TKGM || 22. Sebuah kebenaran

11.2K 877 5
                                    

[ JANGN LUPA VOTE KOMEN DAN FOLLOW OKE ]

HAPPY READING GUYS

.....

Sudah seminggu Aslan tinggal di apart Yara dan kondisi nya pun jauh lebih baik di bandingkan sebelumnya. Yara benar benar merawatnya dengan baik.

Dan selama ia tinggal dengan yara ia mengetahui sebuah fakta kalau sebenarnya yara itu adalah seorang pembunuh bayaran. Pernah dua hari yang lalu Aslan melihat yara pulang sekitar pukul dua malam dengan kondisi tubuh yang berlumuran darah membuat Aslan yang sedang mengambil air dari dapur kaget melihatnya.

Kemudian yara pun menceritakan pekerjaannya kepada Aslan dan dari sana lah ia tau kalo yara adalah seorang pembunuh bayaran.

Takut? tentu saja tidak.
Selama tinggal bersama Yara Aslan merasa nyaman dan ia sudah menganggap yara seperti keluarganya sendiri.

"Ra" Panggil Aslan sambil mengetuk pintu kamar yara, karena tidak ada balasan Aslan pun masuk kedalam kamar yara dan ternyata yara sedang tidak ada di kamarnya

"Kemana dia?" Gumam Aslan heran

Saat hendak pergi Aslan melihat sebuah lukisan yang terpajang di dinding kamar yara karena penasaran Aslan pun mulai berjalaan mendekat. Jujur saja ini kali pertama Aslan memasuki kamar yara

"Kok kayak gak asing ya" Gumamnya sambil melihat lukisan itu dimana terdapat sepasang pasutri dengan sang ibu yang sedang menggendong seorang bayi sedangkan dipangkuan sang ayah terdapat seorang anak perempuan yang berusia sekitar 5 tahunan yang Aslan yakini itu adalah yara.

Asik melihat lukisan itu Aslan sampai tidak sadar kalo yara sudah ada di belakangnya.

"Ngapain?"

"ANJING!" Kaget Aslan

"Ah eh gw mau ngomong sama lo. Tapi sebelum itu gw pengen nanya lo punya adik ra??" Tanya Aslan sambil kembali memandang lukisan itu diikuti oleh yara.

"Iya" balas yara jujur

"Ter-" Baru saja Aslan ingin bertanya kembali tentang adik yara itu,
tapi ucapannya malah dipotong oleh yara

"Lo mau ngomong apa tadi?" Tanya yara

"Hah" Aslan ngelag

"Kan lo mau ngomong sesuatu tadi,
mau ngomong apa?" Tanya yara memper jelas ucapannya barusan.

"Oh itu Gw mau balik ke rumah buat ambil barang barang gw sekalian gw juga mau cari tempat tinggal baru" Ucap Aslan membuat yara menghembuskan nafasnya

"Kenapa gak mau tinggal disini?"

"Bukan gitu ra, tapi gw ngerasa udah terlalu lama tinggal di sini. Gw gak mau ngebebani lo." Ucap aslan membuat yara menaikkan sebelah alisnya

"Lo gak ngebebani gw" Bantah yara cepat

"Tapi-"

"Lo takut karena gw seorang pembunuh?" Tanya yara tiba tiba

"Bukan gitu yara"

"Ya terus"

"Gw cuma gak mau jadi beban buat lo, kan tadi gw udah bilang"

Transmigrasi ketua geng motor (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang