengan mata yang berkaca kaca.
Jeno mendekati deyna dan mengusap tangan gadis itu lembut,"Maaf gak sengaja".ia juga menyesal telah membentak deyna.
"guee cemburu lu deket sama bunda ,gue cemburu liat lu ketawa sama orang lain sedangkan sama gue lu selalu ngucapin kata kata yang bikin gue sakit hati ", jeno beralih memeluk deyna erat meluapkan rasa sedih ,marah dan cemburu yang selalu ia pendam.
"Gue mohon jangan tinggalin guee!!!",dapat deyna rasakan bahu lelaki itu bergetar dan baju di bagian bahu milik nya pun mulai basah ,jadi pria itu benar benar mencintai deyna sampai ia memohon dan menangis agar deyna tidak meninggalkan nya.
Deyna tidak tau jika selama ini perkataan nya selalu menyakiti Jeno,"maaf gue gak tau perasaan lu",ucap deyna membalas erat pelukan jeno.
Di lain sisi pria itu tersenyum kemenangan ketika deyna meminta maaf dan membalas erat pelukannya, 'masuk perangkap'.
Oke guys gimana bab kali ini kalian suka gak kalau suka vote and comen yaawww!!!!! thanks for reading all maaf kalau ada kata yang salah dan keliru.
Author tercintahh
🍓~ Via~
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Topeng || [On Going]
Teen Fiction"Apa sihh , lepas".deyna menyentakan tangan nya kuat hingga terlepas. "Mau kemana??", terlihat raut tak bersahabat dari wajah jeno . "Mau pulang dan laporin lo ke papa gue",ancam nya tak main main. Jeno bertepuk tangan,"wahh ada gadis pemberani",ia...